TL : Sunggi
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Dengan keberuntungan yang datang tiba-tiba dia kembali mendapatkan kebebasanya. Karena surga memberikan hikmahnya, dia jelas akan mengambil apa yang sudah di ambil olehnya. Sebelum dia membalas dendam, dia akan mengembalikan kekuatanya lagi. Bertemu dengan gadis kecil yang menarik di jelas mungkin bisa membuang kebosananya. Dia tidak seperti orang lain yang sangat membosankan. Tinggal disinya pasti akan sangat menyenangkan.
Untuk beberapa hari, banyak pill dan obat dikirim ke ruanganya. Sambil banyak doktor hebat dari negara ini datang di kediaman Lin untuk merawat Jun Wu Xie.
Jika Wu Xie bisa memilih dia pasti akan memilih untuk merawat dirinya sendiri.
Melihat perawat para dokter dengan rambut putih ini sangat mengatur, Wu Xie bahkan sampai marah. Mereka jelas Tabib! Tabib!
Jika itu dirinya, luka seperti ini akan dengan muda dia sembuhkan dalam waktu 10 hari tapi berdasarkan mulut para dokter ini jarak sembuhnya bahkan sampai 1 bulan.
Karena luka yang dia derita sangat parah sampai tidak bisa dia rawat sendiri, dia tidak punya pilihan lain selain menunggu dengan sabar selama sebulan.
Dalam jangka penyembuhan ini, kakeknya selalu menjenguknya setiap hari untuk memantau keadaanya. Wu yao jarang datang.
Saat Wu Xie akhirnya kembali sembuh sampai bisa berjalan sendiri, Wu yao muncul dari balik pintu.
“kau akhirnya sudah terlihat baikan.” Dia berkata sambil bersanding di dekat pinta dan menunjukan sebuah senyuman menakutkan.
“Aku ingin ganti baju.” Jun Wu Xie berkata tanpa mengeluarkan sebuah expresi – dengan satu arti “Pergi”
Sayangnya.... seseorang itu tidak mengerti dengan apa yang dia maksud.
Dari pada pergi, dia bahkan malah mendekat ke arah Wu Xie dan mengangkat tenganya dan dengan muda mengangkat tubuhnya.
Si kucing hitam itu mengeluarkan seluruh bulunya ke atas.
Lepasakan masterku dasar hewan!! Semua itu hanya ada di pikiranya.
“Adik masih belum sembuh total, ini tidak baik untukmu. Sesuatu seperti ini jelas akan kakak bantu.” Setelah seleasi berkata, Jun Wu Yao menghiraukan si kucing hitam sambil memanggilnya “Adik” ke arah kasur dan mulai mengambil baju yang cocok untuk di pakai Jun Wu Xie.
“...................................................” otak jun wu xie nge blank sambil hanya duduk diam sambil Wu yao melepas bajunya.
Entah itu masa lalu ataukah sekarang kecuali dalam Medis, Wu Xie tidak pernah memiliki sebuah hubungan dekat dengan lawan jenis.
Wu yao dengan cepat melepas bajunya!!
Jun Wu Xie hanya menunjukan sebuah padangan mematikan sambil mengerakan bibirnya.
Seseorang yang hanya dengan dengan benar menganggapi situasi ini adalah si kucing hitam. Masternya sedang di perlakukan seperti ini! Dan masternya tidak melakukan apapun? Sekarang bukan waktunya melamun!! TAMPAR... TAMPAR DIA MASTERRR!!!
..............
Jun Wu Xie hanya duduk diam tanpa menolak sekalipun.
Kelakukanya yang tetap tenang sambil menunggu Wu Yao selesai mengangti bajunya, Wu Yao menujukan sebuah senyuman menggoda sambil membawanya keluar dari pintu.
“Kemana kita pergi ?” Wu Xie akhirnya bisa berkata. Dia mengayunkan tanganya untuk memanggil si kucing dan sikucing melompat berubah menjadi gumpalan air kembali ke dalam dirinya.
“Kita punya Tamu.” Jun Wu yao menajwab sambil memberikan senyuman indah kearahnya.
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Genius Doktor Black Belly Miss Chapter 7 : Tamu Tak Diundang (1)
Jun Wu Yao melihat kalau Wu Xie sudah kembali tidur dan mengerti kalau dia mengabulkan permintaanya.Dengan keberuntungan yang datang tiba-tiba dia kembali mendapatkan kebebasanya. Karena surga memberikan hikmahnya, dia jelas akan mengambil apa yang sudah di ambil olehnya. Sebelum dia membalas dendam, dia akan mengembalikan kekuatanya lagi. Bertemu dengan gadis kecil yang menarik di jelas mungkin bisa membuang kebosananya. Dia tidak seperti orang lain yang sangat membosankan. Tinggal disinya pasti akan sangat menyenangkan.
Untuk beberapa hari, banyak pill dan obat dikirim ke ruanganya. Sambil banyak doktor hebat dari negara ini datang di kediaman Lin untuk merawat Jun Wu Xie.
Jika Wu Xie bisa memilih dia pasti akan memilih untuk merawat dirinya sendiri.
Melihat perawat para dokter dengan rambut putih ini sangat mengatur, Wu Xie bahkan sampai marah. Mereka jelas Tabib! Tabib!
Jika itu dirinya, luka seperti ini akan dengan muda dia sembuhkan dalam waktu 10 hari tapi berdasarkan mulut para dokter ini jarak sembuhnya bahkan sampai 1 bulan.
Karena luka yang dia derita sangat parah sampai tidak bisa dia rawat sendiri, dia tidak punya pilihan lain selain menunggu dengan sabar selama sebulan.
Dalam jangka penyembuhan ini, kakeknya selalu menjenguknya setiap hari untuk memantau keadaanya. Wu yao jarang datang.
Saat Wu Xie akhirnya kembali sembuh sampai bisa berjalan sendiri, Wu yao muncul dari balik pintu.
“kau akhirnya sudah terlihat baikan.” Dia berkata sambil bersanding di dekat pinta dan menunjukan sebuah senyuman menakutkan.
“Aku ingin ganti baju.” Jun Wu Xie berkata tanpa mengeluarkan sebuah expresi – dengan satu arti “Pergi”
Sayangnya.... seseorang itu tidak mengerti dengan apa yang dia maksud.
Dari pada pergi, dia bahkan malah mendekat ke arah Wu Xie dan mengangkat tenganya dan dengan muda mengangkat tubuhnya.
Si kucing hitam itu mengeluarkan seluruh bulunya ke atas.
Lepasakan masterku dasar hewan!! Semua itu hanya ada di pikiranya.
“Adik masih belum sembuh total, ini tidak baik untukmu. Sesuatu seperti ini jelas akan kakak bantu.” Setelah seleasi berkata, Jun Wu Yao menghiraukan si kucing hitam sambil memanggilnya “Adik” ke arah kasur dan mulai mengambil baju yang cocok untuk di pakai Jun Wu Xie.
“...................................................” otak jun wu xie nge blank sambil hanya duduk diam sambil Wu yao melepas bajunya.
Entah itu masa lalu ataukah sekarang kecuali dalam Medis, Wu Xie tidak pernah memiliki sebuah hubungan dekat dengan lawan jenis.
Wu yao dengan cepat melepas bajunya!!
Jun Wu Xie hanya menunjukan sebuah padangan mematikan sambil mengerakan bibirnya.
Seseorang yang hanya dengan dengan benar menganggapi situasi ini adalah si kucing hitam. Masternya sedang di perlakukan seperti ini! Dan masternya tidak melakukan apapun? Sekarang bukan waktunya melamun!! TAMPAR... TAMPAR DIA MASTERRR!!!
..............
Jun Wu Xie hanya duduk diam tanpa menolak sekalipun.
Kelakukanya yang tetap tenang sambil menunggu Wu Yao selesai mengangti bajunya, Wu Yao menujukan sebuah senyuman menggoda sambil membawanya keluar dari pintu.
“Kemana kita pergi ?” Wu Xie akhirnya bisa berkata. Dia mengayunkan tanganya untuk memanggil si kucing dan sikucing melompat berubah menjadi gumpalan air kembali ke dalam dirinya.
“Kita punya Tamu.” Jun Wu yao menajwab sambil memberikan senyuman indah kearahnya.