TL : Sunggi
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Chapter 39 : Istana Kerajaan (2)
Wu Wang merasa seluruh bulu kudunya berdiri karena tekanan
tidak terlihat terasa di sekitar tubuhnya. Ini pertama kalinya dalam hidupnya
dia merasa sangat tertekan. Dia sudah berkeliling selama 60 tahun dan selama
itu, Nama keagungan Lin Wang terdengar di seluruh batas negara QI dan sekarang
dia mengerti kenapa itu semua bisa terjadi.
Dia tanpa sadar mengeluarkan suara “Glup” untuk menenagkan
seluruh pori-pori didalam tubuhnya.
“masalah mengenai Kediaman Lin ku tidak ada hubunganya
denganmu. Jangan sibukkan dirinya soal masalah ini.” Memandang seluruh petinggi
hanya bisa tertawa canggung, dia akhirnya menarik kembali perasaan membunuh dan
tekanan disekitar berkurang.
“yah, aku kawatir tentang masalah yang ada di kerajaan
kita.” Setelah Jun Xian menarik seluruh perasaan membunuhnya, Wu wang
menyimpulkan satu hal – Jun Xian sudah menjadadi seperti harimau tanpa gigi.
Sekarang dia sudah tua, dia sudah kehilangan seluruh keberanian dan tidak bisa
melakukan semau yang dia inginkan.
“oh aku dengar nyonya kecil tidak pernah keluar dari
kediaman Lin beberapa waktu ini? Dia masih muddah, bahkan jika dia dan Xuan Fei
kami tidak ditakdirkan bersama, dia seharusnya tidak perlu banyak memikirkanya.
Dia bisa keluar dan mencari uddara segar, tidak baik bagi gadis muda untuk
berada di ruangan terus setiap hari!” berpikir kalau Jun Xian sudah tidak
memiliki tempramen seperti dahulu, Wu Wang kembali mengejek Jun Wu Xie setelah
berkata tentang Jun Qing.
Jun Xian memandang ke arah Wu Wang.
Wu Wang tersenyum dan berkata “ulang tahun putra mahkota
akan di adakan bulang depan dan yang mulai sudah menyerahkan semua persiapanya
kepadaku. Karena Wu Xie mu sudah lama tidak keluar, biarkan dia bergabung dalam
pesta ulang tahun ini untuk menenangkan dirinya. Yang mulai juga berkata dia
merasa bersalah tentang apa yang terjadi dengan petunanganya dan secara khusus
menyiapkan undanganya kepada Wu Xie mu.”
“baiklah.” Jun Xian tidak ingin menghabiskan waktunya yang
sangat berharga dengan si tua ini dan dengan cepat berjalan menjauh.
Wu Wang tertawa bahagia saat dia melihat Jun Xian mundur dan
merasakan kemenangan.
“masih menunjukan sifat aroganmu di depanku? Apa dia pikir
masih sama seperti Lin wang yang dulu ?” wu wang menghina lalu menunjukan
sebuah senyumannya bersama dengan para petinggi mereka tertawa sambil berjalan.
“Lin wang tidak bisa menerima realitas berat ini dan dia
masih merasa hidup di atas awan. Jun Qing anaknya itu tidak akan hidup lebih
lama lagi dan saat dia menghilang, kediaman Lin hanya akan menjadi lebih parah
lagi. Kita lihat sampai mana tentara Rui Lin bisa bertahan.” Salah satu
petinggi mengejek dengan senyuman.
“Hmp, dia masih berpikir kalau dirinya adalah Jendral besar
yang mengkomando seluruh tentara tapi semua yang dia hasilkan membuat kedua
anaknya menghilang.” Wu Wang dan para petinggi melanjutkan ejekan mereka.
Tidak ada yang menyadari kalau saat Jun Xian meninggalkan
mereka, ada sebuah kilatan cahaya dimanya dan saat dia berjalan kebelakang,
modelnya yang merasa kalah menghilang berubah menjadi model penuh dengan
kekuatan . tidak ada bedanya saat dirinya mengkomando seluruh tentara, kembali
ke masa kepahlawanya yang membuat Kerjaan Qi Sekarang ini.
Saat dia masuk ke halaman Jun Wu Xie, dia bisa mencium bau
obat-obatan yang biasa dia cium.
Jun Wu Xie sedang memegang dua buah pot obat yang baru saja
dia ramu sambil berjalan keluar dari apotik miliknya saat dirinya melihat Jun
Xian.
“kakek.” Dia memanggil Jun Xian dengan lembut sambil Jun
Xian memandangnya menunjukan sebuah senyuman hangat lalu mengangguk.
“kau masih sibuk dengan hal ini ? apa kau tidak merasa bosan
tinggal dirumah terus? Bulang depan adalah ulang tahun pangeran mahkota, aku
akan mengajakmu.” Jun Xian menunjukan senyuman hangat.
“baiklah.” Jun Wu Xie tidak banyak berpikir tentang
jawabanya.
Jun Xian tersenyum dan menepuk punggun Jun Wu Xie, tanpa
berkata apapun, dia berjalan kembali ke ruanganya.
Jun Wu Xie berdiri ditempat sambil melihat punggun jun Xian
menghilang. Hanya setelah beberapa lama, dia lanjut jalan menuju ruangan Jun
Qin.
“Meow.” Si kucing hitam dengan bahagia mengusap dirinya
sendiri mendekat ke tubuh Jun Wu Xie ikut berjalan.
“expresi kakek ada yang aneh.”
“Mmm.” Jun Wu Xie juga menyadarinya.
“meow”
“mungkinkah ada hubungannya dengan ulang tahun Putra mahkota
?”