TL : Sunggi
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Chapter 25 : Bocah Dan Kucing Dan Boss Terakhir Dan
Kereta kuda yang ada diluar gua adalah kereta yang digunakan
oleh ruby. Tidak ada kudanya, jadi aku menggunakan sihir melayang, dan membuat
Coco menariknya.
Coco dengan mudanya menarik keretanya, rasanya seperti
kereta anjing.
Aku membiarkan Ruby menaikinya, dan berjalan kembali ke kota
Barza.
Didepan pintu masuk kota, para orang-orang berkumpul dan
mengelilingi Adriano.
“Hime-sam”
Andriano melihat kami, dan mengeluarkan suara keras. Dan
setelah itu banyak orang melihat ke arah kami.
Kereta anjing berhenti, dan Ruby berjalan keluar.
Penampilan seorang putri, para kerumuanan orang itu jadi
gaduh.
Adriano yang sedang duduk Seiza ditanah mendekat ke arah
Ruby dengan cara merangkang.
“apa Anda Baik-baik saja, Andriano ini, sangat kawatir...”
Kata-katanya berhenti ditengah jalan, dan Adriano “Un!”
berkata.
Expresi Ruby terlihat meremehkanya, matanya juga terlihat
dingin, sangat dingin.
“Kenapa kau meninggalkanku sendiri?”
*ZawaZawa mata para kerumunan menjadi lebih dingin.
Kata itu dikatakan oleh orangnya sendiri, jadi hal ini
adalah yang sebenarnya terjadi.
“S-semua itu tidak benar, Hime-sama, Alasanya ~~ itu benar,
aku ingin memanggil bantuan jadi aku , dari tempat itu ~~”
“Adriano, aku akan melepaskanmu dari posisi penyihir
kerajaan.”
“hime-sama?”
Andirano, Kaget.
Hal ini jelas bukanlah hal yang mengagetkan, hal ini normal
kan.
“tempat ini adalah kampung halamanmu kan kalau begitu
kembalilah kerumahmu, pemberitahuan resminya akan segera datang.”
“Hime-sama”
“Pergi kau”
Ruby berkata dengan penuh martabat. Andirano langsung
teripiddasi dan tidak bisa berkata apapun dan hanya bisa pingsan di tanah.
Ruby dan para orang ddi kota terlihat sangat dingin dan menunjukan
pandangan merendahkan.
Itu tadi adalah pemandangan dari seorang pria yang
mendapatkan hasil sebagai penyihir kerajaan terjatuh diputuskan.
*
Ke esokan harinya, aku di panggil
Tempat dimana mereka menuntunku adalah sebuah tempat tinggal
paling mewah di kota barza, dan aku berada di ruangan paling mewah sendiri.
Aku bertemu dengan Ruby disini.
“........”
Aku tidak bisa berkata apapun. Aku kehilangan kata-kataku
karena melihat penampilan Ruby.
Ruby Sekarang ini sedang memakai gaun yang sama seperti
kemarin, tapi sekarang ini ada yang sangat berbeda.
Kalau aku boleh mengatakannya dalam beberapa kata, seorang
raja terakhir didalam pertarungan akhir tahun, begitulah baju yang di pakai
RUby.
Ada martabat di dalamnya.... ada, meskipun....
“Lucio Martein”
Ruby memanggil namaku. Mungkin karena model berpakaianya,
nada bicaranya juga lebih bermatabat dari pada kemarin.
Sebuah martabat yang bahkan bisa membuatmu untuk langsung
tunduk.
“Soal kemarin, kau melakukan kerja yang bagus. Sekali lagi,
biarkan aku mengucapkan rasa trimakasih.”
“Ha~”
Aku menjawab dengan malas. Jujur saja, aku sangat ingin tahu
tentang model bajunya.
“aku akan memberikanmu hariah. Kau ingin mendapatkan hak
masuk bebas di perpustakaan Grimoire, tapi apa kau yakin hanya ingin itu”
“karena “sesuatu seperti itu”, tempat itu. Perpustakaan
Grimoire yang memiliki lebih dari sepuluh ribu Grimoire, bukankah itu hal yang
sangat berharga.”
“tidak ada nilainya jika grimoir itu tidak bisa ddibaca.”
Ah, karena itu kah..
Di dunia ini, cuman hanya perlu membaca Manga (Grimoire) kau
sudah bisa belajar menggunakan sihir, tapi disini tidak banyak orang yang bisa
membacanya, dan bahkan mereka yang bisa membacanya membutuhkan waktu berbulan-bulan
untuk menyelesaikanya.
Berlian ditumpukan babi, aneh aku menggunakan kiasan itu,
tapi bisa dibilang seperti itu.
Tapi, hal itu hanya berlaku untuk orang normal dari dunia
ini.
Bisa membaca satu manga dalam beberapa jam, dan bahkan bisa
belajar sihir karena itu, tidak ada hadiah paling hebat selain ini.
Dasarnya, Grimoire itu juga barang yang sangat mahal.
“aku tidak masalah dengan itu, aku juga berpikir untuk
menambah ilmu sihirku dan belajar lebih dalam lagi.”
“baiklah. Ada orang.”
Saat Ruby mengatakan hal itu, satu pelayan masuk kedalam.
Si pelayan itu dengan hormat menggenggam nampan, dan
memberikannya ke hadapanku.
Di atas nampan itu ada satu kertas , sebuah kertas yang ada
sebuah emblem didalamnya.
Aku mengambilnya.
“ambil itu, dan pergilah ke perpustakaan Grimoire miliki
kerajaan di pusat kota, aku sudah menjelaskan semua itu, selain membawa hal itu
keluar, lakukan yang ingin kau lakukan.”
“oh begitu, trimakasih”
“apa kau benar tidak ingin hal lainya? K-Kau sudah
menyelamatkanku Jya, aku bisa mengabulkan satu permintaanmu lagi.”
“tidak, ini saja sudah cukup”
Aku menggulung kertasnya, dan menaruhnya di sakuku.
Bukan seperti aku melakukan hal yang spesial, jadi ini saja
sudah cukup.
“oh begitu..........”
Ruby membuat expresi kecewa entah kenapa.
Apa dia ingin aku meminta lagi? Aku tidak bisa mengerti
dengan apa yang para keturunan kerajaan pikirkan.
“baiklah kalau begitu, sampai ketemu di pusat kota”
Ruby mengatakan hal itu, dia memandang ke samping dan mulai
berjalan.
Entah kenapa aku berpikir. Apa dia bisa berjalan dengan
benar dengan baju seperti itu.
Aku juga berpikir kalau dia tidak bisa berjalan dengan
normal dengan baju seperti itu, dia mungkin bisa jatuh.
Aku berpikir, dan memandang ke arahnya, tapi, teryata Ruby
berjalan dengan normal.
Dia berjalan dengan penuh martabat jadi dia berjalan dengan
perlahan, tapi normal, da beralakan tanpa ada kejadian apapun.
Apa ini, enggak seru.
Ruby terus berjalan, dan saat mendekati pintu.
Si pelayan keluar duluan, dan membuka pintunya ~~ saat itu,
sebuah angin kecil lewat masuk..
Angin itu hanya angin kecil yang hanya bisa mengayunkan poni
seseorang, angin itu hanya angin sepoi-sepoi, sepoi-sepoi..
“Wa Wa!”
Ruby kehilangan keseimbanganya.
Terkena angin, dia terjatuh.
Setelah dia jatuh, dia tidak bisa berdiri.
Bajunya ~~ karena baju itu, tanganya dan kakinya tidak bisa
mendekati tanah dan dia tidak bisa berdiri.
Si pelayan itu mencoba untuk mengangkatnya dengan
terburu-bur, dan Ruby *Kii memandang ke arahku.
Aku melihat ke arah lain ~~ aku tidak melihat apapun, anggap
saja seperti itu.
*
Rumah menjadi sangat gaduh.
Karena aku mendapatkan hak masuk ke Perpustakaan Grimoir
kerajaan, ayo pindah ke ibukota, aku memutuskan hal itu.
Dan karena hal itu, Sylvia, Nadia, dan Mami yang berubah ke
mode kuping kucing sangat gaduh karena mempersiapkan pindahan.
“Lucio”
Ojii-san datang mengunjungi. Dia melihat ke arahku dan
berkata dengan senyuman lebar.
“aku mendengar hal itu. Lucio. Sepertinya kau sekarang sudah
bisa masuk ke perpustakaan Grimoire kerajaan kan”
“uh, itu benar~”
Aku menjawab dengan Mode anak-anak.
“itu semua karena aku menyelamatkan sang putri, dia
memberikanku hak masuknya”
“aku dengar kau mengalahkan para bandit itu sendirian.”
“Un! Dengan sihir.”
“oh begitu, begitu, seperti yang kuharapkan dari cucuku.”
Ojii-san mengusap kepalku, dan memujiku.
Aku tidak merasa tidak suka sama sekali.
“Lucio itu pintar sekali. Jika saja Isaac bisa belajar
sedikit tentang dirimu”
*Gata
Ada suara terdengar dari luar jendela. Aku ingin tau apa
itu.
“tunggu, kau lagggiiiiiii!!”
Setelah itu, aku mendengar suara teriakan. Suara teriakan
yang pernah aku dengar.
Dan setelah aku menunggu beberapa menit. Mami muncul, dan
melempar Isaac yang di tali didepan Ojii-san dan aku.
“aku menangkapnya.”
“Un, trimakasih.”
Aku mengusap kepala mami, dan mami terlihat sangat bahagia.
Dan dia melepas talinya masuk kedalam ruangan dalam keadaan
bahgia.
Aku ditinggal, melihat isaac didepanku.
“apa apaan ini..”
“.......”
Isaac tidak menjawab, dia tidak menjawab sambil melihat
kearah samping.
“isaac”
Ojii-san membuka mulutnya, Isaac seperti *biku
Isaac sangat ketakutan, dan melihat ke arah Ojii-san dan aku
mundur.
“ja...”
“Ja ?”
“Jangan pikir kau sudah menang karena hal ini ~~~”
Dia mengatakan hal itu dan melompat keluar ruangan.
Sebuah kata yang biasa dia katakan tapi aku tidak mengerti
dengan apa yang dia maksud.
“ha~~ .... kepan Isaac bisa dewasa.”
Itu tidak mungkin.
Entah kenapa, aku merasa kalau dia menjadi dewasa, Isaac
akan.
Setelah Ojii-san mengeluarkan heleaian nafas, dia kembali
seperti semula dan memandang ke arahku.
“hey, Lucio aku ingin bertanya padamu.”
“apa~~~?”
“Lucio kan akan ke ibukota dan pergi ke perpustakaan
Grimoire kerajaan”
“uh, iya..”
“di dalam sana, bisa kau curi grimoir yang jarang ada di
toko sini ”
“mencuri ?”
..... mencuri kah.
Mata Ojii-san bersinar lebih terang.
“tiga buku, tidak, bahkan jika hanya satu. Aku ingin tau
Grimoire seperti apa yang ada di Perpustakaan kerajaan.”
Ojii-san sangat girang seperti anak kecil.
Ojii-san yang memiliki Hobby mengumpulkan Grimoire, sudah
seperti itu semenjak dulu, dan aku entah kenapa mengerti bagaimana rasanya.
Mencuri jelas tidak mungkin.
“saat aku bertemu dengan sang putri, aku akan meminta dia
untuk membiarkan Ojii-san masuk juga..”
Si putri kelihatanya ingin aku meminta lebih, jadi aku pikir
ini jelas bisa.
“benarkah!”
Ojiisan mendekat kearahku, Oi Oi penggunaan katamu aneh
sekali.
“Un, aku akan melakukan yang terbaik.”
Saat aku mengatakanhal itu., Ojii-san menjadi lebih dan
lebih seperti anak kecil, dan menunjukan sebuah wajah kegirangan.