TL : Sunggi
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Chapter 38 : Istana KerajaanEditor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Kediaman Lin kembali mendapatkan jalan menuju kejayaan karena harapan yang mereka punya akhirnya sekarang berada di tangan cucu Lin wang. Akan tetapi...
Mo Xuan Fei selalu mendapatkan reputasi baik di pusat kerajaan. Dengan penampilanya yang tampan, dia berhasil membuat para gadis muda terpana. Dia diperebutkan oleh banyak gadis dan saat bertia tentang dia dan Jun Wu Xie di tunangkan, banyak hati yang terluka. Banyak yang secara diam-diam memaki-maki dalam hati, Jun Wu Xie yang biasa tidak mungkin bisa menandingi mereka! Dia tak pantas mendapatkan pangeran tampan mereka!
Sekarang sesaat berita tentang tunangan antara sang pangeran dengan Jun Wu Xie di gagalkan, rasanya seperti mimpi jadi nyata.
Setelah pertemuan di istana kerajaan, Jun Xian hendak meninggalkan Istana saat kemudian ada beberapa orang tua dengan menggunakan baju resmi panjang berjalan mendekat kearahnya sambil tersenyum.
“Lin Wang, apa kau memiliki informasi baru tentang tersangka yang menyerang pangeran kedua ?” yang paling bundar diantara mereka berkata.
Jun Xian melihat ke arah pria yang meberikanya senyuman kotor. Si bola daging ini adalah saudara dari sang raja – Wu Wang.
Wu Wang sudah berkepala 6 dan tidak pernah menyumbang apapun karena dia tidak memiliki kelebihan sama sekali. Dia hanya menggunakan kekuasaan kakanya dan hidup seperti dewa. Dia selalu memandang dirinya sendiri seperti seorang tiada tanding dan melupakan ketidak bergunaanya. Karena lahir di kalangan kerajaan, seluruh petinggi kerajaan selalu memujinya dan mengikutinya kemanapun dia pergi.
Akan tetapi Jun Xian adalah pengecualian. Dia orang yang selalu mengatakan apapun yang di inginkan dan selalu mengatakan kekuranganya. Karena itu dia dan Wu Wang tidak memiliki hubungan baik selama bertahun-tahun dan selalu meremehkanya.
Dulu disaat kediaman Lin berada di puncak, saat kedua anak laki-laki Jun Xian sehat, Wu Wang tidak pernah berani meninjukan ke tidak suknya dan selalu bertingkah ramah di depanya. Akan tetapi saat kediaman Lin mengalami kemunduran, dirinya melepaskan segala ketidak sukanya kepada kediaman Lin dan selalau bertingkah seperti tidak menahan apapun yang tidak dia sukai.
Alasan kenapa berita gagalnya pertunangan antara Mo Xuan Fei ddan Jun Wu Xie tersebar begitu cepat itu semua adalah kerjaan Wu Wang.
Seluruh petinggi kerajaan mulai mengerumuninya melihat pertunjukan ini.
“masalah ini tidak memerlukan kekawatiran Wu Wang, meskipun mereka selicin belut, aku pasti akan menangkap mereka bahkan sampai harus ke ujung dunia dan pasti akan menjaga keamanan pangeran kedua.” Jun Xian menjawab tanpa emosi.
“hal itu pasti berat bagimu, Lin Wang tidak muda lagi dan masih bisa bekerja sangat berat, bagaimana bisa kami membiarkanmu bekerja sendirian ? kau harusnya tinggal menyerahkan masalah ini ke generasi yang lebih muda. ...” Wu wang tertawa sambil memukul kepalanya dengan tanganya “oh maaf, aku lupa soal kedua anakmu. Yang satunya mati untuk negara dan satunya...”
Wu Wang belum menyelesaikan perkataanya tapi sambil melihat melihat ke arah Jun Xian dengan tatapan mengejek.
Memang benar ke adaan sulit Kediaman Lin sudah tersebar dengan luas.
Racun Anak termuda Lin Wang bergejolak dan bahkan seluruh doktor kerajaan dan seluruh doktor yang melihat keadaanya sudah memiliki keputusan yang sama - - Hidup Jun QIn sudah berada di ujung tanduk, dia tidak akan memiliki banyak waktu.
“Aku minta maaf, aku tidak pandai menyusun kata, hahahha... aku sangat minta maaf.” Wu Wang tertawa sambil berkata tanpa memiliki rasa bersalah sama sekali.
Jun Xian mengkerutkan alisnya. Karena membunuh di meddan perang sertanya banyak sekali perang, dia sudah banyak mengumpulkan perasaan membunuh. Biasanya dia menyimpannya tapi sekarang, dia mengeluarkanya seddikit sambil dirinya memandang ke arah para petinggi. Mereka semua tidak bisa berkata apapun dan hanya bisa menarik nafas dalam, udara sekitar turun dan sulit untuk bernafas. Pandanganya yang tajam mengarah ke arah Wu Wang.