TL : Sunggi
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Chapter 37 : Perubahan (3)
Long Qi berdiri kaku untuk beberapa saat sebelum menegakkan
tubuhnya dan menaruh kepalan tanganya di dada kiri, menunduk dan dengan tenang
jalan keluar ruangan.
Jun Wu Xie memandang ke arah pintu yang tertutup dan
melanjutkan apa yang sebelumnya dia lakukan.
“diluar dingin, di dalam hangat. Jadi perkataan itu
ditujukan kepada orang sepertimu”. Sebuah suara mengejek datang dari jendela.
Jun Wu Xie mengkerutkan alisnya sambil dirinya melihat ke
arah datangnya suara itu. Jun Wu Yao sedan duduk di jedela dengan tanganya yang
masih menyilang di dadanya. Mulutnya menunjukan sebuah senyuman kasap mata
sambil melihat ke arah Wu Xie dengan expresi kagum.
Kali ini WU Xie tidak mencium bau darah dari dirinya.
“melakukan hal salah dan mendapatkan hukuman itu bukan
masalah besar. Aku tidak mengira kalau kau akan sebaik ini sampai memberinya
obat.” Matanya yang setengah terbuka memandang ke arah Wu Xie.
Pada hari dimana Long Qi meminta maaf dan menanyakan pada WU
Xie untuk meminta hukuman, Wu Xie melepaskanya. Pria kaku dan lurus ini
melakukan hukukamn sendiri dengan mencambuk selama 150 kali oleh tongkat bambu
sampai seluruh tubuhnya dalam keadaan kacau, akan tetapi dia bahkan tidak
mengeluarkan suara dan dia muncul seperti orang biasa di samping Jun Qing ke
esokan harinya.
Kebetulan, Jun Wu Yao mengetahui hal ini akan tetapi tidak
melakukan apapun karena tidak ada hubunganya serta dia tidak tertarik dan
bahkan hampir lupa tentang ini jika bukan karena aksi Wu Xie hari ini.
“aku benci bau itu” Wu Xie menjawab.
Jun Wu Yao tertawa sambil melompat masuk ke kamar.
“Wu Xie ini sangatlah tidak adil. Saat aku terluka, kenapa
kau tidak memberikanku obat?” dengan cepat Jun Wu Yao mendekat ke samping Wu
Xie dan memojokanya sampai ke pinggir dinding dengan satu tangan di samping
menyetuh dinding.
Rambut hitamnya terurai kesamping menunjukan wajah tampanya.
Jun Wu Xie mengkerut sambil dia menjauhkan rambut Wu Yao.
“karena namamu” dia memandang ke arah Wu Yao dan berjalan
kesamping menjauh darinya.
Jun Wu Yao, tanpa obat, tidak bisa di sembuhkan.
“hahahaha” setelah mendengar penejelsan Wu Xie, Wu Yao malah
tertawa kerasa. Dia menarik tangan Wu Xie dan menariknya ke dekat dirinya dan
memeluknya.
Tubuh kecilnya sangatlah lembut dan mengeluarkan sebuah
aroma obat, memang membuat orang yang menciumnya terasa tenang.
Wu Xie tidak menolak. Tidak menahan juga, hanya tetap diam
berada dipelukan Jun Wu yao kecuali matanya yang bersinar menunjukan ketidak
inginan.
“hari ini aku membersihkan diriku dengan baik. Nih, cium
aku, apa ada bau tidak enak ? ” Wu Yao membisikan ini di telinga Wu Xie.
“tidak” Jun Wu Xie merasa ada yang salah tapi dia tidak mengerti
apa yang salah.
“tenang saja, yang penting ada yang tidak kau suka, aku
tidak akan membiarkan hal itu ada” sambil Wu yao mengatakan hal itu, tersenyum,
memeluk Wu Xie lebih erat lagi. Wu Xie menyadari apapun yang dia lakukan untuk
Wu Xie, dia tidak akan mengeluarkan reaksi sama sekali. Sepertinya Wu Xie tidak
mengerti arti dari aksinya ini.
Seperti sebuah kertas yang putih, penuh dengan expresi
kosong.
Rasanya ingin menulis sesuatu di kertas yang kosong ini!,.