TL : Sunggi
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Chapter 36 : Perubahan (2)
Jun Xian ingin berteriak ke seluruh dunia agar mereka tau
seberapa hebatnya cucunya! Dia ingin mengatakan kepada para orang tua itu
seberapa hebat cucunya, melihat expresi kaget mereka dan apa masih berani
mengatakan kalau cucunya tidak berguna.
Kediaman lin akan bisa berubah dengan bantuan Jun Wu Xie,
dia adalah kunci kebangkitan dari Kediaman Lin, mereka harus melakukan apapun
untuk menutupinya sampai Jun Qing sehat.
Jun Xian sudah sangat menderita dibawah kelicikan seseorang
dan membuatnya kehilangan salah satu anaknya, yang satunya terluka parah dan
tidak bisa hidup dengan normal selama beberapa tahun ini. Agar kediaman Lin
tetap aman, dia harus mengurangi tentang Rui Lin selama beberapa tahun ini.
Jika mereka menemukan kalau Jun Qing bisa kembali sehat dan orang yang
merawatnya adalah Jun Wu Xie. Dia tidak yakin bisa melindungi mereka berdua
dengan kekuatanya sendiri.
Sekarang, melindungi Jun Wu Xie adalah prioritas utamanya.
Dengan perintah jun Xian, Jun Wu Xie mendapatkan kebebasan
untuk melakukan apapun yang dia inginkan tanpa perlu bertanya lagi. Seluruh
pelayan tidak perlu menhananya saat dia bertanya sesuatu.
Agar bisa mengurangi rasa sakit yang di alami saat setelah
makan biji lotus, Jun Wu Xie memutuskan untuk menggunakan obat untuk membantu
mengkondisikan tubuh Jun Xian.
Jun Wu Xie dengan ahli menyiapkan banyak sekali obat herbal
dan ramuan diet dan mengkondisikan tubuh Jun Xian dan Jun Qin, dia juga
menambahkan satu tetes tangisan Lotus setiap makanan disajikan.
Dalam proeses ini, setiap hari paman Fu mengirim makanan dan
minuman dari Jun Wu Xie ke Jun Xian, dan untuk Long Qi mengirim ke Jun Qing.
Jun Wu Xie mulai melakukan hal ini dengan serius dan dia
hanya bisa mempercayai mereka berdua! Tidak diperbolehkan ada orang lain agar
semua aman. Dengan ini dia bisa langsung memimpin prosesnya tanpa perlu
kawatir.
Kedua anak dan ayah kembali sehat dengan cepat dibawah
perawatan Wu Xie, yang menjadi korban hanyalah si Little Lotus.
Karena tangisanya adalah “bahan khusus” yang dibuthkan,
setiap hair dirinya harus mengkontribusi bagianya. Setiap kali dirinya muncul,
sikucing hitam pasti akan menjadi bersemangat dan lalu mulai mengejarnya,
meninggitnya. Ruangan ini bahkan sampai dipenuhi dengan tangisan.
Dia memang pantas menerima simpati!
Si Little Lotus sekali lagi berkontribusi dengan tangisanya
sambil dirinya mengecil dipojokan gemetar sambil dirinya melihat sikucing hitam
yang menjilati cakar disampingnya.
Jun Wu Xie baru selesai mengumpulkan tangisan saat kemudian
ada ketukan di pintu terdengar. Dengan perlahan, dia mengerakan tanganya sambil
si Little Lotus langsung menghilang kembali ke cincin tidak terlihat di jari
tanganya.
“masuklah”
Pintunya terbuka dan long Qi muncul lalu membungkuk sambil
menahan posisinya berdiirnya dengan kepala menunduk kebawah membawa dua
gulungan.
“master kedua memerintahku untuk memberikan ini ke anda,
Nyoya Muda.” Long QI adalah seorang pria dengan sedikit kata, meskipun dirinya
tidak banyak berkata, nada yang dia katakan sangatlah berbeda dengan dulu.
Meskipun masih terasa dingin, ada tanda hormat didalamnya.
Tubuh Jun Qing sudah menjadi lebih baik dan dirinya tau ini
semua karena Gadis Muda didepanya.
“taruh disiru.” Wu Xie menunjuk ke meja didekat sambil
dirinya mengangkat kepalanya keatas dengan perlahan.
Long QI sekali lagi membungkuk sambil diirnya masuk kedalam
ruangan tanpa melakukan kontak mata, dia melihat ke bawah sambil masuk kedalam.
Setelah menaruh gulungan itu ke meja, dia akan keluar saat tiba-tiba Wu Xie berkata
“Tunggu.”
Dia langsung berhenti ditempat.
“Bawa obat yang adda dimeja bersamamu” kata WU Xie.
Long QI mengangkat kepalanya dan melihat ke arah meja dimana
diama melihat ada sebuah botol putih kecil. Mengambilnya lalu bertanya
“bagaimana cara saya memberikan obat ini ke master kedua?”
“obat itu untukmu.” Sambil Wu Xi memandang kearahnya.
Seluruh tubuhnya kaku.
“dengan lukamu, kau tidak mungkin bisa melindungi Pamanku
dengan baik? Dimasa depan nanti, jangan melakukan hal konyol lagi.”
Sebagai seorang dokter dan kesensitifanya terhadap bau,
bagaiaman bisa dia melewatkan bau darah yang ada ?