Update

April 3, 2017

Manga Yomeru - Chapter 27 : Semua berhubungan dengan Grimoires


TL : Sunggi

Editor : Rio Bw

Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini

Trimakasih




Chapter 27 : Semua berhubungan dengan Grimoires

Aku kembali masuk kedalam perpustakaan.
Salju terus turun diluar karena sihirku, tapi tidak ada yang berubah di dalam perpustakaan.
Sebuah tempat yang mengagumkan dimana ada banyak sekali manga.
Rasanya seperti berada di kafe manga.

Sampai salju diluar berhenti, aku bisa menunggu sambil membaca manga, begitu pikirku.
Aku berdiri didepan buku terdekat, dan memandang cover setiap grimoire.
Aku jadi sedikit bersemangat. Karena hampir semua girmoire yang aku lihat belum pernah aku baca.
Aku mengambil satu yang belum pernah aku baca sebelumnya, dan sekarang waktunya aku membacanya.

“kau anak baru kah~~”
“un?”

Aku dipanggil, jadi aku mengarahkan pandanganku ke samping.
Ada orang tua disampingku.
Menggunakan baju biasa, dia menggenggam sapu dan sulak.
Mungkin kah dia tukang bersih-bersih disini.
Seperti biasanya, aku menjawab dengan mode anak kecil.

“senang bertemu denganmu, aku Lucio Martein”
“Ohh, kalau begitu kau Lucio-sama itu, Pengurus baru dari perpustakaan ini”
“Ya, kalau Ojii-san ?”
“kau bisa memanggilku Abe”
“Abe-san desu ne. Senang bertemu denganmu”

Aku dengan cepat memandang ke arah Grimoire yang aku ambil tadi, dan melihat ke sekeliling Perpustakaan.

“ada apa ”
“A-no-ne, dimana aku bisa membaca buku ini, ?”
“diamana ?”
“Un, sesuatu seperti kursi, atau mungkin kasur bisa lebih baik, pikirku aku ingin duduk dan dengan nyaman membaca Grimoire ini”

Saat aku mengatakan hal itu, Abe-san terlihat sangat kaget aku tidak tau kenapa.
Matanya bersinar dan wajahnya terlihat serius sambil memandang ke arahku.
Apa, apa aku mengatakan hal yang aneh?

“Abe-san ada apa ?”
“pemikiran Pengurus-san sangat menarik.”
“benarkah? Ini kan perpustakaan, bukankah lebih baik ada tempat duduk untuk membaca ?”
“jika ini adalah perpustakaan biasa, itu benar sekali. Tapi ini adalah perpustakaan dimana Grimoire disimpan, mereka semua adalah Grimoire yang membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan sampai bertahun-tahun untuk dibaca, tidak ada gunanya bahkan jika disini ada kursi maupun kasur.”
“ah!....”

Saat aku memikirkan hal itu, benar juga.
Aku hampir lupa karena aku bisa membaca Grimoire ini dengan normal, tapi tidak untuk orang didunia ini.
Setelah abe-san mengatakan hal ini padaku, satu buku membutuhkan waktu beberapa bulan, mungkin juga ada yang sampai bertahun-tahun. Aku rasa itu benar, kursi tidak dibutuhkan di perpustakaan ini.

“oh begitu......ne~~, apa tidak masalah kalau aku membawa kursiku sendiri”
“Lucio-sama adalah pengurus disini, jadi tidak masalah”
“Syukurlah. Kalau begitu, aku akan mencari kursi dan kasur dulu, aku akan membaca banyak sekali grimoire, kursi yang aku duduki haruslah yang terbaik.”
“apa kau berencana untuk membaca semua grimoire yang ada disini”

Abe-san masih terlihat kaget.

“un! Disini banyak sekali Grimoirenya, aku harus membaca semuanya. Ini sangat menarik kan, bisa membaca semua grimoire sebanyak yang kau mau.”
“Lucio-sama suka belajar ya”
“Mungkin”

Aku tertawa canggung.

“aku pikir sih begitu. Semua orang yang aku temui sampai sekarang, mereka merasa jika membaca Grimoire rasanya membuat malu”

Malu, kuh, yah, mereka dengan paksa membaca apa yang mereka tidak bisa baca, jadi mungkin bisa di sebut malu.
Tapi yah, jika aku memikirkan saat membaca Manga di kafe manga, mungkin ini bisa disebut sedikit malu.
Tapi aku masih akan berusaha keras dan membaca nya sih.
Manga disini, semakin banyak aku membacanya, semakin banyak aku bisa belajar sihir, jadi malu atau mungkin hal lainya, aku tetap akan melakukanya.

“seseorang seperti Lucio-sama itu adalah yang pertama”
“benarkah seperti itu”
“aku tidak bisa membaca Grimoire, tapi aku akan tetap membantu Lucio-sam dari balik bayangan”
“trimakasih, Abe-san”

Aku mengucapkan rasa terimakasihku.
Dari Abe-san, aku merasakan perasaan yang sama seperti Ojii-san di perumahan kami.
Menunjukan senyuman hangat, rasanya hampir sama seperti senyuman Ojii-san yang memperlakukan cucunya dengan baik.
Mungkin, aku ini jiji-killer, aku tidak merasa buruk.
Sambil memikirkan hal itu dan mencoba untuk membaca mangga selanjutnya, pintu perpustakaan terbuka lebar.
Seorang pira paruh baya yang menggunakan baju mewah yang membukanya. Pria itu menunjukan tatapan serius, tapi saat dia melihat ke arahku, dia jelas terlihat bersyukur.

“ini buruk”

Kata abe-san yang disampingku. Apanya yang buruk?
Si pria paruh baya itu, sambil menarik nafas dalam, terdengar langkah kakiknya mendekat kearahku.
Dan, dia berdiri didepan abe-san yang ada disampingku.

“aku sedang mencari Anda, Yang Mulia”
“Yang Mulia ?!”

Aku sangat terkejut dan melihat ke arah Abe-san. Abe-san menunjukan expresi *yareyare, dan menghela nafas menunjukan wajah kekusasahan.
Dan kemudian, udara disekitarnya berubah.
Yang semulanya terasa seperti orang tua yang mudah akrab menjadi seperti seorang bangsawan yang memiliki aura penuh keagungan.
Penampilanya tidak berubah, tapi rasanya seperti jika dia berubah menjadi orang lain.

“Yang mulia, Dia bilang .... Mungkinkah Anda, Sang Raja !?”
“uumu, benar aku adalah Raja Savoya, Abraham The Third de aru.”

Tidak mungkin, dia benar seorang raja!

“aku minta maaf karena menyembunyikan identitasku. Aku dengar dari Ruby, tapi aku ingin melihat langsung orang seperti apa kau sebenarnya.”
“b-benarkah”
“sebenarnya, rasanya senang bertemu denganmu. Kau anak yang sangat hebat lebih dari apa yang ruby ceritakan.”
“Trimakasih banyak”

Aku dipuji, sepertinya dia benar suka denganku.
Dan si abe-san... sang raja, melihat ke arah si pria paruh baya itu.

“Hugo”
“Ha!”
“kumpulkan para Pengrajin, agar anak ini bisa membaca dengan nyaman didalam Perpustakaan, buat ruangan khusus agar dia bisa membaca dengan nyaman.”
“Seperti yang Anda minta”
“dan juga, aku akan menyerahkan segala autoritas yang istana miliki terhadap Grimoire kepada anak ini. Buat salinanya dari perjanjian kerajaan.”

Kali ini, dia melihat ke arahku, dan berkata.

“Lucio”
“Na~ni?”
“seperti yang barusan kau dengar. Aku serahkan seluruh perpustakaan Grimoire ini kepadamu. semuanya”
“bisakah aku membeli Grimoire baru ?”

Aku mengingat apa yang barusan Ojii-san tanyakan padaku, dan lalu aku bertanya.

“Hahaha. Tentu saja, kumpulkan sebanyak yang kau mau”
“Waaaii, trimakasih!!”

Rasanya agar terlalu dibesar-besarkan dalam mode anak-anak, tapi dasarnya aku bahagia.
Tidak hanya banyak grimoire disini, aku sangat senang kalau grimoirenya bisa ditambah.
Melihat expresi bahagiaku, si raja menunjukan senyuman hangat.
Seperti yang aku kira, rasanya sama seperti Ojii-san yang ada dikeluarga kami.

“yang Mulia”

Huga berkata kepada Sang Raja dengan expresi serius.

“ada apa ?”
“jika harus diberikan seluruh hal tentang Grimoire, seorang Baron yang harus dibutuhkan..”
“kalau begitu jadikan dia Baron.”
“seperti yang anda minta”

......................
Ehhhhhhhhhhhhhhhhh?
Ini, mungkinkah !?
Sang Raja, menunjukan senyuman lagi ke arahku.