Update

April 26, 2017

A Will Etternal - Chapter 5 : Bagaimana kalau aku bisa kehilangan hidup menyedihkanku ini ?


TL : Sunggi

Editor : Rio Bw

Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini

Trimakasih




Chapter 5 : Bagaimana kalau aku bisa kehilangan hidup menyedihkanku ini ?

Setelah menunggu yang terasa seperti selamanya, tidak ada hal yang terjadi. Bai Xiaochun melihat dengan seksama ke arah patterns dari wajan tempurung kura-kura ini, dan melihat ke bawah ke arah kompornya. Tidak ada kayu tersisa dan hanya ada abu, dia kembali setelah beberapa menit sambil membawa kayu bakar.

Kayu bakar untuk digunakan sendiri tidak biasa ditemukan di ovens, jadi dia terpaksa untuk menemukan Big Fatty Zhang untuk memintanya.

Setelah menyalakan api, Bai Xiaochun sekali lagi memfokuskan pandanganya ke desain pertama dari wajan kura-kura. Setelah kayunya terbakar, desainnya bersinar. Jantung Bai Xiaochun mulai berdetak kencang bahagia, dan lalu tiba-tiba, pedang kayu itu mulai bersinar di penuhi cahaya silver.

Dia mundur beberapa langkah, setelah cahayanya dengan perlahan menghilang, dan sensasi menusuk mulai keluar dari dalam wajan.

Dia mengambil nafas dalam dan dengan hati-hati mendekat ke wajan. Pedang kayu seperti nasi roh sekarang memiliki desain silver diatasnya, yang dengan perlahan menghilang menjadi warna silver gelap!

Pedang ini terlihat berbeda dari biasanya. Meskipun masih terbuat dari kayu, pedang itu sekarang seperti terlihat terbuat dari besi. Mata Bai Xiaochun bersinar sambil dengan sekesama melihat pedang yang diambilnya dari wajan. Pedang itu terasa lebih berat, dan juga mengeluarkan sebuah rasa dingin.

“bekerja! Pengkatan roh pertamaku ke pedang kayu bekerja!” Bai Xiaochun dipenuhi oleh kebahagiaan, lalu melihat ke arah wajan dan mencoba berpikir untuk apa yang akan dia lakukan kepada wajan itu. Pada akhirnya, dia memutuskan untuk membiarkanya saja. Semakin dirinya memperlakukan wajan ini dengan biasa, malah akan berkurang orang untuk memperhatikanya.

Untuk nasi orhnya, dia memutuskan untuk memakanya nanti. Dia juga akan behati-hati untuk orang lain tidak melihat pedang kayunya. Untuk lebih amannya, Bai Xiaochun mendapapatkan ide kalau akan menambahkan desain bersinar disekelilingnya.

Akhirnya, dia merapikan kamarnya, lalu berjalan keluar, seperti tidak ada hal yang terjadi. Untuk beberapa hari kedepan, dia mengumpulkan banyak bahan liquid dari Oves untuk menggambar di atas pedang, membuatnya lebih bersinar dan berwarna, membuat pedang itu terlihat aneh. Yang paling penting adalah desain rohnya juga sudah tertutup. Pada akhirnya, Bai Xiaochun mengangguk penuh kepuasan.

Big Fatty Zhang menjadi lebih dekat dengan Bai Xiaochun, dan sangat memanjakan Bai Xiaochun. Dan lagi, seperti yang dia bilang, setelah beberapa bulan, Bai Xiaochun mulai terlihat lebih gendut.

Dia sekarang tidak seperti anak kurus seperti dulu saat pertama datang ke sekte. Dia sekarang dadi lebih gemuk, tapi pada saat yang sama, kulitnya juga menjadi lebih lembut dan lebih bersinar dari sebelumnya. Dia juga lebih terlihat menggemaskan, dan jelas sampai terlihat mendekati julukan Ninth Fatty Bai.

Dia juga menerima waktu makan jajan yang kadang-kadang terjadi. Akan tetapi, apa yang paling membuat Bai Xiaochun frustasi adalah meskipun tubuhnya semakin gemuk, cultivationya menjadi lebih lambat. Karena itu, dia berhenti kawatir soal itu dan menghabiskan waktunya untuk makan dan minum dengan para kakak. Hidup itu indah. Setelah beberapa bulan, dia mendengar beberapa gosip yang terjadi di sekte aliran roh.

Dengan tembahan, Big Fatty Zhang mengajarinya tentang beberapa hal di sekte. Dia belajar kalau murid sekte ini dibagi menjadi murid dalam dan luar. Semua pelayang yang bisa berlatih cultivitaion sampai level 3 dari pengembunan qi maka akan bisa menantang salah satu percobaan, yang terbagi di bagi dari berbagai jalan di berbagai gunung di sekte. Seorang pelayang yang berhasil lolos dari percobaan akan menjadi murid luar sekte. Hanya dengan menjadi murid luar sekte seseorang tersebut bisa menjadi bagian dari sekte aliran roh.

Akan tetapi, agar bisa melakukan ini semua adalah sebuah keberhasilan, dan bisa disebut seperti perumpamaan “Seperti ikan yang melewati gerbang naga”.  Hanya 3 teratas setiap bulan yang bisa diterima, berarti orang yang bisa menjadi murid luar sangatlah sedikit.

Pada suatu hari, Seventh fatty sedang pergi keluar untuk membeli bahan, tapi pada akhirnya sedang sibuk dengan beberpa hal, akhirnya, Big Fatty Zhang memanggil Bai Xiaochun dan mengatakan padanya untuk melakukan pekerjaan saventh Fatty. Bai Xiaochun hanya sedikit ragu, karena memikirkan kejadia dengan Xu Baocai beberapa bulan yang lalu. Meskipun hal itu mungkin bukanlah hal yang bisa dikawatirkan, dia tetaplah takut. Sebelum pergi, dia kembali ke gubuknya dan mencari pisau daging dan juga menggenakan jubah panjang. Setelah akhirnya selesai berpakain, dia sekarang terlihat bundar.

Akan tetapi, dia juga merasa sedikit aman, itulah yang paling penting. Pada akhirnya dia juga menaruh wajan di punggunnya, membuatnya sangat aman, dia kemudian keluar dari Ovens dan turun gunung.

Setelah beberapa lama berjalan di jalan hijau di dalam sekte, pandanganya mengarah ke bangunan cantik dan halaman yang memukai, dan merasa sangat bangga kepada dirinya sendiri.

“waktu terus berjalan! ” dia merenung, menaruh kedua tanganya di belakang. “hidup itu seperti mimpi, aku, Bai Xiaochun, hanya menghabiskan beberapa bulan ini berlatuh cultivation. Akan tetapi, sesaat aku memikirkan kembali tentang dunia fana, dan hidupku di desa, rasanya membuat mataku dipenuhi dengan air mata.” Dia berjalan bersama dengan 6 pisau daging yang di talinya di seliling sabuknya, sebuah wajan di punggunya, dan beberapa lapis baju, terlihat seperti mainan. Kadang-kadang, dia akan bertemu dengan pelayan lain, yang akan selalu memandangnya saat dirinya lewat.

Bahkan ada murid wanita yang tidak bisa menahan dirinya dan hanya bisa tertawa keras saat melihat dirinya. Mereka menutup mulut mereka dengan kedua tangan, dan suara tertawa mereka seperti sebuah bell silver, terdengar jelas dan sangat menenangkan.

Dengan wajah agak memerah, Bai Xiaochun tidak bisa menahan diri selain merasa bangga. Mengeringkan tenggorokanya, dia memajukan dadanya dan melanjutkan perjalanyan.

Setelah beberapa lama, dan sebelum dirinya bisa meninggalkan pucak ketiga, dia melihat beberapa pelayan sedang berlari dari kejauhan, terlihat sangat kegirangan. Mereka teryata sedang berjalan ke arah menuju puncak ketiga, sebuah tempat dimana para Murid Outer Sect sering berkumpul.

Semakin lama semakin banyak pelayan berlari ke arah itu, terlihat sangat kegirangan. Kaget karena pemandangan ini, Bai Xiaochun dengan cekatan menangkap salah satu pelayan yang sedang berlari.

“Adik , ada apa sebenarnya ?” Bai Xiaochun bertanya “Kenapa semua orang berlari ke arah sana ?”

Anak muda ini terlihat sangat marah, tapi kemudian dia melihat sebuah wajan hitam di balik Bai Xiaochun, dan expresinya berubah menjadi cemburu.

“aku tidak menyadari kalau kau dari oves. Kakak. Kenapa kau tidak iku saja ? 2 orang terpilih dari Outer Sect, Zhou Hong dan Zhang Yide, sedang bertarung di arena api. Katanya, mereka berdua memiliki masalah. Apapun yang terjai, mereka berdua berada ddi tingkat ke 6 Qi Condesation, jadi kita bisa belajar sedikit saat melihat mereka bertarung, dan mungkin bahkan mendapatkan pencerahan. ” selesai menjelasakan, anak muda ini dengan cekatan berlari ke tingkat ke 3, terlihat kawatir kalau dirinya ketinggalan melihat aksi bertarung.

Merasa sangat ingin tahu, Bai Xiaochun juga berlari untuk melihat, mengikuti para pelayan mereka meninggalkan distrik pelayan ddan berjalan menuju tingkat ke 3, dimana sebuah podium besar dapat terlihat.

Podium ini lebarnya sekitar 3.000 meter dan di kelilingi oleh para pelayan. Bahkan ada orang-orang yang melihat dari bagian atas gunung, mereka semua memiliki baju yang gemilap. Dan jelas mereka adalah murid Outer Sect.

Ada dua pria yang berada di tengah podium, mereka berdua menggunakan baju yang sangat mewah. Salah satu dari mereka memiliki luka di wajahnya, yang satunya memiliki kulit sehalus batu permata. Mereka berdua saling bertarung, membuat suara ledakan terdengar.

Cahaya benda sihir mengelilingi mereka berdua. Sebuah benda mengambang di depan wajah anak muda dengan luka di wajah adalah sebuah bendera kecil yang mengibarkan kehendaknya, seperti ada sebuah angin tak terlihat menghempaskanya. Hempasan angin bendera ini membentuk sebuah haraimau kabut, yang mengeluarkan sebuah aungan menakutkan.

Si anak muda dengan kulit sehalus permata menari-nari saat bertarung. Dia memiliki sebuah pedang biru kecil yang menari di udara, meningalkan sebuah siluet biru.

Saat Bai Xiaochun melihat pedang yang terbang itu, dia kaget. Meskipun dia bisa mengontrol pedang kayunya sendiri seperti itu, tidak mungkin bisa disamakan dengan apa yang anak muda dengan pedang biru ini lakukan.

Apa yang membuatnya lebih hebat lagi adalah kedua anak muda ini terlihat tidak menahan apapun . perasaan membunuh mengitari mereka berdua, dan waktu yang singkat, situasi yang terlihat akan membunuh terlihat. Mereka berdua saling terluka, dan meskipun lukanya tidak fatal, masihlah terlihat sangat menakutkan.

Ini adalah pertama kalinya Bai Xiaochun melihat para Cultivator bertarung, dan ini sangatlah berbeda dengan imajinasinya saat seorang Immortal bertarung. Cara mereka bertarung dengan keras membuatnya takut.

“Immortal Cultivation... bukankah itu tentang hidup selamanya? Apa sebenarnya hubungan tentang bertarung dan membunuh ini? Bagaimana jika aku kehilangan nyawaku yang menyedihkan ini...?” Bai Xiaochun terlihat sangat gugup sambil dia melihat ke arah anak muda dengan luka di wajah yang memiliki Harimau kabut tertawa keras ke arah anak muda satunya. Mengusap keringat yang ada di dahinya, Bai Xiaochun tiba-tiba sadar kalau dunia luar adalah dunia yang sangat berbahaya, memang lebih baik tinggal di OVens yang sudah jelas aman.

Karena sudah memutuskan hal ini, dia dengan terburu-buru saat tiba-tiba, dia mendengar seseorang meneriakan namanya.

“Bai Xiaochun!!”

Dia mengarahkan kepalanya ke arah suara itu datang dan melihat penulis surat berdarah, Xu Baucai, dengan cepat berjalan ke arahnya, sebuah expresi menyeramkan terlihat. Sebuah pedang kayu terbang di sampingnya, bercahaya dengan cahaya yang tidak biasa jelas menandakan kalau itu melewati level pertama dari Qi Condensation. Saat pedang itu terbang, meningatkan sebuah siluet putih serta mengeluarkan tekan roh.

Saat Bai Xiaochun melihat pedang kayu itu mengarah ke arahnya, matanya melebar, merasakan sebuah perasaan membunuh di sekitarnya.

“dia akan membunuhku!” pikirnya.

Dengen cepat, dia berlari ke arah yang berbeda, “Pembunuh! Pembunuh!”

Para pelayan yang ada disekitarnya mendengar hal ini, melihat ke arah suara itu dengan expresi kaget. Suara itu sangat keras bahkan Zhou Hong ddan Zhang Yide berhenti bertarung.

Malahan, bahkan Xu Baocai terkesima dengan teriakan itu. Dia jelas saja baru saja menerikan nama Bai Xiaochun dan akan mengejarnya. Pedangnya bahkan belum menyetuh rambut Bai Xiaochun, dan sekarang Bai Xiachun sudah berteriak seperti dirinya di tusuk seribu pedang.

Xu Baocai sangat membenci Bai Xiaochun. Dengan wajah menhitam, dia mengejar Bai xiaochun, “ayo sini , Bai Xiaochun, kau tau kan bagaimana cara bertarung! Kenapa harus kau berlari ???”

“jika aku tau cari bertarung, kenapa aku harus berlari, kau boddohh?? Aku bahkan akan langsung membunuhmu dari dulu! Pembunuh! Pembunuh!” teriakan Bai Xiaochun menjadi lebih keras sambil dirinya berlari ke arah berbeda seperti seorang kelinci gemuk berlari.

Di saat yang sama, di sebuah bangunan yang melepati udara di puncak gunung, dua pria sedang bermain Go. Yang satunya pria paruh baya, dan yang satunya pria tua, kepalanya dipenuhi rambut putih, dengan kulit memerah yang indah sekali. Matanya terlihat sangat bersinar, dan dia jelas bukanlah orang yang biasa. Yang sekarang ini, dia melihat ke pertunjukan yang ada di bawah.

Tertawa, dia berkata “anak yang kau bawa sangatlah menarik, Qing Hou.”

“sang memalukan, Pemimpin sekte. Anak ini memiliki sifat yang jelas perlu di benarkan.” Merasakan pusing datang, Li Qinghou menaruh sebuah bagian game di papan game dan lalu menggelengkan kepalanya.

“anak yang ada di Oven sudah sangat menyusahkan, dan anak ini pantas masuk ke sana.” Pria tua itu mengejek, menarik-narik janggutnya.“tugas yang tidak mudah. Hmm...”