TL : Sunggi
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Chapter 17 : Dinding Tipis pemisah Musim Panas dan Musim
Dingin.
“Lucio-kun!”
Saat aku sedang membaca Grimoire sambil melihat hamparan
salju, nadia lari masuk ke ruangan dengan expresi tergesa-gesa
“apa”
“apa Lucio-kun tau tentang laut?”
“laut?”
“Ya Laut!”
Nadia membuat gempalan tangan dikedua tanganya, dan mendekat
ke arahku.
“Laut kau bilang, yang besar dan asin itu?’
Saat aku mengatakan hal itu, mata Nadia Muali bersinar.
“Kau tau tentang lau! Ne~ ne~, tempatnya itu seperti apa?
Katakan lagi padaku.”
“apa kau belum pernah lihat laut”
“Un! Aku pernah mendengarnya dari orang sini, tapi aku tidak
bisa membayangkan tempat apa laut itu.”
“Oh begitu.”
Aku memikirkan nya.
Jika dia bilang dia tidak pernah pergi melihat laut, aku
ingin dia bisa melihatnya.
“Yosh, aku akan menunjukan laut padamu”
“benarkah!? Trimakasih, Lucio-kun”
Aku meninggalkan Grimoire ku, dan lalu berdiri.
Aku pergi keluar ruangan, dan berdiri didepan ruangan yang
jarang digunakan.
“Lucio-kun? Bukankah kita akan pergi ke laut?’
“tunggu dan lihat saja”
Aku mengingat ribuan sihir yang bisa aku ingat, dan
mendekatkan tanganku ke pintu.
“Replace”
Pintunya bersinar, tapi kemudian langsung menghilang.
Aku rasa sihirnya bekerja, aku sangat percaya diri jika
sihirnya jelas akan bekerja.
“Yosh, ayo”
“ayo kau bilang~~ Wah!!”
Sesaat aku membuka pintu, Mata nadia langsung bersinar.
Langit biru, sinar matahari, dan pasir putih.
Melewati pintu, dan langsung ada lautan.
“apa ini, ini didalam ruangankan! Ini ruangan kosong kan.”
“Ya, aku mengantinya dengan sihir ruangan. Ini adalah lautan
yang ada entah dimana didunia nyata”
“Hebat!!! Ini lautan huh.......... lautan memang panas ya!”
Nadia terharu, dan melepas bajunya karena terasa panas.
Dia masuk kedalam dan melihat-lihat disekitar terlihat
sangat tertarik.
Aku masuk kedalam dan menutup pintunya.
Lautan panas. Seperti aku datang ke negara Tropis.
“bukan seperti lautan itu panas.”
“benarkah!?”
“Ya, aku hanya mengkopi lautan dari tempat yang panas.”
“Kenapa?”
“karena ~~~”
“Kyaa!”
Saat aku ingin mengatakan alasanya, nadia tiba-tiba
terjatuh.
Dia terjatuh kebelakang, dan bokongnya jatuh duluan.
“sakit~~. Apa ini, kakinya ditarik oleh air.”
“ahahah. Ya begitulah. Jika ombaknya kembali. Kakimu akan
ikut tertarik.”
“Mou~~, aku jadi basah.”
“yah, gak masalah.”
“eh?”
“Dress Up”
Aku mengucap sihir ke Nadia.
Sihirnya mengelilingi tubuhnya, dan penampilanya menjadi
berubah.
Sekarang penampilanya berubah menjadi menggunakan baju
renang manis dengan polkadot dan hiasan.
“Un, Kawaii Kawaii, seperti yang aku pikirkan nadia juga
akan terlihat manis dengan menggunakan baju renang.’
“kau menyebut ini baju renang kuh.”
“benar, ini adalah baju yang khusus digunakan di pantai,
ataukah berenang. Baju itu tidak masalah jika basah, jadi kau bisa bermain
dengan tenang.”
“un!”
Nadia berlarian dipinggir ombak. *PashaPasha dia terlihat
menikmati pantai ini.
“o~~i Nadia. Kau lihat cangkang yang ada dikakimu kan? Ambil
lah dan taruh itu di kupingmu, pasti menarik”
“Uh,,,, oh~, aku bisa mendengar suara lautan, hebat
sekali~~”
Nadia sangat bahagia.
Jika dia bisa bermain sebanyak ini mungkin tenggorokanya
akan garing.
Aku pergi dari ruangan, berpikir aku harusnya mengambilkanya
minum dari dapur.
“Lucio-sama”
Aku bertemu dengan Sylvia.
“ada apa?”
“Uhmmm..... apa Lucio-sama pernah ke pemandian air panas?”
“pemandian air panas? Oh yang seperti bak mandi ”
“kau beneran pernah!”
“yah”
“Uhmm... apa kau tau tempat apa itu? Aku dengar dari
tetangga [Meskipun dia tidak didalam, bahkan masih musim dingin airnya tetap
hangat.], tapi aku tidak pernah bisa menggambarkanya”
“aku rasa sulit mengimajinasikanya jika kau tidak pernah
melihatnya ...Yosh“
Aku berpikir aku mungkin bisa menunjukan Sylvia pemandian
Air panas.
“Sylvia, ambil handuk’
“Ya!”
Aku berdiri didepan pintu ruangan yang disamping ruangan
yang menjadi lautan, dan mendekatkan tanganku.
“Replace”
Setelah pintunya bersinar, aku masuk kedalam.
Disini, ada sebuah gunung musim dingin.
Dikelilingi oleh pepohonan dan salju, pemandian air panas
natural yang keluar dari tanah.
Sylvia yang kembali mengambil handuk kaget.
“sini, Sylvia.’
“i-ini... ini sihir lucio-sama?”
Dia masuk ke ruangan *KyoroKyoro dan melihat-lihat.
“Ya, aku mengkipi air panas dari suatu tempat. Ini adalah
air panas.”
“Uwah~. ... benar hangat meskipun diluat... bukankah ini
juga sihir Lucio-sama”
“tidak, ini adalah Air panas alami. Panas secara alami
biasanya terasa seperti ini”
“Wah~.....”
“kau juga ini masuk? Air panas yang disekitarnya ada udara
dingin rasanya nikmat lih”
“k-kalau begitu........”
Sylvia melepas bajunya, dna masuk kedalam air panas.
“Wah.... apa iini......... entah kenapa.... Ki~ mo~
chi~~~.....”
“kadang-kadang kau harus bicara “ikikaeru~~” [Urip
Manehhh~~]”
“I-Ikikaeru~~ ... ahhh. Rasanya nikmat sekali”
“ini jelas Air panas.”
“hebat sekali..”
Sylvia bermandikan air panas dan menenangkan diri.
“tunggu sebentar.”
Aku meninggalkan ruang air panas.
Aku ingin Sylvia meminum susu setelah dia keluar, jadi kali
ini pasti aku akan ke dapur.
Aku mengambil jus untuk Nadia, dan membuat susu buah untuk
Sylvia di dapur. Dan selesai kembali.
“Luio-kun ~~ Eh?”
“Lucio-sama~~ Ah!”
Saat aku kembali, mereka berdua baru saja keluar dari kamar.
Sylvia diselimuti handuk disekujur tubuhnya, dan Nadia memakai
baju renang.
Mereka berdua memiliki expresi kaget dan saling memandang
satu sama lain.
“Ada apa, Nadia chat, dengan penampilanmu”
“Sylvie Juga, apa itu”
“Uhmm, aku ingin lucio-sama membawaku ke Sumber Air panas
dan..”
“aku ingin Dia membawa ku ke laut sekarang”
“laut?”
“Air panas?”
Mereka berdua menolehkan wajahnya disaat yang sama.
Dan saling berganti tempat, Sylvia pergi ke kamar didalam
ada Lautan Musim panas, dan Nadia pergi ke ruangan dimana ada Sumber Air panas
di musim dingin.
“Diamana ini? Apa ini”
“uWah!! Ada kamar mandi diluar! Apa ini.”
Mereka berdua jadi bersemangat.
“Lucio-sama!”
“Lucio-kun!”
Mereka berdua menunjukan wajah mereka disaat yang sama, dan
melihat ke arahku dengan expresi bahagia.
Setelah itu, dengan mereka berdua saling berganti tempat,
mereka masuk dan keluar serta menikmati musim panas dan musim dingin bersamaan