Update

January 5, 2017

Heavenly Star - Chapter 48 : Pedang Penghancur Angin

TL : Sunggi

Editor : Rio Bw

Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini

Trimakasih


Chapter 48 : Pedang Penghancur Angin

Pedengaran Lin Xio memang sangat bagus, dan dengan sengaja mendengarkan suaranya, mendengar jawaban dari Hua Shui Rou, membuat hatinya bergembira. Dia melihat senyuman manis Hua Shui Rou. Hua Shui Rou juga melihat ke arahnya dan langsung menunduk, wajahnya berubah merah.

Hati Lin Xio menjadi puas saat melihat tingkah malu dari Hua Shui Rou. Semejak pertama kali dirinya bertemu dengan Hua Shui Rou dia langsung tergila-gila denganya karena bukan hanya dia sangat cantik yang bisa membuat sebuah negara hancur, tapi juga memiliki sisi yang sangat feminim yang dimimpikan oleh para pria. Sejak saat itu sampai sekrang, dia diam-diam akan pergi melihatnya tanpa Hua Shui Rou ketahui. Hua Shui Rou sudah mengerti sejak lama kalau suami masa depannya adalah anak sulung dari keluarga Lin. Dan sekrang ini adalah pertema kalinya mereka bertemu.

Sebuah suara sedih terdengar. Hua Shui Rou sedang mengelus burung biru yang ada di punggungnya. Dengan suara pelan dia berkata, “Little Qing kelihatanya agak lapar juga.”

Suadara muda terlihat hebat tapi masih dibawahku. “Sudara muda baru bertarung 2 kali, apa mau istirahat dulu ?” Lin Xiao dengan sopan berkata.

Dia menjawab dengan sebuah tusukan pedang kedepan.

Lin Xiao tersenyum, tangan kananya mengeluarkan sebuah pedang lentur, tanpa susah payah menahan serangan dari Leng Ya “karena sudah begini, Aku, Lin Xiao akan mmengambil kesempatan kecil ini.”

Dengan terlihat gagah memegang pedangnya sambil bertahan, getaran yang dihasilkan oleh pedang pedek itu hampir membuatnya menjatuhkan pedangnya, dia tidak ingin mundur satu langkah pun, dan wajahnya berubah menjadi terlihat kesusahan. Kekautanya berdasar karena kecepatanya, sebuah kecepatan yang sangat cepat seperti petir yang bahkan bisa menghancurkan pertahanan lawan. Akan tetapi, lawan didepanya membuat situasi dimana dirinya harus melawanya dengan langsung, membuatnya tidak bisa menunjukan kekuatanya.

Ling Xiao sedikit tersenyum, tangan kananya dengan liar mengayunkan pedangnya. Pedang yang ada di tangnaya sudha bergerak mendekat dan menghentikan gerakan Leng Ya, seluruh penonton langsung membuat gaduh karena gerakan Lin Xiao.

Di bagian dari keturunan keluarga Long, ada 2 orang tua yang terlihat kaget, salah satunya berkata “Tuan Muda Lin sudah memiliki kekuatan rangking 10 tingkat menengah. Dan lagi, tidak ada tanda kalau dirinya akan bertahan di rangking itu saja, dia memang seseorang yang memiliki bakat tiada tanding.”

“Kekuatan yang hebat!” Alis Ye Wu Chen bergerak, matanya yang tadinya mengarah ke tubuh Hua shui Rou beralih ke arah pedang yang ada di tangna Lin Xiao, mengikuti segala gerakan yang Lin Xiao buat.

Dengan waktu beberapa detik, Leng Ya sudah berada di bagian yang tidak menguntungkan, tubunya tiba-tiba melompat beberapa meter di atas Lin Xiao. Pedang Lin Xiao menunggu kedatanganya sambil menyiapkan tusukan ke arah Leng Ya. Tubuh Leng Ya berputar diatas. Pedang Lin Xiao hampir merobek pertunya. Setelah itu kakinya jatuh ke tanah sambil mundur beberapa langkah memisahkan dirinya dari jangkauan pedang lin Xiao dan dengan dingin melihat ke arah Lin Xiao dengan matanya yang terlihat berbahaya.

Leng Ya menggenggam erat pedanganya, mengubah dari satu pedang menjadi dua pedang. Lin Xiao sekali lagi menunggu, pedang panjangnya mengarah kedepan, wajahnya menunjukan senyuh rata. Setelah beberapa detik tenang, kaki Le Ya bergerak dengan cepat, gerakan pedang di tanganya seperti sebuah tarian, dan pedangnya menjadi tidak terlihatm mengunci musuh dengan ketat. Gerakan kakinya terus menunju kedepan, gerakanya tidak menunjukan sebuah pola, dan sebuah bayanganya muncul seperti jika Lin Xiao sedang diserang dari 2 arah.

Lin Xiao mempererat tanganya, matanya berubah menjadi tajam, tubuhnya tidak membuat gerakan. Bayangan dari leng ya tadi tiba-tiba menghilang, dan sebiah cahaya silver meledak menjadi sebuah tali yang terbang dibagian kanan rusuknya.

Kaki Lin Xiao tidak membuat sebuah gerakan, tanganya sedikit bergetar, dan pedang panjangnya tiba-tiba berubah menjadi buram. Setelah itu, ada suara lembut “Ding”, ujung dari pedanya dengan akuran menembus ujung dari pedang pendek Leng Ya. Langsung saja, leng ya berhenti, lalau mundur 5 langkah kebelakang lalu berdiri dengan tegap. Pedang hitam pendek itu jatuh dari tanganya, “ding.” Jatuh kebawah lantai dingin.

Diatas arena langsung ada sebuah teriakan pujian. Lin Xiao entah kenapa merasa bersalah dan lalau berkata “kau belajar seni Assasin, yang berdasarkan oleh kecepatan dan tusukan tidak terlihat, saat melawan serangan langsung seranganmu tidak ada apa-apanya. Sekarang saat melawan musuh dengan langsung kau tidak memiliki keuntungan sama sekali. Aku memenangkan kompetisi ini karena ketidak adilan dan bukan karena seni bela diriku. Hasil dari pertarungan ini sudah jelas.”

Lin Xiao memandang ke arah leng Ya saat tiba-tiba sebuah perasaan membunuh mengelilingi tubuhnya. Leng Ya menundukan kepalanya dan mengeluarkan aungan, tanpa diduga hanya dengan tangan kosongnya dia maju ke arah Lin Xiao, Lin Xiao menunjukan expresi terfokus, tanpa pilihan dia mengacungkan pedanya di punggunya, tapi matanya langsung menyusut karena di tangan Leng Ya muncul sebuah kelipan hijau. Pada saat itu, gerakan tangan Lin Xiao berhenti. Pada saat itu juga cahaya hijau itu juga melewati pedang yang dia pegang, dan menusuk ke arah dadanya.

Lin Xiao hampir tidak bisa menghindar, meskipun tubuhnya tidak terluka, baju depanya sobek dengan lubang kecil. Ditanganya, pedang pajangan itu sudah terpotong, yang tersisa adalah pedang patah.

Tadi, saat Lin Xiao menggunakan padanya yang membuat Leng Ya bergetar diseluruh tubuh dan bahkan membuat Qi dan darahnya bergetar. Sekarang sekali lagi dirinya mengeluarkan ledakan kekuatan, tapi dia tidak bisa mengambil keuntungan ini untuk mengeluarkan serangan. Leng Ya adalah pria yang memiliki kebanggaan yang tidak memperbolehkan dirinya untuk kalah, tapi tidak ada sediktipun luka ditubuh Lin Xiao, malah, dia bisa menahan serangan pedang terbang Leng Ya, tapi dia tidak akan menyerah.

Ling Xiao menghela nafas dan merasa bersalah setelah melihat pedangnya patah “pedang yang sangat tajam, pasti pedang itu memiliki nama yang sangat terkenal.”

Leng ya, meskipun pedang pendek yang ada di tangan nya hanya sepanajang lima inci, seluruh bagian pedangnya berwarna kekuning-kunginan, bersinar dibawah sinar matahari, pada saat yang sama, orang yang duduk tiba-tiba berdiri “Pedang Penghancur angin!”

Hanya sedikit orang yang tau nama pedang penghancur angin, tapi dari kata orang tua itu membuat seluruh arena kebingungan.

“Siapa Feng Zhaoyang!”

“Feng Zhaoyang? Dewa perang dari Negara Gale Feng Zhaoyang!”

Seluruh arena menjadi gempar, siapa yang tidak kenal dengan nama ini di benua Tian Chen? Siapa yang tidak takut dengan nama ini? Pada saat itu, dia dan Si Dewa pedang Tian Long Chu Cang Min adalah seorang dengna bakat hebat, tidak sampai umur paruh baya dia sudah mencapai Rangking Dewa, dan bahkan sudah masuk ke dalam Rangking Dewa lebih cepat dari Chu Cang Min. Orang-orang di negara Tian Long begitu marah saat mendengar nama ini, itu karena Negara Gale pernah membantu Negara Tian Ling melawan kekacauan, beberapa kalai mereka hampir hancur karena kekacauan. Sudah sangat terkenal oleh semua roang kalau Feng Zhaouyang adalah pelindung dari Gale Nation.

“Si Dewa Perang Feng Zhaouyang di tangan satu memegang Pedang Pemancung Angin, dan di tangan satunya memegang Pedang Pengahncur Angin. Sekarang kenapa pedang pengancur angin ada ditanganmu, siapa kau? Kenapa kau datang ke kota Tian Longku!” kata salah satu orang tua yang duduk di samping Long Yin.

Leng Ya tetap diam, kedua tanganya dengan erat menggenggam pedanya, sedikit gemetar.

“apa kau dari Gale Nation?” Lin Xiao Bertanya dengan alis mengkerut.

“jelas saja seranganmu sangat menakutkan, kelihatnya inti dari kedatanganmu ke kota Tian Long tidaklah biasa. Humph!” in Yang langsung berdiri, tubuhnya menunjukan kalau dia ingin langsung melompat kebawat ke arena bertarung.

Expresi Long Yin langsung pucat “kita tanyakan dulu hubungan dirinya dengan Feng Zhaoyang!”

“Ya, aku pertama-tama akan menangkapnya.”

“Tunggu sebentar.”

Ling Xiao mengayunkan tanganya ke arah mereka, lalu berkata “Yang mulia, kakek kedua, sekarang ini masih belum ada hasil dari pertandingan ini. Apa bisa membiarkanku mengalahkan dirinya dulu. Jika kompetisi di Tian Long menjadi kacau dan tidak bisa dilanjutkan cuman karena satu orang dari Gale Nation, bukankan nanti akan jadi bahan olok-olokan. Dan juga, tadi dia sudah melukai banyak orang negara kita, jika kita tidak memberi pelajaran padanya, bukankah orang-orang akan meremehkan negara Tian Long, setelah mengalahkan dirinya, Yang Mulia dan kakek kedua bisa melanjutkan mengintrogasi dirinya semau yang kalian mau.’

Ling Yang berhenti sejenak Long yin kemudian mengangguk dan tersenyum “Apa yang katakan itu benar, kami serahkan padamu!”

Suara dari para penonton terdengar diseluruh arena “Tuan Muda Lin, kau memang benar!”

“itu benar, kami ingin mengalahkanya dengan kekautan kami sendiri dengan jelas dan benar, biarkan Gale Nation tau tentang kekuatan dari Negara Tian Ling! Biarkan mereka sadar dengan kekautan asli kita!”

Ye Wu Chen diam-diam berkata “meminjam angin untuk mengambil keuntungan, dengan beberapa kata, kompetisi tidak berarti ini berubah menjadi pertarungan kehormatan antar negara, dan jika dia bisa menang setelah ini jelas dia akan mendapatkan banyak pujian dan popularitasnya akan naik.”

Kelihatnya Wu Chen tau bagaimana caranya masuk ke dalam arena karena kesempatanya sudah diberikan ppadanya, hahahah, dia tertawa dengan misterius.

Chapter 47 | Chapter 49