TL : Sunggi
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Chapter 48 : Pedang Penghancur Angin
Pedengaran Lin Xio memang sangat bagus, dan dengan sengaja
mendengarkan suaranya, mendengar jawaban dari Hua Shui Rou, membuat hatinya
bergembira. Dia melihat senyuman manis Hua Shui Rou. Hua Shui Rou juga melihat
ke arahnya dan langsung menunduk, wajahnya berubah merah.
Hati Lin Xio menjadi puas saat melihat tingkah malu dari Hua
Shui Rou. Semejak pertama kali dirinya bertemu dengan Hua Shui Rou dia langsung
tergila-gila denganya karena bukan hanya dia sangat cantik yang bisa membuat
sebuah negara hancur, tapi juga memiliki sisi yang sangat feminim yang
dimimpikan oleh para pria. Sejak saat itu sampai sekrang, dia diam-diam akan
pergi melihatnya tanpa Hua Shui Rou ketahui. Hua Shui Rou sudah mengerti sejak
lama kalau suami masa depannya adalah anak sulung dari keluarga Lin. Dan
sekrang ini adalah pertema kalinya mereka bertemu.
Sebuah suara sedih terdengar. Hua Shui Rou sedang mengelus
burung biru yang ada di punggungnya. Dengan suara pelan dia berkata, “Little
Qing kelihatanya agak lapar juga.”
Suadara muda terlihat hebat tapi masih dibawahku. “Sudara
muda baru bertarung 2 kali, apa mau istirahat dulu ?” Lin Xiao dengan sopan
berkata.
Dia menjawab dengan sebuah tusukan pedang kedepan.
Lin Xiao tersenyum, tangan kananya mengeluarkan sebuah
pedang lentur, tanpa susah payah menahan serangan dari Leng Ya “karena sudah
begini, Aku, Lin Xiao akan mmengambil kesempatan kecil ini.”
Dengan terlihat gagah memegang pedangnya sambil bertahan,
getaran yang dihasilkan oleh pedang pedek itu hampir membuatnya menjatuhkan
pedangnya, dia tidak ingin mundur satu langkah pun, dan wajahnya berubah
menjadi terlihat kesusahan. Kekautanya berdasar karena kecepatanya, sebuah
kecepatan yang sangat cepat seperti petir yang bahkan bisa menghancurkan
pertahanan lawan. Akan tetapi, lawan didepanya membuat situasi dimana dirinya
harus melawanya dengan langsung, membuatnya tidak bisa menunjukan kekuatanya.
Ling Xiao sedikit tersenyum, tangan kananya dengan liar
mengayunkan pedangnya. Pedang yang ada di tangnaya sudha bergerak mendekat dan
menghentikan gerakan Leng Ya, seluruh penonton langsung membuat gaduh karena
gerakan Lin Xiao.
Di bagian dari keturunan keluarga Long, ada 2 orang tua yang
terlihat kaget, salah satunya berkata “Tuan Muda Lin sudah memiliki kekuatan
rangking 10 tingkat menengah. Dan lagi, tidak ada tanda kalau dirinya akan
bertahan di rangking itu saja, dia memang seseorang yang memiliki bakat tiada
tanding.”
“Kekuatan yang hebat!” Alis Ye Wu Chen bergerak, matanya
yang tadinya mengarah ke tubuh Hua shui Rou beralih ke arah pedang yang ada di
tangna Lin Xiao, mengikuti segala gerakan yang Lin Xiao buat.
Dengan waktu beberapa detik, Leng Ya sudah berada di bagian
yang tidak menguntungkan, tubunya tiba-tiba melompat beberapa meter di atas Lin
Xiao. Pedang Lin Xiao menunggu kedatanganya sambil menyiapkan tusukan ke arah
Leng Ya. Tubuh Leng Ya berputar diatas. Pedang Lin Xiao hampir merobek
pertunya. Setelah itu kakinya jatuh ke tanah sambil mundur beberapa langkah
memisahkan dirinya dari jangkauan pedang lin Xiao dan dengan dingin melihat ke
arah Lin Xiao dengan matanya yang terlihat berbahaya.
Leng Ya menggenggam erat pedanganya, mengubah dari satu
pedang menjadi dua pedang. Lin Xiao sekali lagi menunggu, pedang panjangnya
mengarah kedepan, wajahnya menunjukan senyuh rata. Setelah beberapa detik
tenang, kaki Le Ya bergerak dengan cepat, gerakan pedang di tanganya seperti
sebuah tarian, dan pedangnya menjadi tidak terlihatm mengunci musuh dengan
ketat. Gerakan kakinya terus menunju kedepan, gerakanya tidak menunjukan sebuah
pola, dan sebuah bayanganya muncul seperti jika Lin Xiao sedang diserang dari 2
arah.
Lin Xiao mempererat tanganya, matanya berubah menjadi tajam,
tubuhnya tidak membuat gerakan. Bayangan dari leng ya tadi tiba-tiba
menghilang, dan sebiah cahaya silver meledak menjadi sebuah tali yang terbang
dibagian kanan rusuknya.
Kaki Lin Xiao tidak membuat sebuah gerakan, tanganya sedikit
bergetar, dan pedang panjangnya tiba-tiba berubah menjadi buram. Setelah itu,
ada suara lembut “Ding”, ujung dari pedanya dengan akuran menembus ujung dari
pedang pendek Leng Ya. Langsung saja, leng ya berhenti, lalau mundur 5 langkah
kebelakang lalu berdiri dengan tegap. Pedang hitam pendek itu jatuh dari
tanganya, “ding.” Jatuh kebawah lantai dingin.
Diatas arena langsung ada sebuah teriakan pujian. Lin Xiao
entah kenapa merasa bersalah dan lalau berkata “kau belajar seni Assasin, yang
berdasarkan oleh kecepatan dan tusukan tidak terlihat, saat melawan serangan
langsung seranganmu tidak ada apa-apanya. Sekarang saat melawan musuh dengan
langsung kau tidak memiliki keuntungan sama sekali. Aku memenangkan kompetisi
ini karena ketidak adilan dan bukan karena seni bela diriku. Hasil dari
pertarungan ini sudah jelas.”
Lin Xiao memandang ke arah leng Ya saat tiba-tiba sebuah
perasaan membunuh mengelilingi tubuhnya. Leng Ya menundukan kepalanya dan
mengeluarkan aungan, tanpa diduga hanya dengan tangan kosongnya dia maju ke
arah Lin Xiao, Lin Xiao menunjukan expresi terfokus, tanpa pilihan dia mengacungkan
pedanya di punggunya, tapi matanya langsung menyusut karena di tangan Leng Ya
muncul sebuah kelipan hijau. Pada saat itu, gerakan tangan Lin Xiao berhenti.
Pada saat itu juga cahaya hijau itu juga melewati pedang yang dia pegang, dan
menusuk ke arah dadanya.
Lin Xiao hampir tidak bisa menghindar, meskipun tubuhnya
tidak terluka, baju depanya sobek dengan lubang kecil. Ditanganya, pedang
pajangan itu sudah terpotong, yang tersisa adalah pedang patah.
Tadi, saat Lin Xiao menggunakan padanya yang membuat Leng Ya
bergetar diseluruh tubuh dan bahkan membuat Qi dan darahnya bergetar. Sekarang
sekali lagi dirinya mengeluarkan ledakan kekuatan, tapi dia tidak bisa
mengambil keuntungan ini untuk mengeluarkan serangan. Leng Ya adalah pria yang
memiliki kebanggaan yang tidak memperbolehkan dirinya untuk kalah, tapi tidak
ada sediktipun luka ditubuh Lin Xiao, malah, dia bisa menahan serangan pedang
terbang Leng Ya, tapi dia tidak akan menyerah.
Ling Xiao menghela nafas dan merasa bersalah setelah melihat
pedangnya patah “pedang yang sangat tajam, pasti pedang itu memiliki nama yang
sangat terkenal.”
Leng ya, meskipun pedang pendek yang ada di tangan nya hanya
sepanajang lima inci, seluruh bagian pedangnya berwarna kekuning-kunginan,
bersinar dibawah sinar matahari, pada saat yang sama, orang yang duduk
tiba-tiba berdiri “Pedang Penghancur angin!”
Hanya sedikit orang yang tau nama pedang penghancur angin,
tapi dari kata orang tua itu membuat seluruh arena kebingungan.
“Siapa Feng Zhaoyang!”
“Feng Zhaoyang? Dewa perang dari Negara Gale Feng Zhaoyang!”
Seluruh arena menjadi gempar, siapa yang tidak kenal dengan
nama ini di benua Tian Chen? Siapa yang tidak takut dengan nama ini? Pada saat
itu, dia dan Si Dewa pedang Tian Long Chu Cang Min adalah seorang dengna bakat
hebat, tidak sampai umur paruh baya dia sudah mencapai Rangking Dewa, dan
bahkan sudah masuk ke dalam Rangking Dewa lebih cepat dari Chu Cang Min.
Orang-orang di negara Tian Long begitu marah saat mendengar nama ini, itu
karena Negara Gale pernah membantu Negara Tian Ling melawan kekacauan, beberapa
kalai mereka hampir hancur karena kekacauan. Sudah sangat terkenal oleh semua
roang kalau Feng Zhaouyang adalah pelindung dari Gale Nation.
“Si Dewa Perang Feng Zhaouyang di tangan satu memegang
Pedang Pemancung Angin, dan di tangan satunya memegang Pedang Pengahncur Angin.
Sekarang kenapa pedang pengancur angin ada ditanganmu, siapa kau? Kenapa kau
datang ke kota Tian Longku!” kata salah satu orang tua yang duduk di samping
Long Yin.
Leng Ya tetap diam, kedua tanganya dengan erat menggenggam
pedanya, sedikit gemetar.
“apa kau dari Gale Nation?” Lin Xiao Bertanya dengan alis
mengkerut.
“jelas saja seranganmu sangat menakutkan, kelihatnya inti
dari kedatanganmu ke kota Tian Long tidaklah biasa. Humph!” in Yang langsung
berdiri, tubuhnya menunjukan kalau dia ingin langsung melompat kebawat ke arena
bertarung.
Expresi Long Yin langsung pucat “kita tanyakan dulu hubungan
dirinya dengan Feng Zhaoyang!”
“Ya, aku pertama-tama akan menangkapnya.”
“Tunggu sebentar.”
Ling Xiao mengayunkan tanganya ke arah mereka, lalu berkata
“Yang mulia, kakek kedua, sekarang ini masih belum ada hasil dari pertandingan
ini. Apa bisa membiarkanku mengalahkan dirinya dulu. Jika kompetisi di Tian
Long menjadi kacau dan tidak bisa dilanjutkan cuman karena satu orang dari Gale
Nation, bukankan nanti akan jadi bahan olok-olokan. Dan juga, tadi dia sudah
melukai banyak orang negara kita, jika kita tidak memberi pelajaran padanya,
bukankah orang-orang akan meremehkan negara Tian Long, setelah mengalahkan
dirinya, Yang Mulia dan kakek kedua bisa melanjutkan mengintrogasi dirinya
semau yang kalian mau.’
Ling Yang berhenti sejenak Long yin kemudian mengangguk dan
tersenyum “Apa yang katakan itu benar, kami serahkan padamu!”
Suara dari para penonton terdengar diseluruh arena “Tuan
Muda Lin, kau memang benar!”
“itu benar, kami ingin mengalahkanya dengan kekautan kami
sendiri dengan jelas dan benar, biarkan Gale Nation tau tentang kekuatan dari
Negara Tian Ling! Biarkan mereka sadar dengan kekautan asli kita!”
Ye Wu Chen diam-diam berkata “meminjam angin untuk mengambil
keuntungan, dengan beberapa kata, kompetisi tidak berarti ini berubah menjadi
pertarungan kehormatan antar negara, dan jika dia bisa menang setelah ini jelas
dia akan mendapatkan banyak pujian dan popularitasnya akan naik.”
Kelihatnya Wu Chen tau bagaimana caranya masuk ke dalam
arena karena kesempatanya sudah diberikan ppadanya, hahahah, dia tertawa dengan
misterius.
Chapter 47 | Chapter 49