Update

January 5, 2017

Genius Doctor Black Belly Miss - ­Chapter 26 : Racun (4)

TL : Sunggi

Editor : Rio Bw

Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini

Trimakasih




­Chapter 26 : Racun (4)
Selama lebih dari sehari semalam, Jun Qing sedang tertidur di kasur menunggu kematian datang, seluruh doktor yang datang dan memeriksa denyut nadinya memiliki expresi kawatir yang sama, seluruh doktor disisinya memiliki pemikiran yang sama – Jun Qing sudah satu langkah lagi masuk ke dalam pintu kematian.

Jun Xian terlihat seperti lebih tua 10 tahun sambil dia duduk di samping anaknya lalu mengayunkan tanganya dan meminta semua orang kembali pulang. Dia duduk dengan sedih sambil menutupi wajahnya dengan tangan.

.........................

“Apa itu benar?” sang Kaisar yang duduk di ruang belajar mendengarkan laporan dari doktor tentang kondisi Jun Qing, wajahnya terlihat kosong saat dirinya mendengarkan.

“Hambamu ini tidak berani berbohong. Racun didalam tubuh Jun Qing telah menyebar dan Racunnya sudah meneyerang jatungnya.” Si doktor ini melaporkan hal yang terjadi.

“sayang sekali, perintahkan untuk mengirimkan Gingseng Gunung Salju dan Lingzhi Merah ke kediaman Lin.” Sang kaisar merasa sangat baik hati, Gingsen Gunung Salju dan Lingzhi merah adalah tanaman herbal yang langka yang bisa memperpanjang hidup dan hal ini juga membuat orang berpikir bahwa Jun Qing sudah tidak lama.

“Ya, Yang mulia.”

“Kembalilah” Sang Kaisar Mengayunkan tangannya.

Sesaat doktornya pergi, Sang Kaisar menyangakan punggungnya di kursi sambil dia memikirkan segala gulungan yang ada di meja, sebuah senyuman terlihat di wajahnya.

......................

Di dalam kediaman Lin dipenuhi dengan aura kesedihan sambil Jun Qing tertidur di kasur tanpa bisa bergerak, nafasnya sangatlah lemah.

Jun Xian duduk di samping dengan matanya yang merah.

“Kenapa ini tiba-tiba terjadi? Kau tidak apa-apa beberapa tahun ini, kenapa tiba-tiba racunya bereaksi?” Jun Xian tidak bisa mengerti, beberapa tahun ini kondisi dari anaknya sangatlah stabil, apa yang bisa mengerakkan racunya?

Seorang pria duduk di sampingnya dengan expresi sedih sambil dirinya menggenggam tanganya.

“apa ada prajurit mencurigakan masuk ke sini?” Jun Xian bertanya dengan penuh kemarahan.

Pria itu mengelengkan kepalanya sambil dia melihat ke arah Jun Qing yang tertidur di kasur, hatinya sangat bergejolak. Sebelum Jun Qing pingsan, dia bilang padanya jangan bilang ke yang lainya kalau Jun Wu Xie ada bersamanya sebelumnya. Apapun yang terjadi, dia percaya dari dalam hatinya kalau Jun Wu Xie tidak akan melukainya. Dia hanya berpikir kalau hidupnya akan berakhir lebih cepat dari apa yang dipikiranya. Dia tidak menginginkan sepupunya menjadi korban kelicikan orang lain agar bisa membuat kediaman Lin kacau.

Tapi sekarang seluruh diagnosa doktor kalau dirinya tidak akan punya banyak waktu. Apa dia harus menyembunyikan ini selamanya? Pria itu kebingungan, jika itu orang lain, dia akan langsung menginstrogasinya tapi yang sekarang ini adalah Jun Wu Xie!.

Jika Jun Qing benar-benar mati, kediaman Lin pasti tidak akan punya masa depan.

“Ini... apa yang terjadi disini.?” Sebuah saura terdengar.

Pria itu dan Jun Xian mengarahkan kepalnya untuk melihat disaat yang sama mereka melihat Jun Wu Xie membawa kucing hitam di tanganya, dengan expresi aneh.

“Wu Xie...... ...’ Suara Jun Xian penuh dengan kepasrahan.

Pria itu menggepalakn tanganya dan menelan kembali apa yang ingin dia katakan.

“Pamanmu di Racun” Jun Xian beerkata sambil dia menutup matanya dengan penuh kesedihan.

Racun? Jun Wu Xie sedikit kaget saat mendengar hal ini. Dia langsung mendekat ke kasur menghiraukan Jun Xian dan pria itu yang kaget untuk melihat denyut nadi Jun Qing.

Denyun nadinya sangat lemah, sangat lemah sekali. Wajah Jun Qin sangat pucat dan dipenuhi dengan keringat yang tercampur dengan cairan hita. Semua ini jelas adalah penjelasan dari seseorang yang teracuni.

Jika itu orang lain, mereka akan berpikir kalau Jun Qing teracuni, siapa Jun Wu Xie itu? Dia langsung menemukan masalah lainya.

Meskipun Denyut nadi Jun Qing sangat lemah, denyutnya sangatlah stabil.

Jun Wu Xie langsung menarik selimut dan menghilangkan bantalnya.

“Wu Xie, apa yang kau lakukan!?”

“Paman tidak papa.” Otak Jun Wu Xie fokus dengan perawatan dan tidak tau kalau aksinya yang tiba-tiba ini dan perkataan yang dia katakan ini membuat semua orang di sini membuka mulut dengan lebar.