TL : Sunggi
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Chapter 29 : Tangan Penyembuh (3)
Jun Qing sedang mandi dengan obat-obatan yang Jun Wu Xie
siapkan khusus untuknya. Meskipun dia masihlah tidak sadar, kondisinya sudah
lebih baik dan nafasnya juga sudah tidak selemah yang tadi meskipun wajahnya
masih pucat, tapi tidak putih seperti orang mati. Pria itu bisa melihat ini
tapi dia masih bernafas berat sambil dirinya masih marah terhadap apa yang Jun
Wu Xie lakukan.
Jun Xian sedang disamping putranya dan saat dia melihat
keadaan putranya yang semakin membaik, membuatnya mengeluarkan helaan nafas
bersyukur.
“karena Wu Xie adalah Cucunya, dia mungkin anak yang naive
dulu, sekarang dia sudah tumbuh. Kau tidak boleh berprasangka buruk padanya,
dia mungkin.... dia mungkin butuh perlindungan dari kalian agar dirinya bisa
tumbuh dengan baik.” Jun Xian dengan perlahan menjelasakn. Dia bisa tau kalau
pria ini tidak menyukai Jun Wu Xie. Dia ingin menghilangkan dendam yang pria
ini pikirkan.
Pria itu tetap diam dan pergi dari ruangan sesaat dia
melihat expresi dari Jun Qin yang menjadi lebih baik.
Setelah Wu Xie mandi dan berganti dengan baju baru, Jun Wu
Xie duduk di apotik sambil minum segelas teh dan menulis banyak sekali
nama-nama dari obat-obatan.
Kondisi Jun Qin sudah stabil tapi agar bisa kembali sehat,
banyak yang harus dilakukan, karena itu dia sangat isbuk menulis segala
obat-obatan yang dibutuhkanya.
Untuk memperlengkap obat, dia juga menulis banyak makanan
agar bisa cocok dengan obat-obatan, agar bisa menjadi satu jadi dapat dengan
mudah meningkatakan tubuh dari Jun Qing dengan cepat.
Sebuah ketukan dari pintu terdengar.
“Masuk.”
Pintunya terbuka dan ada seseorang yang berdiri sessook pria
yang sama yang mengganggunya saat merawat Jun Qing muncul. Wu Xie mengkerut.
“jika ada yang ingin kau katakan, katakan sekarang juga,
kalau tidak pergi kau dari sini.” Untuk orang selain keluarganya, dia tidak
memikirkan kata-kata yang cocok yang perlu digunakan. Wu Xie berkata apapun
yang ada dipikiranya tanpa peduli sedikitpun.
Sesaat sesudah berkata, pria yang berdiri dideppanya
tiba-tiba menunduk kebawah dengan satu kau tersangga.
“Mayor Jendral dari Tentara Rui Lin Long Qi telah dengan kasar Membuat marah Nyoya Muda, Tolong hukum saya dengan semau yang ada suka.”
Long QI berkata dengan muram sambil sosoknya yang tinggi berlutut dengan satu
kaki tersangga dan kepalnya sedikit menunduk.
Mayo Jendral dari Tentara Rui Lin.... Wu Xie memandang ke
arah Long Qi.. dia selalu merasa kalau Pria ini selalau diam disamping pamanya
dan kadang-kadang merepotkanya, meskipun Wu Xie berpikir kalai dia bukanlah
seperti pelayan maupun Bodyguard, tidak pernah terpikirkan olehnya kalai dia
adalah mayo jendral dari Tentara Rui Lin!.
Tapi...
“Baiklah?” Jun Wu Xie mengkerut.
Long Qi terus berlutut di tanah tanpa berkata sedikitpun. Dia
tidak menyangkal kalau dirinya memiliki dendam kepada Wu Xie. Dia bahkan sudah
yakin kalau Wu Xie telah meracuni Jun Qing! Saat dia melihat bagaimana Wu Xie
dengan teliti merawat Jun Qing dan efek dari perawatanya bisa langsung dilihat,
dia sadar kalau dia salah.
Kedisiplinan dari tentara Rui Lin selalu sangatlah keras dia
jadi terbiasa meminta hukumannya sendiri. Ini adalahan perintah yang tidak bisa
setiap anggota tentara Rui Lin hilangkan semenjak hari pertama mereka
bergabung. Jika salah satu melakukan kesalahan, jelas hari dihukum!
“karena tidak ada jadi kau bisa pergi.” Wu Xie tidak
tertarik dengan posisinya atau keinginannya. Pria ini sudah mengganggu dirinya
beberapa kali tapi ini semua karena dia kawatir dengan keadaaan Jun Qing, jadi
saat pria ini kasar, Wu Xie memang tidak peduli dan tidak memasukkanya di hati.
Long Qi tetap berlutut untuk beberapa wakti, berdiri dan
meninggalkan ruangan. Sekili ini, dia sangatlah hormat kepada Wu Xie dan dia
bahkan sedikit membungkuk sebelum menutup pintu.
“Wow. Hal tidak biasa apa yang kau lakukan saat aku tidak
ada di sini? Kelihatanya menarik...” sebuah suara aneh dengan ada sedikit tanda
nakal terdengar di luar pintu.