TL : Sunggi
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Chapter 28 : Tangan Penyembuh (2)
Pria itu mendekatkan diri ke kasur dan menahan diri.
Setelah itu, kompor di masukkan kedalam ruangan sambil para
pelayan dengan cepat menutup segala jendela dan pintu. Temperatur yang naik
secara tiba-tiba membuat Jun Xian dan pria itu memutarkan Energi Spiritual
mereka dan dengan cepat tubuh mereka dipenuhi oleh jubah tipis yang melindungi
tubuh mereka dari panas yang berlebihan.
Keringat Jun Qing bercampur dengan cairan hitam keluar
membasahi seluruh tubuhnya. Seperti terlihat jika Jun Qing baru keluar dari
kolam rangn. Butiran kringat itu jatuh ke lantai menguap dan membuat seluruh
ruangan dipenuhi dengan kabut.
Sebuah suara “Crak” terdengar disaat yang sama Jun Wu Xie
masuk kedalam ruangan sambil membawa satu mangkuk obat yang dia ramu sambil si
kucing hitam berada disampingnya.
Tanpa memikirkan apa yang orang lain kata, dia berjalan
menuju ke arah Jun Qing.
Tiba-tiba, dia merasakan sebuah genggaman keras di
pergelangan tanganya. Pria itu maju kedepan ingin mengentikan Wu Xie.
“Dia itu pamanmu!” dia memandang ke arah Wu Xei mengancam.
Meskipun dia tidak mengatakan Jun Xian apa yang menjadi penyebah semua ini, dia
masih merasa bertanggung jawab didalam hatinya. Meskipun dia tidak ingin
percaya kalau Wu Xie akan melukai Jun Qing, faktanya ada didepan sini.
“Lepas.” Wu Xie berkata dengan nada dingin sambil
mengekerutkan alisnya. Wu Xie langsung lepas dari genggaman si pria itu dan
lanjut berjalan kedepan. Wu Xie sangat marah karena di ganggu dan ditanyai saat
merawat pasien.
Si pria itu berdiri diam di pojokan dengan expresi muram
sambil melihat Wu Xie memberi minum obat Jun Qing sebuah cairan hitam.
Setelah meminum satu mangkuk obat, tidak ada respon yang Jun
Qing keluarkan dia tetap terkapan di kasur.
Waktu terus berjalan, temperatur didalam ruangan terus naik
membuat Jun Wu Xie mencapi batas. Karena dia belum mulai Cultivation bahkan
masih belum bisa menutupi dirinya dengan jubah energi spiritial dari panas yang
berlebihan ini. Wu Xie terus-terusan berkeringan membuat jubah tipisnya basah
tapi apapun yang terjadi, dia tetap duduk dengan diam sambil melihat segala
perubahanyang terjadi.
Sikucing hitam naik ke atas kasur sambil memandang ke arah
Jun Qing dan kemudian melihat ke arah Jun Wu Xie.
“meow”
[kondisi tubuhnya seperti sudah stabil.]
Jun Wu Xie mengagguk.
Sejam kemudian, sebuah butiran kringat terbentuk, lebih
besar terlihat transparan daripada kringat bercampur cairan hitam yang tadi.
Jun Wu Xie langsung memanggil para pelayan untuk memindahkan
kompor dan udara panas didalam ruangan.
“Siapkan air panas dan bantu menyegarkan Master Kedua.” Jun
Wu Xie memerintah.
Semua orang diluar ruangan melihat ke arah wu xia dengan
expresi bingung. Apa yang akan di lakukan nyoya muda lagi? Situasi dari master
kedua sudah sangat buruk hampir seluruh doktor di kerjaan mengatakan kalau
Master kedua akan mati. Sekarang Nyoya Muda ini masuk dan main doktor-doktoran?
“Kau disana, cepat ke apotikku dan ambil pot obat yang aku
tinggalkan di meja dan tamabahkan air hangat dan biarkan master Kedua berendam
di dalamnya selama 3 jam.” Wu Xie memanggil seorang pria yang paling dekat
denganya.
Selama kejadian ini, Jun Xian hanya berdiri diam tanpa
terlihat ingin mengganggu apa yang WU Xie lakukan melihat dengan mata capeknya,
dia merasakan perasaan bersyukur.
Entah apa yang Wu Xie lakukan tidak berguna, paling tidak Wu
Xie sudah berubah menjadi lebih baik.
Setelah Wu Xie selesai dengan ini semua, Wu Xie sadar kalau
bajunya dipenuhi dengan keringat dari tubuh Jun Qing dan mengeluarkan bau.
Wu Xie kembali ke kamarnya untuk mandi. Dia sangat membenci
bau ini!