TL : Sunggi
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Chapter 21 : Tubuh adalah harta karun (2)
Cucunya masihlah orang yang melakukan hal sesuka hati
meskipun sudah mengalami hal belar. Dan lagi, dia juga bahkan berubah menjadi
orang yang penurut dan sensitif. Hal ini membuat Jun Xian merasa bingung dan sedih.
Karena, dirinya sebagai kakek yang tidak berguna, meskipun
Wu Xie sudah kehilangan kedua orang tuanya semenjak masih kecil, sebagai
kekekya dia bahkan tidak bisa melindungnya dan bahkan tidak bisa memberikanya
hidup yang nyaman..
“masalah ini aku serahkan padamu. Yang penting kau mau
melakukanya, lakukan saja. Ingat, yang penting aku masih ada di sini, tidak
akan ada yang bisa membulimu.” Jun Xian berkata dengan mata yang penuh
keputusan. Perubahan Jun Wu Xie mmebuatnya sangatlah bahagia.
“Trimakasih, kakek.” Wu Xie mengangguk.
“kita adalah keluarga, tidak perlu seformal itu! Yang
penting kau senang, sebagai kakekmu, aku merasa bahagia.” Jika Wu Xie memang
sangat tertarik dengan Obat maka akan lebih baik membiarkanya melakukanya
daripada terus memikirkan si bajingan Mo Xuan Fei itu.
“Aku akan menyuruh pelayan untuk menyiapkan beberapa buku
obat-obatan dan tumbuhan herbal untukmu. Jika masih kurang, bilang saja ke
paman Fu.”
Paman Fu adalah seorang yang berwawenang di kediaman Lin.
Dia sudah mengikuti Jun Xian semenjak masih muda dan adalah komando kedua dia
dalam prajurit Rui Lin sebelum menyerahkan seluruh kekuasanya ke ayah Jun Wu
Xie. Setelah pengsiun dari prajurit, dia mengambil segala sesuatu urursan yang
ada di kediaman Lin.
Sebelum waktu sarapan, paman Fu mengirim beberapa pelayan
untuk mengirimkan buku obat dan tanaman herbal. Kamar Wu Xie langsung dipenuhi
dengan buku obat dan banyak sekali box berisi tanaman herbal. Jun Xian bahkan
memerintah untuk ruangan di samping halaman menjadi apotik.
Paman Fu datang untuk memeriksa jika semua sudah dilakukan
dengan benar setelah itu dia pergi. Wu Xie lalu dengan cepat melihat buku obat
satu persatu. Setelah beberapa kali membaca. Dia menaruhnya kembali.
Buku yang dikirim ke ruangannya bukan berarti adalah buku
dengan isi pengobatan yang sangat hebat tapi masihlah buku obat yang sangat
jarang, tapi sekali buku itu dibaca oleh Wu Xie, Wu Xie bisa langsung
mengingatnya dan bahkan menjelaskan apa perawat yang lebih baik dari pada yang
dijelaskan dibuku ini.
Wu Xie trauma dengan ilmu pengobatan di dunia ini setelah
mengalami perawat yang dilakukan oleh para tabit tersebut, Wu Xie butuh tau
kalau jika obat dan perawat yang ada apa berbeda dengan dunianya yang
sebelumnya. Meskipun ada beberapa kesamaan, penggabungan antara obat dan
tanaman herbal di dunia ini dan dunia yang sebelumnya sangatlah menakutkan.
Dalam satu hari, dua sudah menggabungkan semuanya. Buku ini tertulis banyak
tanaman obat dan keefektifanya didunia ini dan dengan waktu yang relatif cepat
dia bahkan sudah membagi-baginya di pikiranya.
[kapan kau akan mulai?] si kucing hitam ini berjalan dengan
elegant di sekeliling apotik, ruangan ini dipenuhi dengan bau nostalgia.
Sikucing hitam itu langsung memikirkan hal lama saat nyonya berada di ruangan
yang sama dikelilingi oleh banyak tanaman herbal dan buku pengobatan sambil
melihat nyoyanya mencoba banyak resep obat dan perawatan selama beberapa tahun.
“aku tidak terlalu buru-buru.” Dengan tenang Jun Wu Xie
menjawab sambil dia mengeluarkan si Little Lotus keluar. Untuk mengkondisikan
dan memaksimalkan potensi Jun Xian serta Jun Qin, dia harus mencoba efek dari
Little Lotus dahulu.
Si Lotus Kecil putih ini seperti berlian mahko yang setiap
daun bunganya terlihat seperti kristal, tidak seperti bunga lotus biasa yang
jun wu Xie pernah lihat.
Wu Xie mengeluarkan biji dari lotus putih ini dan memakanya
dengan perlahan, cara terbaik adalah dengan mencobanya sendiri?
Dimulai dengan rasa sakit yang biasa dan tidak mengenakkan
di tulang sambil ada perasaan gatal. Wu Xie menyipitkan matanya saat rasa
sakitnya menjadi lebih jelas dan terus berubah disetiap menitnya. Mulai dari
rasa yang mati rasa dan gatal sampai ke rasa sakit seperti di sayat oleh
belati. Tidak lama kemudian seluruh tubuh Wu Xie dipenuhi dengan kringat kecil
sambil dirinya menggigit bibir bagian bawah.
Perasaan ini sangatlah sakit lebih dari di tusuk Pisau!