TL : Sunggi
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Chapter 31 : Sang Ahli Yang Misterius (1)Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
“jangan tidur terus dan makan sana!” Jun Xian tanpa rasa mengatakan ini pada anaknya. Sekarang anaknya sudah lebih baik dan akhirnya bisa makan untuk mengembalikan kekuatanya, apa yang mereka tunggu?
Sesaat para pelayan masuk ke ruangan dengan mangkuk panas, aroma dari makananya sangat nikmat hingga ayah dan anak ini memndang ke arah mangkuk panas melamun.
Bubur ini ada bau obat-obatan tapi baunya tidak terlalu kuat. Karena tidak makan untuk waktu yang lama, perut Jun Qing mengeluarkan reaksi sesaat mangkuk itu ditaruh didepanya.
Sesaat dia menghela nafas panjang, aroma dari bubur ini menerjang ke seluruh tubuhnya dan perasaanya tidak ingin makan hanyalah sebuah sejarah. Jun Qing mencoba untuk duduk di kasur dan menikmati makanan pertamanya selama beberapa hari ini.
Setelah makan. Dengan sedikit sulit dia duduk dari kasurnya dan hanya menyadari kalai dia dalam keadaan yang kritis saat dirinya tidak sadarkan diri.
“seluruh doktor yang melihatmu berkata kalau kau sudah ada didepan pintu kematian... jika bukan karena wu xie ...” Jun Xian menghela nafas saat dia memikirkan perasaan kehilangan anak pertamanya... jika hal ini terjadi lagi dia tidak tau kalau dirinya bisa bertahan.
“Tapi... Wu Xie baru saja belajar pengobatan, bagimana bisa dia tau kalau aku bisa diselamatkan?” Jun Qing penuh dengan pertanyaan, kelihatnya kali ini, perubahan dari Jun Wu Xie sangatlah besar. Gadis kecil yang kasar sebelumnya sepertinya sudah menghilang tanpa jejak. Bahkan didepan perlakuaan kasar Mo Xuan Fei, dia masihlah tidak menunjukkan rasa sakit, tidak seperti sebelumnya yang pasti akan membuat kegaduhan. Dia sekarang sangat sensitif dan tenang.
“beberapa hari ini anak itu berubah banyak, dia sekarang jadi sensitif. Aku pikir luka yang dideritanya sebelumnya bukanlah sebiasa yang kita kira. Jika bukang karena itu, dia tidak akan berubah menjadi seperti ini.” Jun Xian tidak berkata hal ini tapi memikirkanya saja.
Semua ini dimulai saat dia kembali dengan penuh luka. Apa yang dialaminya?
Jun Qing sedikit ragu sebelum dia akhirnya mengatakan kalau Jun Wu Xie yang memberinya biji lotus sebelum kejadian ini berlangsung.
“Biji Lotus?!” Jun Qing sidikit merengut. Pada awalnya dia pikir kalau seseorang secara diam-diam menusuk dari belakang tapi sekarang malah Jun Wu Xie ada hubungannya.
“mungkin dia memberikanya padaku tanpa ada maksud lain atau mungkin memang tubuhku dasarnya tidak bisa menahan racunya lagi. Apapun itu, aku percaya kalau Wu Xie tidak akan melukaiku. Tapi aku harus mengatakanya, meskipun sekarang aku capek, aku merasa lebih baik dari pada yang aku rasakan 10 tahun ini! Racun yang sudah bersemayam didalam tubuhku, selama beberapa tahun, dan meskipun racun ini tidak bisa mengambil nyawaku tapi racun ini sudah aku pikirkan dan sampai membuatku depresi.” Jun Qing kawatir jika dia melibatkan Jun Wu Xie lebih dalam sambil dirinya menjelaskan apa yang terjadi.
Jun Qing benar tidak membesarkan masalah, tubuhnya memang sangat lemah sekarang akan tetapi pemikiranya sangatlah bersiap-siap. Dan juga racun yang sebelumnya membuatnya tidak bisa menerima energi roh sama sekali tapi sekarang dia bisa sedikit saat dia mencoba merasakan energi roh.
“Benarkah? Jangan pikirkan hal ini. Jelas aku percaya dengan Wu Xie kita. Tapi jika kau masih merasakan ketidaknyamanan lagi, jangan menyembunyikanya.” Apapun itu, keduanya adalah keluarga terdekat dan dia tidak ingin ada masalah terjadi pada mereka.
Jun Qing tersenyum dan mengangguk sambil menggerakan tanganya dengan perlahan agar bisa menunjukan pada ayahnya kalau dia baik-baik saja.
Akan tetapi saat itu, ada perasaan aneh . tubuhnya membeku sesaat dia merasakanya.
“Ada apa?” Jun Xian langsng bertanya saat dia melihat expresi aneh di wajah putranya.
Jun Qing menelan ludah sambil dia menunjukan expresi tidak percaya.
“kakiku....”
“ada apa dengan kakimu?” Jun Xian bertanya dengan nada cemas.
“kakiku terasa sedikit .... ..sakit?” Suara Jun Qing keluar...