Update

January 11, 2017

Manga Yome - Chapter 11 : Magic Hand

TL : Sunggi

Editor : Rio Bw

Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini

Trimakasih


Chapter 11 : Magic Hand

“... Ho”

Di atas kasur, Sylvia menaruh tanganya di antara selangkanganya, dan bersyukur
Bagun dulu dan memeriksanya, Dia bersyukur kalau dia tidak ngompol dikasur.

“Selamat pagi, Sylvia”
“S-selamat Pagi, Lucio-sama!”

Sylvia agak panik.
Cara dirinya melihat selankganya, dan kasurnya sekali lagi sangatlah manis.

“ada apa?”
“U~ un, gak papa..”
“Oh begitu”

Aku melihat kearah Sylvia sambil tersenyum dengan perasaan menenangkan.

“pagi..”

Aku mendengar suara mengantuk dari belakang.
Aku membalik dan --- aku tertawa..

“Ahahahaha”

Nadia terlihat sangat lucu, rambutnya naik-naik.
Rambutnya seperti afro, mungkin bisa dibilang seperti seni.

“Ada apa... ?”

Jadi lebih lucu karena orangnya sendiri tidak sadar dengan keadaanya.

“Wawa, Rambut nadia-chan kacau balau.”
“Sylvia, pinjami aku sisirmu.”
“Ya! Aku juga akan bawa air jadi kau bisa membasahi rambutmu.”

Aku membawa sisinya dan satu buah mangkok air, dan menata rambut nadia-chan.
Sambil menyisih, aku memikirkan sesuatu.
Aku harus memikirkan dangan baru.
Aku akan meneruskan menjual air, tapi sekarang aku hidup sendiri, aku ingin melakukan hal lain.

Agar bisa hidup dengan  Sylvia dan nadia seperti ini, aku harus mendapatkan uang lebih.
Masalahnya adalah, aku tidak tau apa yang harus aku lakukan.
Aku hampir bisa melakukan apapun dengan sihir, jadi apapun itu gak masalah.
Jika saja ada inspirasi.

“aku ingin tau jika mungkin ada hal yang bagus untuk dijual”
“bagaimana kalau ikan, lucio-sama”
“ikan? Kenapa harus ikan?”

Aku melihat ke arah Sylvia.

“Uhm, aku hanya menyampingkanya dengan air, maafkan aku”
“Yosh, kalau begitu ayo kita tangkap ikan.”

*

Setelah sarapan, kami penggi kekota Barza, bersama dengan Sylvia dan Nadia, kami bertiga berjalan bersama.
Dengan tangan kanan menggandenga Sylvia, dan tangan kiri Nadia.

“ah, anjing,”
“bukan anjing Sylvia, itu Rubah.”

Seperti yang Nadia katakan, didepan , si rubah itu menunjukan wujudnya.
*Kyoro *Kyoro setelah melihat-lihat, rubah itu kembali lagi.

“Manis”
“kau mau memberinya makan?”
“Makan? Kita sekarang kan gak bawa makanan sama sekali.”
“kan hanya perlu mendapatkannya saja.”

Aku melihat disekitar.
Ditempat yang agak jauh, ada sebuah pohon apel, jadi aku membuat mereka berdua menunggu dan pergu menuju phon apel itu.

“Wind Cutter”

Aku menggunakan salah satu sihir dari ribuan sihir yang aku ingat.
Pedang angin memotong salah satu ranting pohon.
Aku menangkap apel yang jatuh, membawa ke tempat nadia dan Sylvia.

“hebat...”

Nadia membuka matanya lebar-lebar, kaget.

“Apa Lucio-kun, juga bisa menggunakan Sihir?”
“Lucio-sama bisa menggunakan lebih dari ribuan sihir.”
“Ehhhhhh! Sugoii!!”

Nadia terkaget.

“tidak begitu spesial, lebih dari pada aku, nih.”

Aku memberikan apel ke Sylvia dan Nadia.
Mereka berdua mengambil apelnya, dan berjalan mendekar ke arah rubah.
*Hyookon makan si rubah dan menunjukan wajahnya lagi.
Sebuah rubah berwarna coklat, dan dua gadis, aku menajamkan mataku dan melihat mereka.

Kedua orang ini bermain dengan rubahnya untuk beberapa saat.
Kembali kemana aku berada, dan mengenggam tanganku.
Dan lagi, kamu berjalan.

“Ne~ Ne~, kenapa Lucio-kun bisa menggunakan banyak Sihir? Apa kau baca banyak Grimoire?”
“aku membaca semua Grimoires yang Ojii-san koleksi”
“bukankah Grimoire itu bacanya sulit?”
“isinya menarik loh,”
“menarik!? Aku dengar, kalau Grimoire itu sulit dibaca.”
“Un, sangat sulit.”

*UnUn Sylvia mengangguk.

“Lucio-sam yang bisa membaca terus menerus adalah orang yang hebat.”

Seperti itu, Sylvia memujiku.
Nadia mulai melihatku dengan mata penuh hormat.
Aku tidak tau pastinya, aku hanya membaca manga.

“Ne~, apa yang bisa kau lakukan dengan sihir?”
“mungkin seperti ini ~~ Dress Up

Aku melakukan sihir ke Sylvia dan Nadia.
Kedua baju yang mereka berdua gunakan, berubah menjadi baju yang manis.

“Uwaaa...”

Nadia menunjukan mata yang penuh rasa kagum.
Dan di bagian lain, Sylvia malah sedikit bangga.
Saat aku menggenggam kedua tanganku dengan mereka berdua, kami sampai di danau.

“Lucio-sam, apa kita akan memancing disini?”
“Ya, ini yang aku rencakan.”
“tapi kita kan gak punya alat pancing?”
“tunggu sebentar”

Aku pergi ke pohon terdekat, dan menggunakan Wind Cutter. Aku memeriksa ketahan dari ranting yang aku potong, dan menalikan sebuah benang diujungnya.


“Magic Hand”

Aku menggunakan sihirku yang lain
Diakhir dari benangnya, ditempat yang biasanya kau pasang kail, sebuah tangan muncul.
*WashaWasha lalu bergerak, Un, bagus juga.
Aku membuat dua, untuk diberikan ke Sylvia dan Nadia.

“nih, Gunakan ini”
“ini.... ini alat pancing?”
“bukan ini tangan....”
“pikirkan kalau akan menggerakan tangan itu”
“Uhmm.. uwa! Gerak.”

Tangan, Magic Hand bergerak.
Mereka berdua masuk ke dalam danau.

“L-lucio-kun! Menarik-narik”
“Tarik”
“Un!”

Nadia menarik pancingnya sekuat yang dia bisa.
Apa yang muncul di danau, adalah sebuah Magic Hand yang menggam sebuah ikan.

“Hebat.”
“Menarik sekali!”

*KyaKya mereka berdua saling berteriak saat memancing. Aku membuat satu lagi yang akan aku gunakan, dan kami bersama memancing ikan. Hasilnya~~~ ikanya terus menerus terpancing, jadi hasilnya jelas tidak perlu dikatakan lagi.


Chapter 10 | Chapter 12