Update

January 11, 2017

Manga Yome - Chapter 10 : Rumah Pertama

TL : Sunggi

Editor : Rio Bw

Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini

Trimakasih




Chapter 10 : Rumah pertama

“namaku adalah carlos Gene yang berurusan soal tanah dan bagunananya. Saya sangat berterimakaish karena dipanggil hari ini”

Di ruang resepsionis didalam mansion, satu pedagang sedang membungkukan kepalanya dihadapanku.

“aku Lucio Matein. monggo”

Aku mempersilahkan carlos duduk.

“saya sangat bangga karena bisa membantu Putra dari kediaman Martein. Silahkan bertanya apapun yang anda ingin kan.”

Dia entah kenapa sangat sopan. Tidak, mungkin bisa dibilang SANGAT sopan.

Memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya, aku entah kenapa merasa tidak nyaman.

“saya minta maaf, bukan berarti Kediaman Martein yang akan membeli, tapi aku yang akan membeli dengan uang yang aku dapatkan.”

Dia adalah orang dewasa yang aku temui pertama kali, jadi aku berbicara dengan mode anak kecil..

“itulah kenapa, aku ingin rumah yang sangat murah.”

“apa yang anda katakan..”

Carlos berkata dengan senyum lebar.

“bisa membantu Martein-sama adalah hal yang membanggakan. Dan juga, aku sangat tersentuh dengan certinya sekarang.”

“Eh! Kenapa!?”

“Lucio-sama bilang dia mendapatkan uanganya sendiri, kami memulai berdagang hampir 30 tahun. Anak 8 tahun --- tolong maafkan saya, aku tidak pernah mendengar anak 8 tahun yang mengatakan pada kami untuk membeli rumah sendiri. Seperti yang diharapakan dari martein-sama. Saya hanya bisa berkata seperti itu.”

.... itu benar, normalnya anak 8 tahun tidaka kan bialng “beli rumah dengan uang sendiri.”

Carlos sedang memujiku dengan berlebihan, tapi saat aku tau kalau ada alasan yang tepat, aku merasa lebih baik.

“terus, rumah seperti apa yang anda mau cari”

“uangku kira-kira 5 juta cet”

Aku mengatakan itu dulu
Ini kata yang harus dibicarakan dulu.
Aku membeli nadia dengan uang 10 juta, itulah kenapa tanpa bantuan kediaman martein, 5 juta adalah uang yang bisa aku berikan.

“baiklah”
“dan juga ada ruangan yang pas untuk kasur besar. Selain itu, aku bisa menerima semuanya.”
“kasur yang sangat besar?”
“un, sekitar sebesar ini”

Aku berdiri, berjalan disekitar ruangan, dan mengatakan padanya ukuran kasar besar dari kasurku.
Tadi itu adalah ukuran kasur yang ada diruanganku.
Untuk Sylvia yang selalu ngompol, aku ingin membiarkan kasurnya besar seperti biasanya.

“baiklah”

Carlos menyentuh dagunya, dan memikirkan hal ini.

“baiklah kalau begitu, bagaimana kalau yang seperti ini’

Aku dibawa oleh Carlos, dan pergi melihat rumahnya langsung.

*

“Wah~ besar sekali”

Tempat diaman Carlos membawaku, adalah rumah kosong di bagian luar dari kota Barza. Ini adalah rumah panjang dengan satu lantai, mungkin sudah sangat lama, dan jujur saja agar kotor. Ada toilet dan dapur yang berada didalam, tapi semuanya kotor. Tapi seperti yang kuminta, disini adalah kamar yang bisa aku masukkan kasur besarku. Sylvia dan Nadia yang datang bersama masuk kedalam rumah, dan melihat disekitar. Sambil berdiri didepan, Carlos bertanya padaku.

“bagaimana, jujur saja, ini agak extreme, tapi pas dengan kondisinya.”
“Un, bagus sih, berapa harganya?”
“4 juta Cet.”
“agak lebih muda daripada di ibukota ya.”
“yang ini yang paling murah, anda bisa lihat alasnaya.”

Mungkin itu benar, jika bukan karena kotor, pasti orang-orang akan setuju kalau harganya murah.

“selain ini, apa ada cerita nya?”
“cerita?”
“roh keluar, pemilik sebelumnya... mungkin seperti itu.”

Sesuatu yang seperti bunuh diri kah, ini memang kurang bagus.
Aku sih gak masalah, karena aku bisa menggunakan sihir, tapi kan gak bagus untuk Sylvia.
Yang terburuk, dia mungkin akan ngompol setiap hari.
Aku melihat kedalam rumah.
Un, ini mungkin bagus.
Ini mungkin bagus untuk rumah pertama, mulai dari sini, mengubah banyak hal menjadi lebih baik sepertinya menyenangkan.
Aku mendekati kedua gadis ini dan bertanya

“Bagaimana? Sylvia dan Nadia”

“Lucio-sama”
“Lucio-kun”

“bagaimana disini?”
“jika aku bersama dengan Lucio-sama, aku gak peduli diamanapun itu.”
“oh begitu, bagaimana dengna Nadia”
“disini, aku rasa sangat nyaman.”
“sudah diputuskan kalau begitu”

Aku kembali ke carlos, dan berkata.

“Trimakasih, Carlos-san, disini, aku akan membelinya.”
“dengan senang hati bisa membantu anda, kalau begitu, kontraknya ....”

*

Malamnya, diatas kasur besar yang aku bawa, bersama dengna Sylvia dan nadia, kita bertiga saling berbaring.

“entah kenapa terdiam”

Kada Sylvia.

“hanya kita bertiga disini. Furniturenya juga sedikit, jadi mungkin terasa... lebih biasa..”

“benarkah.”

“Nee~ Lucio-sama, besok kita bersihkan rumah ini”

“ahh, bagus juga”

“ruangan disini, kita pakek ruang buku. Kita akan taruh banyak Grimoire untuk Lucio-sama”
“bagus. Kalau begitu, raungan disitu kita pake ruang kostung. Ruangan yang penuh dengan baju Sylvia dan Nadia.”

“Ak-aku juga ?”
“ya”

Aku mengambil tangan Nadia, dan berkata

“Bersama dengan Sylvia, kalian berdua harus terlihat cantik. Istri tercintaku.”

Saat aku mengatakan hal itu, nadia memerah.
Aku mengangdeng tangan nadia, dan juga mengandeng tangan Sylvia.
Kami banyak mengobrol, dan tidur dengan bergandengan tangan.
Dengan ini, aku mendapatkan rumah pertamaku, dan memulai hidup bersama dengan istriku.
Mulai besok, aku harus mendapatkan lebih banyak uang.