Update

December 9, 2016

MY - Vol1 - Chapter 7 : dipandang sebagai musuh

TL : Sunggi


Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini

Trimakasih

Manga Yome Chapter 7 : dipadang sebagai musuh

Seminggu setelah aku pertama kali mendapatkan uang.

Aku pergi ke 3 desa sekaligus, memurnikan air, dan setelah itu menjual es.
2 cara berdangan ini jelas tidak ada yang salah, dan aku berhasil mendapatkan uang 100k cen dalam waktu 1 minggu.

Jika kau ingin tau seberapa banyak 100k itu sama dengan hidup selama sebulan dengan 4 keluarga.
Ini jelas pendapatan yang sangat bagus, tapi tidak sampai “Hebat”.

Tapi aku bisa dengan mudah mendapatkanya, jadi aku sangat bangga dengan hal ini.
Menggunakan waktu saat aku tidak bekerja , aku membaca Grimoire di dalam vila.
Yang sekarang aku baca adalah sebuah grimoire yang berisi sebuah sihir tentang kabut.

Ini adalah sihir tingkat jauh, dan mungkin tidak banyak akan aku gunakan, tapi isinya sama seperti yang aku pikirkan, sangat surreal, serta membacanya sangatlah menarik.
Di sampingku, sambil membaca, sylvia memberiku sebuah es, dan membiarkanku makan dengan satu sendok penuh.
Hal ini tidak memberi banyak arti, tapi sylvia memang ingin melakukan hal ini, jadi aku membiarkanya melakukan apapun yang dia suka

“Kau bodoh!”

Aku medengar sebuah suara keras dari dalam rumah.

Suara itu datang dari teriakan ojii-san. Aku ingin tau apa yang sebenarnya terjadi ?
Aku ingin tahu, jadi aku menatap ke arah Sylvia, meninggalkan Grimoire ku, dan pergi ke arah suara itu datang.

Di halaman depan, ada ojii-san dan isaac aniki.
Isaac membuat tubuhnya mengecil, dan sedang diceramahi oleh Ojii-san.

“aku kan sudah mengatakanya beruang kali! Tidak ada yang namanya makan gratis. Tapi bahkan jika aku sudah mengatakannya berulang kali, kau tidak pernah bisa belajar dari kesalahanmu dan terus saja membuang-buang uang.”

Kelihatanya Aniki sedang di marah i karena gagal dalam penjualan.

Isaac mencoba untuk bereaksi saat di marahi, tapi dia tidak berani untuk mengatakan apa yang di ingatannya.

“T-tapi Ojii-sama. Bruno bilang barang ini pasti akan menguntungkan. Dia bilang jika aku mau mensponsorinya pasti akan kembali uangku bahkan bisa sampai dobel.”

“terlalu banyak omong kosong.”

Aku tanpa sadar mengeluarkan suara. Apa yang di katakan Aniki jelas sangat lucu jadi aku tidak bisa menahanya.

Aku dipandang dengan tajam oleh isaac.
..... bisa tidak, untuk tidak melihatku seperti itu. Aku tidak tau siapa itu Bruno, tapi mengatakan kalau ini jelas akan menguntungkan dan pasti akan kembali dengan hasil yang lebih banyak, bahkan jika dia adalah seorang penipu cara ini sudah ketinggalan jaman.
Apa kau benar ketipu dengan itu Isaac.?

“itulah kenapa aku selalu mengatakanya padamu!! Tidak ada yang namanya makan gratis, jika itu jelas menguntungkan, kenapa orang yang di panggil Bruno itu tidak melakukanya sendiri. ”

Un, seperti yang dia katakan.

“bruno mengatakan padaku , “Kau adalah temanku, jadi aku secara khusus mengatakan ini padamu.”

Apa kau benar mempercayai itu,Oi, oi.

Saat mengatakan bantahanya, Isaac terus menerus di marah i oleh Ojii-san.

Dia terus dimarahi, dan di peringati untuk memikirkan apa yang sudah dia lakukan, dan di bebaskan.

Setelah Ojii-san pergi, aku di padang lagi olehnya dengan tajam. Setajam yang dia bisa.

“apa apaan tadi itu!! Dan ada apa dengan padanganmu itu!!”

.... jujur saja! Tadi itu tidak ada gunanya di mataku, tapi aku tidak mengataknya.
Tertipu oleh seorang penipu, dan tidak memikirkan apa yang sudah dia lakukan....

“berhenti melihatku!! Kau hanyalah anak kecil, anak kecil yang masih belum bekerja!!.”
“L-Lucio-sama su...”

“Kau diamlah!! Gadis yang sudah di beli seharusnya diam saja!!”

Karena di marahi oleh isaac, Sylvia menjadi berkaca-kaca.

Dia menyentuh bajunya.

Air matanya jatuh.... dan jatuh dicincin yang ada di tanganya.

“.......”

*Kachi---n Aku Marah. Aku bertanya kepada Isaac.

“Areee~, apa Nii-san benar menghasilkan Uang”

“Haa? Apa kau bilang”
“aku tidak ingat kapan Nii-san menghasilkan uang. Hanya gagal terus disetiap penjualan dan selalu dimarahi. Apa benar itu yang dinamakan “Bekerja”~”

“Anak kecil sepertimu seharusnya tidak banyak bicara, mendapatkan hasil itu tidak mudah!!”

Dia seharusnya berkata apa yang dia bisa, tapi dia malah marah kembali ~~ kau bahkan tidak pernah mendapatkan hasil kah.

“Aku mendapatkan hasil loh~, dalam satu minggu, sekitar 100k Cet”

“Ha ?”
“Buktinya ? “
Aku menunjukan Uang yang aku dapatkan beberapa minggu ini.

“a-apa yang kau lakukan.”

“Aku membuat air bersih dengan sihir, dan aku menjualnya”

“-!!”

Aniki kehabisan kata-kata.

Tapi lalu kembali seperti biasa.

“s-senang ya, sudah cukup untuk anak kecil sepertimu bermain rumah-rumahan.”

“Un, mungkin ini bermain-main~. Tapi Nii-san tidak bisa mendapatkan seperti yang aku lakukan in kan~”

Aku mengatakan dengan mode anak kecil, Memandang Aniki dan melepaskanya

“Aku anak kecil yang “belum menikah”, jadi bermain rumah-rumahan kan tidak papa~“

“khu!”

Aniki kembali kehilangan kata-kata. Dan hanya bisa mundur, dan pergi seperti melarikan diri.

Aku mencoba mengikutinya, dan mengatakan banyak hal kepadanya.
Mengatakan hal kasar ke istri orang, dia seharusnya tidak boleh dilepaskan dengan mudah.

Tapi aku tidak bisa mengikutinya. Bajuku di tarik oleh Sylvia.
Sylvia memegang bajuku, dan melihat kearahku dengan mata berkaca-kaca.

“Trimakasih Banyak, Lucio-sama.”

Dia mengatakan padaku dengan air mata yang jatuh dari matanya..
Aku mengusap airmata Slyvia. Aku kembali seperti biasanya setelah berkata apa yang aku ingin katakan.
“Aku katakan ini, Sylvia bukan seperti gadis yang dibeli, kau adalah istriku bahkan sebelum kita menikah, kau adalah gadis yang ditakdirkan untukku, kau bukanah seorang gadis yang di beli.”

“ya....”

“........ Ayo kembali ke Ruang Buku.”

Aku masih banyak hal yang ingin aku katakan kepada Aniki. Tapi sekarang sudah tidak masalah lagi setelah melihat wajah Sylvia.

Kami kembali ke ruang buku, kembali membaca Grimories, dan memakn es.
Malamnya, kami tidur dengan bergandengan tangan.