TL : Sunggi
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Laki-laki itu yang melukai dirinya dan mendorongnya jatuh ke dalam jurang.Jika bukan karena pohon yang tubuh di pinggir jurang dia mungkin sudah mati dan tidak akan bisa tidur di sini.
Bukan bunuh diri tapi Akan di bunuh.
Pikiran Jun Wu Xie dengan cepat mengerti situasinya.entah itu laki-laki yang pake baju hitam adalah Pangeran ke dua atau bukan untuk dirinya itu bukanlah hal penting.hal ini pasti ada sangkut pautnya dengan dirinya.
Jun Xian sudah banyak berkontribusi dalam pengembangan batas kerajaan dengan Pasukan elitnya – Prajurti Rui Lin.Tidak ada yang berani berurusan dengan mereka kecuali ingin mati! Bahkan sang kaisar sekarang ini harus sopan terhadap Jun Xian.
Yang Mulia masihlah memperlakukan Kediaman Lin dengan penuh hormat tapi penurunan dari keluarga Jun sangatlah terlihat.Jun Xian memiliki 2 anak,Tapi yang satu meninggal dan yang satu tidak bisa berjalan dan hanya meninggalkan Jun Wu Xie yang hanya bisa menunjukan kekuasaanya saja.masa depan dari keluarga Jun sudah hancur.
Bisa di bilang kalau Kediaman Lin hari ini hanyalah sebuah harimau kertas,Pemimpin utama dari keluar Jun sudah berumur 70 tahun.
Karena dia sudah mencoba sangat kuat khususnya semenjak perang besar yang merenggut anak pertamanya dan membuat anaknya yang paling muda pincang, seluruh kerja keras dan kontribusinya di berikan kepada Jun Xian, dia takut kalau sudah tidak punya waktu banyak, sebelum terlambat, para keluarga bangsawan sudah memperlakukannya lebih kasar.
Apa yang di alami Jun Wu Xie mungkin adalah sesuatu yang sudah di rencanakan oleh keluarga kerajaan.
“ini jelas jika kalau pangeran ke 2 sudah tidak mengambap Kediaman Lin dan bahkan berani melakukan ini dengan jelas.”
Si kucing hitam berkata. Saat pertama dia berpikir kalau masternya telah hidup kembali di dalam sebuah keluarga yang bagus, tapi dia tidak berharap jika kalau akan masuk kedalam situasi seperti ini dimana masternya masih harus bertahan untuk hidup.
Jun Wu Xie mengangkat alisnya keatas.
Sikucing hitam langsung memutar tubuhnya, menutup kepalanya di antara kedua jemarinya.
Melihat cucunya yang masih tenang, mungkin karena masih merasa takut, jun xian tidak berada lama-lama di sini. Dia meliaht ke arah jun wu xie dengan penuh cinta dan berkata “tidak masalah, yang penting kau kembali, istirahatlah, jika kau butuh sesuatu, kau bisa memanggil Kakakmu.”
Kakak?
Jun Wu Xie mencoba mencara kedalam ingatanya akan tetapi dia tidak menemukan kata “Kakak”. Jun Xian hanya punya dia anak, yang tertua adalah Ayahnya, sambil ibunya sudah meninggal setelah dia melahirkan jun wu xie. Di dalam perang itu, dia kehilangan ayahnya di dalam sebuah perang berdarah dan pamanya juga terluka berat membuatnya jadi pincang.
“Wu yao, masuklah dan rawat Adikmu, aku akan keluar sebentar.” Jun Xian memanggil.
Pintunya dibuka dan muncul sesosok laki-laki tinggi terlihat.
Dia melihat ke arah “kakak” nya dengan terkaget.
Wajah yang sangat tampan seperti sebuah seni yang sempurna buatan dewa, mata yang sangat menawan seperti gelapnya malam.
“Ya” si laki-laki itu tersenyum.
Jun Xian mengangguk dengan puas, dia kembali memberikan nasehat kepada Wu Xie untuk istirahat sebelum meninggalkan kedua adik kakak ini sendiri.
Di ujung dari ruangan berdiri Jun Wu Xie dan di ujungnya lagi berdiri Wu Yao yang terlihat gagah.
Setelah itu, sebuah bayangan hitam muncul dari dalam tubuh Wu Xue dan di depan Wu Xie berdiri kucing hitam yang mencoba untuk melindungnya dengan mulut kecilnya sedikit menunjukan giginya.
Jun Wu Yao hanya melihat kucing itu dan kemudian berjalan menarik kursi kemudian duduk dan menyilangkan kakinya, padanganya kemudian mengarah ke arah Jun Wu Xie.
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Genius Doktor Black Belly Miss Chapter 5 : Kediaman Lin (2)
Laki-laki itu yang melukai dirinya dan mendorongnya jatuh ke dalam jurang.Jika bukan karena pohon yang tubuh di pinggir jurang dia mungkin sudah mati dan tidak akan bisa tidur di sini.
Bukan bunuh diri tapi Akan di bunuh.
Pikiran Jun Wu Xie dengan cepat mengerti situasinya.entah itu laki-laki yang pake baju hitam adalah Pangeran ke dua atau bukan untuk dirinya itu bukanlah hal penting.hal ini pasti ada sangkut pautnya dengan dirinya.
Jun Xian sudah banyak berkontribusi dalam pengembangan batas kerajaan dengan Pasukan elitnya – Prajurti Rui Lin.Tidak ada yang berani berurusan dengan mereka kecuali ingin mati! Bahkan sang kaisar sekarang ini harus sopan terhadap Jun Xian.
Yang Mulia masihlah memperlakukan Kediaman Lin dengan penuh hormat tapi penurunan dari keluarga Jun sangatlah terlihat.Jun Xian memiliki 2 anak,Tapi yang satu meninggal dan yang satu tidak bisa berjalan dan hanya meninggalkan Jun Wu Xie yang hanya bisa menunjukan kekuasaanya saja.masa depan dari keluarga Jun sudah hancur.
Bisa di bilang kalau Kediaman Lin hari ini hanyalah sebuah harimau kertas,Pemimpin utama dari keluar Jun sudah berumur 70 tahun.
Karena dia sudah mencoba sangat kuat khususnya semenjak perang besar yang merenggut anak pertamanya dan membuat anaknya yang paling muda pincang, seluruh kerja keras dan kontribusinya di berikan kepada Jun Xian, dia takut kalau sudah tidak punya waktu banyak, sebelum terlambat, para keluarga bangsawan sudah memperlakukannya lebih kasar.
Apa yang di alami Jun Wu Xie mungkin adalah sesuatu yang sudah di rencanakan oleh keluarga kerajaan.
“ini jelas jika kalau pangeran ke 2 sudah tidak mengambap Kediaman Lin dan bahkan berani melakukan ini dengan jelas.”
Si kucing hitam berkata. Saat pertama dia berpikir kalau masternya telah hidup kembali di dalam sebuah keluarga yang bagus, tapi dia tidak berharap jika kalau akan masuk kedalam situasi seperti ini dimana masternya masih harus bertahan untuk hidup.
Jun Wu Xie mengangkat alisnya keatas.
Sikucing hitam langsung memutar tubuhnya, menutup kepalanya di antara kedua jemarinya.
Melihat cucunya yang masih tenang, mungkin karena masih merasa takut, jun xian tidak berada lama-lama di sini. Dia meliaht ke arah jun wu xie dengan penuh cinta dan berkata “tidak masalah, yang penting kau kembali, istirahatlah, jika kau butuh sesuatu, kau bisa memanggil Kakakmu.”
Kakak?
Jun Wu Xie mencoba mencara kedalam ingatanya akan tetapi dia tidak menemukan kata “Kakak”. Jun Xian hanya punya dia anak, yang tertua adalah Ayahnya, sambil ibunya sudah meninggal setelah dia melahirkan jun wu xie. Di dalam perang itu, dia kehilangan ayahnya di dalam sebuah perang berdarah dan pamanya juga terluka berat membuatnya jadi pincang.
“Wu yao, masuklah dan rawat Adikmu, aku akan keluar sebentar.” Jun Xian memanggil.
Pintunya dibuka dan muncul sesosok laki-laki tinggi terlihat.
Dia melihat ke arah “kakak” nya dengan terkaget.
Wajah yang sangat tampan seperti sebuah seni yang sempurna buatan dewa, mata yang sangat menawan seperti gelapnya malam.
“Ya” si laki-laki itu tersenyum.
Jun Xian mengangguk dengan puas, dia kembali memberikan nasehat kepada Wu Xie untuk istirahat sebelum meninggalkan kedua adik kakak ini sendiri.
Di ujung dari ruangan berdiri Jun Wu Xie dan di ujungnya lagi berdiri Wu Yao yang terlihat gagah.
Setelah itu, sebuah bayangan hitam muncul dari dalam tubuh Wu Xue dan di depan Wu Xie berdiri kucing hitam yang mencoba untuk melindungnya dengan mulut kecilnya sedikit menunjukan giginya.
Jun Wu Yao hanya melihat kucing itu dan kemudian berjalan menarik kursi kemudian duduk dan menyilangkan kakinya, padanganya kemudian mengarah ke arah Jun Wu Xie.