Update

April 19, 2017

Manga Yomeru - Chapter 31 : Kedalam Mimpi


TL : Sunggi

Editor : Rio Bw

Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini

Trimakasih


Chapter 31 : Kedalam Mimpi

Di musim semi saat seseorang tidur mereka tidak akan tau kalau itu sudah pagi.
Semenjak pagi hari ini, Sylvia dan Nadia, kami bertiga, tidur-tiduran di atas kasur.
Di atas kasur sangat hangat bahkan tanpa memerlukan sihir, jadi dengan nyamanya tertidur.

“Ah!........”
“Un?”

Aku mendengar suara Sylvia di samping, jadi memandang ke arahnya.
Matanya setengah terbuka, dan seperti dia baru saja terbangun.

“apa ini... mimpi ?”

Oh, dia bermimpi teryata.
Sylvia melihat disekeliling , tapi kemudian menutup matanya lagi dan pergi tidur.
Wajah tertidurnya terlihat sangat nyaman, melihatnya saja bisa membuatku bahagia.


“Sylvia, aku ingin tau mimpi apa yang dilihatnya.”
“Un ?”

Aku melihat ke arah Nadia, kalau soal nadia, dia sedang tidur-tiduran tapi sudah terbangun.

“Ya, aku juga ingin tau mimpi seperti apa yang dilihat Sylvia”
“ehehhe.... Lucio-sama~....”

Sylvia mengigau.

“sepertinya dia bermimpi tentang Lucio-kun”
“sepertinya begitu”
“mimpinya seperti apa ya... dia bahkan tidur lagi saat sudah bangun, pasti itu mimpi yang sangat indah.”
“Ya”

Aku mengerti perasaan itu.
Melihat mimpi indah, tidur untuk yang kedua kalinya dan melihat mimpi indah sekali lagi.
Hal ini juga sesuatu yang terjadi padaku sebelumnya.

“mimpi seperti apa itu, nanti aku tanya Sylvie”
“....kalau kau mau, kita bisa melihatnya sekarang ?”

Aku memberikan saran ke Nadia.

“melihat kah, gimana ?”
“Sihir”
“kau bisa melakukan hal itu ?!”

Nadia kaget, mengangkat tubuhnya dengan cepat.
Dia terlihat seperti “aku sangat bersemangat, jika kau bisa melakukanya, ayo lakukan.” Wajahnya terlihat seperti itu.
Aku berdiri di saat yang tepat, aku baru saja mengingat sihir dari perpustakaan Grimoire.

“kau mau melakukanya :?”
“Un!”
“Kalau begitu, genggam tanganku”
“seperti ini ?”
“boleh juga~ ayo ~~ [Dream Catcher]”

Aku mengucap mantranya, dan kemudian cahaya sihir mengelilingi kami berdua,
Cahaya putih itu berubah menjadi putih , dan seluruh tubuh kami di penuhi cahaya putih rasanya melayang-layang.
Setelah beberapa saat, kami sampai di tempat yang samar-samar, dan tidak ada latar belakang sama sekali.

“ini ~~ ah! Perasaan ini, ini mimpi”.

Nadia langsung mengerti, rasanya sangat lembut dan berawan. Aku merasa pandangaku tidak bisa terfokus dan tidak ada latar belakang sama sekali.
Didalam mimpi, rasanya seperti melihat Lucid Dream.

“ini isi dari mimpi Sylvia ?”
“ya, ini sihir yang seperti itu”
“hebat~~! Lucio-kun ini hebat sekali~~!”
“nah, sekarang aku ingin tau dimana Sylvia berada”

Sambil di puji oleh Nadia, aku mencari dimana Sylvia beradda.
Didalam dunia mimpi yang berawan dan lembut ini.aku langsung melihat hal itu.

“I-itu, Sylvie? ”
“Ya”

Itu bukan salah nadia kalau dia tidak tau.
Entah kenapa, yang ada ddisana adalah versi dewasa dari Sylvia. Penampilanya persis seperti Sylvia dewasa yang aku tunjukan saat aku mengucap sihir padanya dimalam pesta kemarin, disampingnya ada satu pria lagi.
..... pria yang sangat bersinar, pria tampan.

“kalau begitu, siapa yang di sana itu ?”
“....... gak tau”

Aku langsung berlagak bodoh, aku tidak suka mengatakanya.
Nadia memandangnya dengan seksama kemudian *Pon* memukul tanganya..

“aku tau itu, pasti itu Lucio-kun!”
“.........”
“itu benar kan”
“....... ya”

Aku mengangguk dengan senyuman pahit.
Benar, seseorang yang berada disana itu adalah aku, aku yang terlihat dewasa seperti Sylvia.
Tapi, itu terlihat sangat tampan. Sangat jauh, lebih tampan dari pada penampilanku versi dewasa yang aku tunjukan kemarin.
Terlihat agak cantik, terlihat cantik tapi rasanya sangat memalukan saat aku mengatakan “itu aku”.
Dengan “diriku” berada didalam mimpi, Sylvia saling memandang satu sama lain.

“Ooo Lucio-sama, Kenapa Dikau Begitu Tampan ?”

Woy Woy

“Semua ini karena Aku ditakdirku untuk bertemu Engkau”

Ughe....
Hawa dingin menerjang tubuhku, semua ini terjadi karena perkataan yang Lucio versi mimpi ini katakan.
Sylvia melihat mimpi seperti ini kah.

“Ahh.... Lucio-sama, Kerennn”

Tidak, tidak....

“itu murahan, murahan sekali”

Naida mengeluaran teriakan, dan membuat kedua versi dewasa ini sadar.

“N-nadia-Chan?”
“itu murahan, Sylvia, Lucio-kun bukan orang yang seperti itu”

Sepertinya dia datang untuk menghentikan mimpi Sylvia ~~ atau bisa disebut halusinasinya.
Seperti dia hanya akan mengucapkan apa yang dipikirkanya, jadi aku hanya melihat saja.

“lalu, bagaimana ?”
“U~n”

Menutup matanya, Nadia berpikir sambil menaruh jarinya ke arah kepalanya.

“Seperti ini!”

Setelah dia membuka matanya dengan cepat dan berkata hal itu, “aku” yang berada di mimpi ~~ Lucio versi Mimpi merubah penampilanya.
Kalau bisa di ucapkan dalam sebuah kata .... bisa disebut maharaja.
Dengan penampilan yang sangat tampan, menggenakan jubah dan sebuah mahkota, melihat dari jauh dengan wajah penuh percaya diri.
Dan akhirnya, pandanganya memandang ke arah mereka berdua.

[IMAGE]
“Sylvia, Nadia, kita akan mengambilnya ~~ kita akn memiliki Dunia ini”
“Ya!, Lucio-sama”
“A~n, Kau bisa melakukan apapun yang kau mau lucio-kun!!”

Sylvia dengan mata terpana, nadia yang terlihat memeluk dirinya sendiri dan sambil tertawa.
Sang maharaja Lucio, sepertinya mereka berdua menyukainya.

“tapi ini juga, agar berbeda”
“kalau begitu, Sylvie tunjukan mana Lucio-kun yang asli”
“Un, tunggu sebentar.”

Kali ini, giliran Sylvia yang berpikir.
Setelah dia berpikir beberapa saat, “aku” yang ada di dalam mimpi berubah seperti yang tadi.
Kali ini hampir terlihat sama dengan Maharaja Lucio.
Yang berbeda adalah bajunya berubah menjadi putih, sebuah mantel dikenakanya, berbeda yang tadi menggenakan mahkota, kali ini malah ada sebuah cincin mengambang di atas kepalanya.
Oi.... ini kan..

“Diriku, Adalah Dewa yang akan Memiliki Dunia ini”

Memang Dewa! Maksudku dewa murahan!

“hebat... seperti yang kuduga, itu Lucio-sama”
“Un, itu Lucio-kun”
“Ehhhhhhh?”

Aku dengan insting mengeluarkan suara, apa benar tidak masalah?
Jujur saja, dari pada dewa, aku mulai berpikir kalau yang pertama, yang penampilanya tampat lebih terlihat normal dari yang itu, entah kenapa rasanya seperti “itu” pikirku!

“ne~ Sylvia, Lucio-sama ini sudah pantas karena terlihat agung, tapi aku pikir dia masih kurang keren”
“benarkah... tapi, benar tau, Lucio-sama itu sangat keren, jadi imajinasiku sampai tidak bisa membayangkanya”

....

“aku  setuju kalau itu, ayo kita pikirkan bersama, jika kita berdua kita pasti bisa membuat Lucio-kun yang paling keren”
“Un! Ayo kita lakukan”

Sylvia ddan Nadia terlihat bersemangat.
Aku meninggalkan mereka berdua, dan keluar dari mimpi.
Saat aku kembali dari kasur, aku sangat malu wajahku memerah seperti terbakar.
Sesuatu seperti Maharaja, ataukah dewa, tapi meskipun begitu, mengataka hal seperti itu masihlah belum... entah kenapa, aku jadi sangat cantik... jadi malu..

“Lucio-sama.... keren”
“Lucio-kun.... keren”

Kedua istriku saling bergandengan sambil tertidur saat aku melihat mereka,
Wajah mereka terlihat senang, menunjukan expresi bahagia.
Sepertinya mereka sangat serius memikirkan aku seperti itu, jadi aku jadi lebih malu lagi..

NOTE : “Kurang 2 chapter lagi Volume 1 selesai...”