TL : Sunggi
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Chapter 23 : menyelamatkan Sang Putri dari pada Pria tak
berguna.
Saat berjalan-jalan dengan Coco. Aku menemui kekacauan di
pinggiran kota.
Ada banyak orang kota yang sedang berkumpul, dan sedang
mengelilingi seseorang.
“dan kau lari dengan itu”
“kau tidak bilang sedang melarikan diri dari rumah kan”
“aku tau menyangka kalau dia adalah pria seperti itu~~ kau
membuatku kecewa.”
Semua orang mengelilingi seseorang dan mengucap kata menuduh
padanya.
Aku ingin tau apa yang sebenarnya terjadi, aku menarik tali
pengikat benatang milik Coco, dan berjalan mendekat ke arah keramaian.
“ne~ Ne~, apa yang sebenarnya terjadi?’
Kepada pria yang ada dibelakang, aku bertanya dengan mode
anak kecil. Coco yang tidak bisa denganku yang tiba-tiba berubah menjadi mode
anak kecil kaget, tapi aku menghiraukanya.
Si anak muda itu menjawab.
“anak ini melakukan hal yang sangat memalukan”
“orang itu? Seperti apa?”
Aku melihat ke arah orang yang di kelilingi.
Itu adalah sebuah wajah yang aku lihat sebelumnya, jika aku
tidak salah.... itu Adriano.
Seorang Penyihir kerajaan yang kembali ke kampung halamanya,
seorang yang bisa menggunakan 20 jenis sihir.
Orang itu yang sebelumnya dikelilingi para wanita.
“kau melihat kereta kuda yang ditumpangi Hime-sama sedang
diserang oleh bandit, tapi kau malah melarikan diri.”
“.........”
Aku kehilangan kata-kata, dan melihat ke arah Adriano.
Oi oi, bukankah kau seorang penyihir kerajaan, bukankah kau
bisa menggunakan 20 jenis sihir.
Kau sudah di kelilingi oleh banyak wanita...
“benarkah, sangat mengecewakan!”
“kau pria paling menyedihkan!”
Dengan orang-orang yang mengelilingi Addriano, ada para
wanita yang mengelilingnya pada hari itu. Para wanita itu melihat Andriano
dengan tatapan merendahkan.
“tunggu sebentar, semua tidak benar, ada alasan tertentu.”
“apa alasanya?”
Aku bertanya dengan mode anak kecil.
Dan menyalakan apinya.
“itu benar, benar sekali, apa alasanya?”
“hime-sama~~ meninggalkan tuanmu dan melarikan diri, cepat
keluarkan alasanmu”
“i-itu benar, aku ingin semua orang tau, kalau Oujo-denka
dalam bahaya, dan para bandit juga akan menyerang tempat ini.
“he~~ , tapi Onii-chan. Onii-chan kan penyihir kerajaan, dan
bisa menggunakan banyak sihir, apa Onii-chan tidak bisa mengalahkan mereka sama
sekali?”
“itu benar, benar sekali”
“kenapa kau tidak mengalahkan mereka!”
“i-itu...”
Adriano tidak bisa menjawab, sambil seiza, dia membuat
punggunya mengecil dan terus mengecil.
Di pandang oleh semua orang di kota, dia membuat sebuah
expresi ingin mati.
Sama seperti seorang idol terkenal yang terkuak ketidak
setiaanya, rasanya menyedihkan.
Aku meinggalkan tempat ini.
Dan berjalan langsung ke luar kota.
“kita akan pergi kemana desu ka~”
Coco bertanya sambil berjalan
“aku akan menyelamatkan sang Tuan Putri”
“Ehhhhhh?”
“jika dia diserang oleh bandit, tidak mungkin tidak bisa
dibebaskan dengan muda, maksudku~~”
Aku melihat kebelakang. Para orang-orang masih mengerumuni
Adriano.
Mereka terus-terusan mencaci makinya, tapi tidak ada tanda
orang menyelamatkanya.
“tapi apa kau tau dimana desu ka? Tempat putri sekarang ini”
“aku akan melakukan sesuatu~~ Search Some”
Ini addalah sihiri yang digunakan untuk mencari seseorang,
jadi aku menggunakanya kadang-kadang.
Setelah aku memberikan kondisi seseorang yang aku cari,
sebuah garis muncul ditanah.
Sebuah garis merah seperti gambar 3D yang memanjang sangat
panjang.
Memikirkan efek dari sihir ini, dia pasti menuju ke arah
sini.
“Yosh, ayo”
“Y-ya~”
Aku membawa Coco bersamaku, dan berjalan mengikuti garis
yang muncul tadi.
Garis itu terbentang hinggat ke jalan di luar kota, tapi
garis itu berubah saat berada ditengah-tengah jalan.
Akhirnya masuk ke sebuah gunung, masuk ke dalam sebuah Gua.
Sebauh kereta kuda di biarkan disamping gua.
Mengikuti sihir yang aku ucapkan, tidak salah lagi pasti ada
disini.
“ano~..........”
“un?”
Aku melihat ke arah Coco, dia mengikutiku sampai ke sini dan
kuping anjingnya bergerak kebelakang.
Wajahnya pun juga bergerak, dia entah kenapa ketakutan.
“ada apa?”
“aku takkut desu~. Mereka bandit kan ..?”
“Ya, itu yang aku dengar”
“bandir, mereka..... menakutkan~~!”
Oh begitu, dia takut akan keberadaan bandit.
Bukan berarti aku tidak mengerti hal ini.
“Jangan Kawatir ”
“Ah....!”
Coco kaget, dan *Po wajahnya memerah.
“Ak-aku mengerti.”
Coco dengan polosnya mengangguk. Untuk beberapa waktu
sepertinya dia tidak akan ketakutan lagi.
Aku membawa coco bersamaku dan masuk kedalam gua.
Menggunakan [Filament] untuk membuat cahaya, dan bergerak melewati jalan gua.
Tiba-tiba, aku mendengar suara seseorang, jadi aku membuat
expresi diam ke coco, berhenti dan mendengar apa yang mereka katakan.
“kami tau, kami tau, kau putri satu-satunya kan”
“tidak mungkin kami tidak tau seseorang yang sangat
terkenal”
“kau tau, aku sering melihatmu, aku melihatmu berpidato
juga”
Aku mendengar seseorang seperti putri dan suara seperti
bandit.
“kalau begitu cepat lepaskan aku sekarang juga, aku akan
menganggap semua ini tidak pernah terjadi.”
“hanya itu yang bisa kau pikirkan”
“jelas... tidak mungkin”
“tentu saja, ini waktunya untuk si putri bekerja, kau harus
bekerja dengan baik. kekekeke”
Saat bandti itu mengatakan hal itu, semua orang tertawa.
“bekerja kau bilang? Tidak ada pekerjaan yang aku lakukan
disini.”
Tidak, ada satu tau.
Bisa dibilang bukan bekerja, tapi yang biasanya.
“hehehe, tentu ada satu, kau tau”
“benar,benar, seseorang yang bisa dilakukan oleh seorang
putri”
“a-apa, kenapa kau melepaskan celanamu”
.... ternyata itu kah..
Tapi yah, jelas normal.
Seorang bandit menculik putri, memiliki ide seperti itu hal
biasa, kecuali mereka itu para kelompok HOMO, jelas tidak mungkin.
Itulah kenapa, jelas ini hal yang normal.
“hentikan, jangan dekat-dekat~~ jangan menyentuhku!”
Siputri berteriak. Suaranya terdengar gemetar.
“dasar jalang, jangan bergerak”
“kya!”
Aku mendengar teriakan kecil, dan jadi diam.
......... aku menyelamatkanya kah.
“areareare~~, ini sebenarnya dimana~~”
Berada dimode anak kecil, aku masuk.
Pemandangnya seperti yang pernah aku dengar.
Si putri, Ruby, sedang di tali di tahan di dekat dinding,
ada beberapa bandit yang bergerak dengan cepat melepas celananya, dan berkumpul
disekitar si putri. Dan Ruby sendiri menggenakan gaun yang sudah terlihat
compang-camping, dan memiliki penampilan kotor.
Mungkin di pukul kepalanya saat dia diserang, dia pingsan,
dan tergeletak.
Aku menghitung jumlah para bandit.
Ada 8, tidak ada begitu banyak.
“siapa kau~~ hey, bocah kuh”
Para bandit itu sangat berhati-hati langsung melemahkan
pertahanya setelah melihatku.
Yah, aku terlihat seperti anak kecil 9 tahun. Jelas normal.
“hey kau, bocah ini bukan tempat untukmu bermain. Sebelum
kau terluka , pergi kau”
Para bandit itu berjalan mendekatiku, mendekatkan tanganya
dan mengenggam punggungku.
“blaze Needle”
Aku mengucap sihir. Jarum api muncul di udara, dan menembus
si pria itu.
Di tembus jarum dari segala arah, seluruh tubuh pria itu
terbakar, dan kemudian jatuh.
“na!~~”
Ketujuh bandit yang lain berubah menjadi pucat. Beberapa
dari mereka bahkan mulai mengambil senjata.
“kau siapa kau?”
“bukan orang penting.”
Saat aku mengatakan hal itu, aku memeriksa posisi mereka
bertujuh, dan mengucap sihir.
Sihir kedua masih blaze Needle. Jarum api menyerang para
bandit.
Ke enam dari mereka tertusuk jarum dan terjatuh.
Salah satu dari mereka mengayunkan senjatanya dan menahan
serangan jarumku, tapi masih tidak bisa menahan satu jatuh, jarum itu menembus
kedalam perutnya.
Dengan satu jarum , tapi sudah sangat mematikan.
“ka.....u.. siap...pa.. kau..”
“Lucio martein. Seseorang yang normal yang terengkarnasi”
Pria itu membuat wajah tidak mengerti.
Aku mengucap “Black Hole”. Paling tidak para bandit itu
sudah mati.
Aku melihat sekeliling, semua bandit telah tiada. Yang
tersisa hanya membawa si putri kebali, tapi..
“.... ini jelas merepotkan”
Pingsan, melihat baju compang-camping Ruby. Aku merasa
kebingungan.