Update

January 16, 2017

Manga Yome - Chapter 13 : Kesatria Naga

TL : Sunggi

Editor : Rio Bw

Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini

Trimakasih


Chapter 13 : Kesatria Naga

“Hello, apa ini kediaman dari Lucio Martein.”

Didepan pintu, ada gadis berdiri.
Umurnya sekitar anak SMA, dan gadis bertype Kawaii
Dia adalah tamu dari rumahku.

“Un, itu benar~~’

Aku menjawab dengan mode anak kecil.

“Onee-san, siapa kau?”
”Namaku Ignes, uhm... apa Lucio-san ada dirumah?”
“aku lucio loh?”
“........... Eehhhhh!!”

Inges sangat kagetm sampai dia jatuh kebelakang.

“K-kau... kau berumur berapa tahun ini?”
“aku masih 8 tahun ”
“tidak mungkin... mana mungkin anak kecil seperti ini...”

Kali ini, dia kecewa. Dia adalah gadis yang emosional.

“U~n, apa tidak masalah dengan ini, masih kecil, jadi mungkin salah Oya-Baka, tidak, Ojii-san-baka. Tapi aku tidak ada cara lain, jadi gak masalah mengatakanya.”

Dia entah kenapa berkata sendiri, aku bisa mendengarnya sih.

“Kau tau!’
“un”
“Lucio-sa~~ aku dikenalkan oleh ojii-san Lucio-kun”
“Oleh Ojii-san?’
“benar, Lucio-kun, sangatlah hebat kalau soal membaca Grimoires.”

Itu benar aku sangat hebat kalau soal baca manga.

“Un, aku memang hebat!”
“benarkah? Berdasarkan Ojii-san Lucio-kun, kau bisa membaca nya dalam satu hari, tapi itu memang dilebih-lebihkan ?”
“Un, Ojii-san memang melebihkanya”
“ah sudah kuduga...”

Ignes jadi kecewa.

“kalau membaca pasti tidak akan sampai sehari. Mengikuti isinya saja, aku bisa membacanya dalam waktu 10 menit.”
“...Eh...?”

Ignes membeku.
Dengan expresi kaget, dia memandang kearahku.

“k-kau bercanda kan..”
“U~ un itu benar.”
“K-kalau begitu... grimoire ini, apa kau bisa membacanya?”
Ignes mengeluarkan satu grimoire.
Aku tidak tau apa yang dia inignkan, tapi Grimoire ~~ jika dia ingin memberiku sihir baru tidak ada alasan lain menolak.

“gak papa~. Sulit membaca sambil berdiri, jadi bisa aku membacanya didalam rumah?’
“Un..”

Bersama dengan ignes, aku masuk kedalam rumah.
Masuk kedalam rumah aku memutuskan unutk ke ruang tamu, dan duduk.
Aku membuka Grimoirenya dan mulai membaca.
Sylvia masuk ke ruangan.

“ini Teh, silahkan.”
“T-trimakasih. Kau?”
“aku istri dari Lucio-sama.”
“Ehhhh!! Apa Lucio-kun sudah menikah.”
“ya. Ah! Lucio-sama juga punya istri lain, tapi dia sedang ada kerjaan jadi tidak ada disini hari ini.”
“Dua! Meskipun masih 8 tahun?”
“Un”
“Haa......”

Ignes melihatku dengan tajam.
Entah kenapa tidak nyaman dipandang saat membaca.

“Uhm, kenapa kau ingin Grimoire ini dibaca?”

Sylvia berbicara denganya lagi. Ignes melihat ke arah Sylvia.
Kerja bagus. Sylvia.

“iini adalah Grimoire milik Nenekku. Hanya sihir ini yang Obaa=-cah pelajari, dan saat aku masih kecil, dia mengajakku bermain dengan sihir ini.”
“seperti itu”
“itu adalah sihir dari ingatanku, jadi aku ingin seseorang menggunakanya sekali, jadi aku berbicara dengan Ojii-san Lucio-kun yang merupakan rekan Obaa-chan. Karena Ojii-san adalah seorang yang terkenal yang membaca banyak grimoire.”

Dengan obrolan Inges dan Sylvia, aku menyadari situasinya.
Disaat yang sama, aku selesai membaca Grimoirnya.

“Aku selesai”
“Eh? Tidak mungkin! 30 menit saja masih belum berakhir.’
“Un, Grimoire ini sangat mudah dibaca.”
“apa kau benar membacanya?”
“aku tidak berbohong jika aku bisa membaca Grimoire. Karena aku tidak bisa menggunakan sihir jika aku tidak membacanya sampai selesai.”
“Ah! Begitu.”

Ingis tersadar,
Itu benar, kau tidak bisa menggunakan sihir Grimpire jika kau tidak membaca Grimoirnya, jadi tidak mungkin ada cara berbohong.

“haruskah aku ucapkan sihirnya?”
“U-Un! silahkan”
“kalau begitu, ayo kita keluar.”

Kami keluar rumah. Sylvia bertanya padaku.

“Lucio-sam, kenapa kita pergi keluar?”
“kau akan segera tau.”

Aku mengtakan hal itu, dan melihat ke arah jauh Sylvia, karena itu dibutuhkan.

“Transfrom : NAGA”

Aku menggunakan sihirnya. Tubuhku berubah.
Dan terus akhirnya aku menjadi naga besar.
Berdiri dengan dua kaki, dengan sayap dipungguh, sesosok naga dengan tinggi 5 meter.
Itu benar, Grimoir nenek Ignes adalah sihir untuk berubah menjadi NAGA.

“....Oba-chan’

Ignes melihat kearahku, terlihat terharu.
Dia mungkin mengingat Obaa-chanya saat melihat kearahku.

“Onee-san, bagaimana biasanya Onee-san Obaa-chan lakukan?”
“ah! Dia membiarkanku naik kepunggunnya, dan terbang ke angkasa.”
“oh begitu”

Aku membawa Ignes dengan cakarku, dan membuatnya naik ke punggungku.

“kalau begitu, ayo, Sylvia, aku serahkan yang lain padamu.”
“Ya, hati-hati Lucio-sama.”

Di antar pergi oleh istri tercinta, aku mengayunkan sayapku, dan terbang ke angkasa.

“Waa~~....”

Dengan ingnes di punggungku, kami terbang ke angkasa luas.


“pemandangan yang sama seperti saat itu....”
“apa Onee-san Obaa-chan sering melakukan hal ini?”
“Un, Obaa-chan selalau membiarkanku aik kepunggunnya. Jika aku memintanya, selalu”
“oh begitu’
“Trimakasih, Lucio-kun”
“U~un, aku senang bisa membantu.”
“benarkah, Trimakasih.”

Ignes mengungkapkan rasa trimakasihnya sekali lagi.
Dengan ignes dipunggun, kami terbang ke angkasa.
Disa sangat berterimakasih, dan membiarkan gadis manis duduk dipunggunku sambil terbang, rasanya sangatlah membanggakan.