TL : Sunggi
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Chapter 24 : Racun (2)
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Chapter 24 : Racun (2)
Jun Wu Xie mulai memeriksa kaki Jun Qing sambil beberapa
kali menekan ke bagian tertentu “apa paman tidak bisa merasakan apapun ?”
“kadang-kadang merasa dingin, tapi tidak sering.” Jawabnya.
Wu Xie lanjut memereiksa kaki Jun Qing dan akhirnya setelah
beberapa kali melihat lalu bertanya “Paman, Apa kau memepercayaiku?” Wu Xie
bertanya dengan tenang.
“Tentu Saja!” Jun Qing tersenyum dengan hangat ke arah Wu
Xie.
Jun Wu Xie melihat sekeliling dan padanganya kemudian
mengarah ke kolam lotus, yang kemudian matanya menunjukan sebuah kebahagiaan.
“bunga Lotus ini sangatlah cantik, sebentar lagi bunga lotus
ini akan mekar sepenuhnya. Hmmm... aku ingin tau kalau paman suka makan biji
lotus ?” Wu Xie dengan biasa bertanya.
Jun Qing langsung berpikir dan menjawab “Aku kadang-kadang
memakanya.”
“aku kemarin mengambil beberapa dan merasa kalau rasanya
enak sekali! Apa paman juga mau coba?” Wu Xie bertanya lagi dengan nada biasa.
“Tentu saja aku mau, ini kan diberikan olehmu.” Jun Qing
dengan bahagia menerima. Sepupunya sendiri sekarang jadi orang yang sensiti.
Kalau sebelumnya, bahkan jika mengambil biji bunga lotus, orang pertama yang
akan dia berikan adalah Mo Xuan Fei!
“Paman, Buka mulutmu” tambah Wu Xie.
Jun Qing kaget meskipun dai tidak tau apa yang Wu Xie
lakukan tapi sebagai Paman yang suka memanjakan, apa yang dia ingin kan adalah
agar sepupunya bahagia jadi dia mendengarkanya dan membuka mulutnya.
Sesaat dia melakukanya, Jun Wu Xie dengan secepat kila
memberikan biji lotus itu kedalam mulutnya dan sebelum Jun Qing bisa bereaksi,
Wu Xie menutup mulutnya dan mengangkat kepalanya ke atas memaksa dirinya
menelan biji lotus itu.
“.............” dari caranya memberi makan dengan “Lembut”,
Jun Qing hampir tersedak sampai menangis.
Baru saja dia beripikir kalau sepupunya ini jadi orang yang
lebih sensitif, cara dia memberikan sesuatu masih saja sedikit.... kasar.
Jun Wu Xie tidak boleh disalahkan dengan caranya yang kasar.
Cuman saja hal ini sudah melekat pada dirinya dari awal. Dengan adanya pasien
yang menolak untuk makan obat, dia hanya punya satu pikiran yaitu agar bisa
membuat pasien ini makan meskipun harus menggunakan cara kasar tanpa adanya
tempat untuk bertahan.
“enak kah?” tanya Wu
Xie.
Jun Qing melihat kearahnya dengan expresi tidak bisa berkata
apa-apa. Wu Xie dasarnya memasukkan makanan itu langsung! Dari mana akan ada
rasa enak kalau melakukanya seperti itu ?
“Mmmm... Enak.” Jun Qing berkata.
“Kalau begitu aku akan pergi dulu.” Setelah melakukan apa
yang dia inginkan, Wu Xie pergi kembali ke halaman depan ruanganya.
Jun Qing memandangnya saat WU Xie pergi, merasa sedikit
bingung. Si gadis kecil ini datang kesini dan setelah banyak bicara. Cuman
ingin memberikanya biji lotus?
“tubuh master masih ada beberapa racun, biji lotus memiliki
efek mendinginkan, apa anda mau saya bawakan satu mangkuk sop jahe untuk
menghangatkan tubuh?” pelayan yang berdiri di belakangnya memecah keheningan.
Jika kau melihat dengan dekat, pria ini sangatlah tinggi dan terlihat gagah,
dengan expresi tenang, seseorang bisa berpikir kalau dirinya bukanlah seorang
pelayan.
Jun Qing mengangkat tanganya “tidak perlu membesarkan
masalah soal satu biji bunga lotus. Aku tidak selemah itu.”
Pria ini tidak lagi memikirkan hal itu dan kemudian dia
berkata dengan kerasa “Nyoya Kecil kelihatnya agak berbeda beberapa hari ini.”
Semenjak Jun Qing terluka, pria ini sudah berada di
sampingnya untuk beberapa tahun dan sudah melihat Jun Wu Xie tumbuh. Dia tidak
pernah memiliki firasat baik soal Wu Xie karena sifatnya yang arogan karena itu
dia tidak sibuk-sibuk memberi salam saat dia melihat Wu Xie.
“kau pikir begitu ?” bibir Jun Qing naik keatas sambil
berpikir keras. Dengan ingatan lama, dia berkata “melihatnya sekarang
mengingatkanku akan kakakku.”
“tolong jangan bergurau, sesuatu yang lain tidak bisa
dibandingkan.” Pria ini merengut sambil menjawab, dia sepertinya tidak setuju
dengan perkataan Jun Qing.