Update

January 1, 2017

A Will Eternal - Chapter 2 : Oven

TL : Sunggi

Editor : Rio Bw

Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih



A Will Eternal Chapter 2 : Oven

Sekte Aliran Roh berlukasi di benua Easwood di bagian bawah dari aliran sungai Havenspan, dan di bagi menjadi antara utara dan selatan. Memiliki sejarah yang sangat lama, dan sangatlah terkenal di area ini.

Delapan awan yang sangat besar meliputi tower di gunung berakhir di sungai Heavenspan. Keempat dari gunung itu berlokasi di bagian utara sungai, sementara yang ketiga berada di bagian selatan. Mengagetkan, satu gunung, yang paling megah dari semuanya, muncul di bagian tengah sungai itu sendiri.

Setengah bagian dari ujung gunung itu ditutupi oleh warna putih salju, dan menjunjung sangat tinggi sampai ujung dari gunung itu tidak bisa terlihat. Bagian tengah dari gunung ini berlubang membuat air dari sungai emas mengalir melewati lubang, dan membuat gunung ini menjadi seperti jembatan.

Sekarang ini, sebuah cahaya berkecepatan tinggi terlihat didekat di bagian selatan sekte Aliran Roh. Cahaya itu tidak lain adalah Li Qinghou dan Bai Xiochun. Sesaat mereka mendekati bagian pelayan dibawah puncak ketiga, sangatlah jelas bisa mendengar teriakan ketakutan dari Bai Xiochun.

Dia sangatlah ketakutan karena tiba-tiba terbang. Mereka sudah melewati banyak sekali gunung, dan disepanjang jalan, dia merasa seperti hampir melepaskan genggaman di kaki Li Qinghou.

Setelah itu, semua berubah mennjadi buram. Sesaat semuanya kembali normal, dia menyadari kalau dirinya sudah mendarat di bagian luar sebuah bangunan. Bai Xiaochun berdiri, kakinya gemetar, melihat disekitar melihat pemandangan yang sangat berbeda dengan apa yang dilihatnya di desa dulu.

Tower tinggi yang ada di depan bangunan adalah batu besar, ada 2 kata yang ditulis dengan kaligrafi yang terlihat menawan.

Departemen Kepelayan

Berdiri disebelah batu itu adalah wanita berwajah penuh noda. Sesaat dirinya melihat Li Qinghou, dia berdiri dari tempat duduk dan mengepalkan tanganya lalu memberikan salam.

“Kirim anak ini ke Oven,” kata Li Qinghou. Tidak berkata lagi, dan tidak melihat ke arah Bai Xiochun, dia lalu berubah menjadi cahaya yang terbang menjauh.

Saat wanita berwajah penuh noda itu mendengar Li Qinghou berkata tentang Oven, dia kaget. Dia melihat ke arah Bai Xiochun, lalu memberikan nya tas yang berisi baju pelayan dan barang lainya. Tanpa emosi, mengantarnya ke bangunan melewati jalan terdekat, sambil menjelaskan peratruan dasar dai sekte dan berbagai kebiasan. Jalan yang dilewati diaspal dengan batu gamping berwarna hijau, dan membentang di antara banyak bangunan serta halaman.  Aroma wangi dari tumbuhan serta bunga memenuhi udara sekitar, dan seluruh tempat sepertinya seperti surga. Sesaat Xiochun melihat-lihat, hati Bai Xiochun mulai berdetak karena bersemangat, dan kegugupanya yang tadi memulai menghilang.

“tempat ini hebat sekali,” pikirnya. “lebih bagus dari pada desa!” matanya bersinar dengan penuh atasipasi sambil mengikuti wanita itu. Pemandanganya berlanjut menjadi lebih dan lebih hebat lagi. Dia bahkan melihat wanita cantik di jalanan, yang langsung membuat hatinya dipenuhi kebahagiaan.

Dengan cepat, Bai Xiochun menjadi lebih bersemangat lagi. Itu karena dia melihat apa yang sedang ditujunya, pada akhir jaan adalah sebuah bangunan yang bersinar seperti kristal. Disini bahkan ada burung bangau yang terbang di atasnya..

“sudah sampai, kakak tertua?” Bai Xiochun bertanya dengan bahagia.

“Ya,” jawab wanita itu dengan dingin, wajahnya tidak beremosi sama sekali. Dia menunjukan ke jalan kecil disamping. “Kita akan pergi kesana.”

Bai Xiochun melihat ke arah yang wanita itu tunjuk, hatinya berdetak lebih kencang karena sangat ingin cepat sampai. Tapi kemudian, tubuhnya langsung kaku, dan dia menggosok-gosok matanya. Dan melihat lagi, lebih dekat, dan melihat sebuah jalan yang dipenuhi batu krikil yang di bangun dengan asal-asalan atap jerami yang terlihat mungkin akan segera jatuh. Sebuah bau aneh tercium dari area tersebut.

Bai Xiaochun ingin menangis, tapi tidak ada air mata yang jatuh. Masih dipenuhi dengan antisipasi, dia bertanya ke wanita itu .

“Kakak tertua, apa kau tadi menunjuk ke arah yang salah tadi itu ?”

“tidak,” jawab dengan dingin, berjalan ke jalan krikil. Sesaat Bai Xiaochun mendengar jawabanya, seluruh kecantikan dari tempat ini menghilang entah kemana. Sebuah expresi pahit muncul diwajahnya sambil berjalan mengikuti wanita itu.

Tidak lama kemudian, didepanya terlihat sebuah akhir dari jalan krikil ini, dimana dirinya melihat sesosok hitam besar yang sedang berlarian. Setelah beberapa saat, dia menyadari kalau ada sesuatu yang dipasang dipunggung beberapa orang gendut itu. Mereka ini sangatlah terobsesi dengan itu terlihat jika memeras itu dapat membuat sebuah lemak asli muncul. Salah satu dari laki-laki gendut itu malah lebih gendut dari yang lainya, sangat gendut sampai dirinya terlihat seperti gunung. Bai Xiochun bahkan sampai kawatir kalau diakan meledak karena kegendutan.

Seluruh tempat ini dipenuhi dengan banyak alat masak, dan juga para laki-laki gendut yang sedang memasak nasi.

Menyadari kalau ada orang yang mendekat, para laki-laki melihat dan melihat wanita berwajah penuh noda. Yang paling gendut, salah satu yang terlihat seperti gunung, menaruh sendok besarnya dan dengan tergesa-gesa mendekat. Tanah disekitar bergetar saat dia berjalan, dan dengan penuh lemak yang naik keatas dan kebawah membuat Bai Xiaochun yang memandangnya kaget. Tanpa banyak berpikir, dia mulai merasa ingin mencari Kapak.

“Si magpies hari ini entah kenapa menyanyi dengan cantik, dan sekarang aku tau kenapa itu terjadi,” si gunung lemak berteriak sambil dirinya berjalan mendekat. Matanya bersinar dengan cahaya penuh gairah. “itu semua karena kau datang, kakak. Mungkinkah kau sudah berubah pikiran? Kau akhirnya menyadari seberapa berbakatnya diriku, dan ingin mencari kesempatan untuk menjadi pasanganku secara resmi ?”

Wanita berwajah penuh noda itu melihat ke arah gunungan lemak dengan penuh jijik dan kemarahan.

“aku ke sini untuk mengatar anak ini ke Oven,” katanya. “misi selesai. Aku akan pergi sekarang!” lalu dengan buru-buru dia pergi.

Bai Xiaochun bingung. Dia sudah mengecek wanita ini saat berjalan ke sini, dan dia jelas seperti orang gila. Jadi membuatnya berpikir apa sih selera dari laki-laki gendut ini. Bahkan seseorang dengan wajah seperti dirinya membuatnya panas dan bergairah.

Sebelum Bai Xiaochun bisa memikirkan masalah ini, si gundukan lemak itu tiba-tiba berdiri didepanya, sedikit terenggah-enggah. Pria ini sangatlah besar sampai Bai Xiaochun tertutup oleh bayanganya.

Bai Xiaochun melihat ke arah pria ini dan badan penuh lemaknya, dan lalu “GLUP”. Sebenarnya ini pertama kalinya dia melihat seseorang segendut ini.

Gunungan lemak ini memandang ke arah wanita penuh noda, yang sedang berjalan menuju jalan krikil, lalu melihat ke arah Bai Xiaochun.

“weleh weleh,  kita punya anak baru. Kami membiarkan tempat kosong untuk Xu Baocai untuk bergabung, jadi ini jelas masalah membingungkan.”

Bai Xiochun jadi gugup hanya dengan melihat pri besar ini, dan tanpa sadar berjalan kebelakang beberapa langkah. “Kakak tertua, aku ini hanyalah..... er.. hanyalah pelayan Bai Xiachun...”

“Bai Xiochun? Hmm... kulit putih, kurus dan cantik. Kau terlihat sangat polos. Bagus, bagus. Namamu pantas dengan rasaku.” Sigunungan lemak itu melihatnya, lalu menepuk punggung Bai Xiachun, yang hampir membuat Bai Xiochun terbang.

“Uh, siapa namamu, Kakak tertua?” Bai Xiochun mengehela nafas pajangan dan melihat ke atas bersiap-siap untuk mempermainkan nama laki-laki ini,

Sigunungan lemak ini tertawa dan memukul perutnya, membuat lemaknya bergelombang “Aku Big Fatty Zhang, itu Fatty Huang kedua, dan yang itu Fatty Hei ketiga...”

Sesaat Bai Xiochun mendengar nama menggetarkan ini, dia langsung menggagalkan rencana untuk mempermainkan mereka.

“Kalau kau,”  Big Fatty Zhang melanjutkan “Mulai sekarang, kau akan jadi Fatty Bai kesembilan! Er.... tunggu sebentar, Adik termuda. Kau terlalu kurus! Jika kau jalan-jalan disini dengan terlihat sekurus itu, kau akan membuat Oven ini jadi Malu! Yah, aku rasa untuk sekarang tidaklah masalah. Jangan kawatir. Settelah beberapa tahun, kau pasti akan gemuk juga. Lalu kami dengan jelas akan memanggilmu Fatty Bai Kesembilan.”

Saat Bai Xiouchun mendengar nama panggilan Fatty Bai kesembilan, dia hanya bisa meringis.

“Yah, karena kau sudah menjadi Adik kesembilan kami, kau tidak akan di anggap orang luar lagi. Disini adalah Oves, kami disiini punya tradisi panjang untuk membawa wajan di punggung kami. Lihat wajan di punggungku ini, ?” dia memukul wajan dan lanjut berkata “wajan ini adalah raja dari wajan, ditempa dengan besi tinggkat tinggi dan di bentuk dengan Formasi sihir Api bumi. Saat kau menggunakan wajan ini untuk memasak nasi Roh, rasanya akan jauh, jauh lebih nikmat daripada nasi yang dimasak dengna wajan yang lain. Ngomong-ngomong, kau harus memilih wajah yang akan kau bawa dipunggungmu juga. Lalu kau akan terlihat keren.”

Memandang kearah wajan yang ada di punggung Big Fatty Zhang. Dan menyadari kalau semua orang di Oven juga melakukan hal yang sama, Bai Xiochun tiba-tiba memikirkan bagaimana dia akan berjalan dengan membawa Wajan dipunggung.

“Kakak tertua,” dia berguman “apa bisa kalau bekerja tanpa membawa wajan itu...?”

“apa kau bercanda? Membawa wajan itu adalah tradisi penting di Ovens! Nanti saat kau keluar dari sini, orang-orang akan melihat panci yang ada di punggungmu dan akan langsung sadar kalau kau dari Ovens! Saat mereka menyadari itu, mereka tidak akan berani mempermainkanmu. Ovens ini memiliki banyak pengaruh disini, kau tau!” Big Fatty Zhang berkedip ke arah Bai Xiochun. Membuatnya untuk tidak perlu memikirkan masalah ini, dia mengantar Bai Xiouchun ke bangunan dengan atap  jerami, yang berisi ribuan waan, kebanyakan dari wajan itu dipenuhi dengan debu. Jelas, tidak ada yang kesini untuk beberapa waktu.

“kau bisa ambil satu, Adik kesembilan, lalu ikut dengaku dan bantu aku mengurusi nasinya. Jika nasinya kebakar, nanti para murid luar sekte akan marah-marah lagi.” Mengeluarkan teriakan, Big Fatty Zhang berbalik dan lari bergabung dengan para pria gemuk sambil mereka bekerja dengan tergesa-gesa dari lebih ratusan alat masak.

Menghela nafas dengan pasrah, Bai Xiouchun melihat ke arah wajan, dan dengan menderita berpikir untuk memilih wajan yang mana yang harus dipilih sesat tiba-tiba dia menyadari ada sebuah wajan yang berbeda di pojokan, ditutupi oleh gundukan wajan.

Wajan itu sangat unik, biasanya sangat bulat, ini malah berbentuk oval, bahkan itu tidak terlihat seperti oval, tapi lebih seperti punggung kura-kura. Ada juga sebuah tanda kasap mata di permukaanya.

“Eee?” mata Bai Xiochun bersinar, dan dia dengan cepat berjalan ke depan dan duduk untuk melihat wajan ini dengan dekat. Setelah mengeluarkan wajan itu dan memeriksanya, matanya langsung bersinar dengan penuh kepuasan.

Dia sudah cinta dengan kura-kura semenjak dirinya muda, kebanyakan sih karena mereka menandakan hidup lama. Memikirkan kalau dirinya kesini untuk belajar tentang menjadi Immortal agar bisa hidup selamanya, sesaat dirinya melihat wajan dengan cangkang kura-kura, dia langsung tau kalau ini adalah tanda, pertanda baik.

Setelah dia memilih wajan ini, Bi Fatty Zhang melihatnya dan mendekat.

“Adik kesembilan, kenapa kau memilih yang itu?” dia bertanya, sambil mengosok-gosok perutnya “wajan itu sudah ada disini beberapa tahun, dan tidak ada orang yang menggunakanya, karena itu terlihat seperti cangkang kura-kura dan orang-orang tidak mau memasangnya di punggungnya. Umm... kau yakin, adik kesembilan?”

“aku yakin.” Bai Xiouchun menjawab dengan jelas. Melihat dengan bangga ke arah wajan, “wajan ini khusus untukku.”

Big Fatty Zang mencoba memintanya lagi, tapi menyadari kalau Bai Xiauchun sudah memutuskan nya. Akhirnya, dia memberika nya padangan aneh dan berhenti mencoba. Setelah mengantar nya ke arah gubuk yang ada di Oven, dia kembali untuk bekerja.

Kemudian, matahari terbenam, Bai Xiouchun duduk di dalam gubuk nya, mempelajari wajan kura-kura ini. Satu-satunya yang membuatnya berpikir adalah bentuk yang ada di bagian belakang wajang, yang terlihat sangat sama-samar yang tidak bisa kau lihat kecuali melihat dari dekat.

Dia bisa langsung tau kalau ini bukan wajan biasa. Dengan perlahan menaruhnya di atas kompor, dia melihat disekitar gubuk. Gubuk ini sangatlah sederhana. Selain ada kompor ada juga kasur, ada meja dan juga ada kaca yang terpasang di dinding. Sesaat Bai Xiaochun mengarahkan kepalanya kebelakang, wajan yang terlihat biasa di belakang nya tiba-tiba mengeluarkan sebuah cahaya violet!

Sejauh yang Bai Xiachun ketahui, hari ini adalah hari yang penuh dengan  kejadian penting. Dia akhirnya sampai ke tempat di mana mimpinya berada, dunia tempat para Immortal. Saat ini dia masih sedikit bingung.

Setelah beberapa waktu, Xiaochun menarik nafas dalam, dan matanya menunjukan sebuah antisipasi.

“Aku akan hidup selamanya!” sambil duduk di dalam gubuk, dia mengeluarkan isi yang wanita penuh noda itu berikan.

Didalam tas ini adalah pil obat, sebuah pedang kayu, ada dupa, seragam pelayan, dan ada mendali komando. Akhirnya, ada juga sebuah gulungan bambu dengan beberapa tulisan kecil di bagian depanya.

Violet Qi Cauldron Control Art. Qi Condensation Manual

Sore nya, bersama dengan Big Fatty Zhang dan yang lainya yang ada di Ovens sangatlah sibuk. Sementara Bai Xiaochun sedang membaca Gulungan bambu, matanya bersinar penuh dengan antisipasi. Dia datang kesini agar bisa belajar cara hidup selamanya, dan dia sudah memegang kunci untuk mendapatkan tujuan itu ditanganya sekarang ini. Setelah bernafas dalam, dia membuka gulunga nya.

Beberapa menit setelah itu, matanya dipenuhi dengan kebahagiaan. Gulungan bambu ini memiliki 3 gambar, dan setiap gambar ada sebuah tulisan yang menjelaskan kalau Cultivation dibagi menjadi 2 langkah Qi Condensation dan Fondation Establishment. Kalau tentang seni Vilolet Qi Cauldron Control Art, seni ini dibagi menjadi 10 level, setiap dari levelnya sama dengan 10 level dari Qi Cindensation.

Dengan berlatih cultivation sampai beberapa level, mungkin sampai mengotrol sebuah benda. Setelah mencapai level 3, kau bisa mengerakan setengah dari Cauldron kecil. Di level ke 6, kau bisa mengerakan setengah Cauldron besar. Di level ke 9 kau bisa dengan mudah menggerakan Cauldron, untuk tinggkat paling tinggi, kau bisa mengontrol 2 cauldron.

Sayangnya, di gulungan ini hanya dijelaskan sampai level 3, tanpa ada penjelasan kedepan tentang level berikutnya. Kunci dari semua ini adalah Cultivition, menggunakan teknik pernafasan yang telah dijelasakan untuk mengembangkan Violet Qi Cauldron Control Art.

Bai Xiaochun membersihkan pikira nya dan mulai menggunakan teknik bernafas yang sudah dijelaskan. Lalu dia menutup mata dan mengikuti postur tubuh yang telah dijelaskan di gulungan bambo itu. Dia bisa bertahan sampai 3 nafas sebelum sebuah rasa sakit mengelilinginya. Akhirnya, dia mengeluarkan teriakan meyerah. Dari apa yang dia lihat, menggunakan teknik pernafasan ini sebenarnya menghisap udara keluar dari tubuhnya, membuat tidak mungkin bisa bernafas.

“ini sangat benar,” pikirnya “berdasarkan penjelasan yang ada di dalam gambar ini, saat kau berlatih terik cultivition seperti ini, kau harusnya sudah bisa merasakan sebuah untaian Qi masuk kedalam dirimu. Barusan, meskipun, yang hanya aku rasakan adalah rasa sakit.” Dia mulai frustasi. Akan tetapi, agar bisa hidup selamanya, dia membulatkan tekat dan mencoba lagi. Dia mengulang-ngulang sampai tengah malam. Selama itu, dia tidak pernah merasakan yang namanya Qi didalam tubuhnya.

Bai Xiochun tidak mungkin tau, tapi bahkan seseorang dengan bakat hebat yang masuk dalam dunia Cultivate level 1 dari Violet Qi Cauldron Control Art akan membutuhkan waktu paling tidak satu bulan agar bisa sukses, kecuali ada yang membantu dari luar. Mengumpulkan Qi, jelas tidak mungkin dia bisa sukses dalam beberapa jam.

Tubuhnya penuh rasa sakit, Bai Xiochun akhirnya merenggangkan tubuhnya dan mau membasahi wajahnya saat tiba-tiba, dia mendengar sebuah keributan diluar. Dia mengeluarkan kepalanya keluar jendela dan langsung melihat sesosok pria muda dengan wajah pucat berdiri didepan halaman dari Oven. Dia terliaht marah.

“Aku Xu Baochai! Siapapun itu yang mengambil tempatku disini, cepat keluar sekarang juga!”

Chapter 1 | chapter 2