TL : Sunggi
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Chapter 1 : Aku Bai Xiaochun
Gunung Hood terbentang di bagian utara dari hutan bagian utara, dan ¬ dikaki gunung ada sebuah desa kecil. Para peduduknya tinggal dengan bahagia , dan tidak ada banyak urusan dengan dunia luar.
subuh, para penduduk sedang berkumpul didepan gerbang desa untuk menngantar anak muda berumur sekitar 15 hingga 16 tahun. Dia terlihat kurus dan lemah, tapi sangat sehat, memiliki kulit biasa, dan memilik pemapilan yang berkarisma. Dia memakai baju hijau biasa yang terlihat sudah di cuci beberapa kali sampai bersih. Ada sesuatu yang berada dipakaianya, ditambah dengan padangannya yang terlihat polos, membuatnya terlihat cerdas.
Namanya adalah Bai Xiaochun.
“Kepada tetua dan para penduduk sekalian” katanya, “aku sedang dalam perjalanan untuk belajar cara berlatih menjadi seorang Immortal. Aku pasti akan rindu dengan kalian semua!” si anak muda ini menunjukan expresi yang sedikit terluka, seperti jika dirinya tidak bisa menjauh dari para penduduk desa. Yang membuatnya terlihat lebih berkarisma dari sebelumnya.
Para penduduk sekitar saling memandang satu sama lain, dengan wajah yang terlihat tidak bisa berkata apa-apa, dan kemudian berpura-pura terlihat lebih tidak ingin melihat dirinya pergi.
Seorang laki-laki tua berambut putih berjalan kedepan dari kerumunan dan berkata, “Xiaochun, semenjak ayah dan ibumu meninggalkan kita, oh sudah lama sekali, kau... kau sudah, er-” dia berhenti sejenak “- sudah menjadi anak yang baik!!” melihat Bai Xiaochun yang tidak segera pergi, dia melanjutkan perkataanya “jangan bilang kau tidak tertarik untuk hidup selamanya? Yang kau butuhkan hanyalah untuk menjadi Immortal, dan kau nanti bisa hidup selamanya! Ini sudah sangat lama, sangat lama sekali! Yah, sekarang waktunya kau pergi, bahkan anak dari elang pasti akan terbang dari sarangnya.”
“etah situasi seperti apa yang akan kau hadapi nanti, kau harus tetap berjalan kedepan. Sekali kau pergi dari desa ini, kau tidak boleh kembali, karena jalanmu akan selalu berada didepan, tidak dibelakang!” si orang tua itu menepuk punggun Bai Xiaochun dengan lembut.
“hidup Selamanya...” guman Bai Xiaochun. Sebuah getaran terasa diseluruh tubuhnya, dan sebuah padangan keputusan terlihat dengan perlahan di matanya. Dibawah padangan harapan dari si orang tua dan para penduduk lainya, Bai Xiaochun mengangguk dengan serirus dan melihat ke arah semua orang sekali lagi. Akhirnya, dia berbalik arah dan berjalan menjauh dari desa.
Sesaat sosoknya menghilang dikejahuan. Para penduduk desa terlihat lebih dan lebih bahagia lagi. Sebuah expresi sedih berubah menjadi kebahagiaan, dan si orang tua yang baik hati itu langsung gemetar. Tangisan jatuh dari wajahnya.
“Matur Suwun Gusti! Si musang itu... akhirnya pergi! Siapa yang mengatakan padanya kalau mereka melihat seorang Immortal di sekitar sini? Siapapun itu, aku akan memberikanmu hadiah sebagai tanda trimakasih!”
Sebuah suara tangisan dan kebahagian terdengar di desa. Bahkan ada orang yang mengambil Gong dan drump dan mulai memukulnya dengan bahagia.
“si musang itu akhirnya pergi” seseorang berkata “tapi oh, Ayamku yang kasihan, dia membenci ayam jantan yang berkokok di pagi hari, jadi dia entah bagimana membuat seluruh anak kecil memakan ayam yang kita punya..”
“hari ini adalah awal dari era baru..!!”
Saat ini, Bai Xiaochun masihlah dekat dengan desa, dan bisa mendengar sebuah suara gong dan drum yang di pukul oleh beberapa penduduk desa, bahkan dia mendengar sebuah suara tangisan.
Dia menghentikan langkah kakinya, sebuah expresi aneh telihat diwajahnya. Setelah beberapa saat, dia mengeringkan tengorokanya dan lanjut berjalan kedepan. Didampingi oleh suara kebahagian, dia bejalan menuju Gunung Hood.
Gunung Hood bukanlah gunung yang tinggi. Tapi gunungnya ditutupi oleh banyak tumbuhan, karena itu meskipun ini masih subuh, dibawah pepohonan, masihlah gelap dan tenang.
“Double-Dog berkata padaku kalau dia sedang berburu babi liar beberapa hari lalu dan melihat Immortal terbang...” Bai Xiaochun berjalan terus, sambil dadanya terus bedetak. Tiba-tiba, sebuah suara bergerak di sekitar semak-semak. Suaranya seperti babi liar, dan langsung membuat Bai Xiaochun gugup. Rambut yang ada di belakang lehernya berdiri sambil dia bertanya “Siapa disana? Siapa??”
Dengat cepat Bai Xuochun mengeluarkan 4 kapak dan 6 palu dari tasnya, tapi masih belum membuat dirinya tenang, jadi dia juga mengeluarkan sebuah dupa hitam dari dalam jubahnya, yang di genggamnya dengan erat di tangan kirinya.
“Jangan Keluar!” teriak Baik Xuochun, gemetar. “jangan pernah BERPIKIR untuk keluar! Aku punya kapak DAN palu, dan juga dupa yang bisa memanggil Petir dari Surga, dan bahkan memanggil Immortal! Jika kau berani menunjukan dirimu, Kau akan MATI!” akhirnya, Xiouchun berbalik arah dan lari kearah jalan Gunung, dengan serentak mengeluarkan seluruh senjata seperti Kapak dan palu. Sambil sebuah saura bisa terdengar dari jatuhnya Kapak dan palunya di bagian kanan dan kiri.
Apapun itu yang mulai mendekat di sekelilingnya membuat Bai Xiouchun ketakutan. Suara dari kejaran, dan tidak ada hewan liar yang keluar. Bai Xiaochun lari dengan cepat menuju Gunung, mengusap kringat dari dahinya. Saat ini, wajahnya pucat, dan bahkan hampir menyerah untuk mendaki gunung ini, tapi kemudian dia ingat dengan Dupanya, yang telah keluarganya berikan padanya sebelum mereka meninggal. Menurut dugaan, dupa ini di berikan oleh leluhur mereka, sebuah hadiah yang diberikan oleh seorang Immortal yang mereka selamatkan. Sebelum pegi, sang Immortal itu memberikan dupa ini untuk membayar kebaikan yang leluhur Bai Xiaochun berikan. Dan lagi, sang Immortal ini sudah berjanji kalau akan membawa salah satu anggota dari lan Bai sebagai Murid. Dia mengatkan pada mereka hanya dengan membakar dupa ini akan bisa memanggil dirinya.
Bai Xiochun sebenarnya sudah menyalakan dupa ini lebih dari 10 kali beberapa tahun ini, dan masih saja tidak ada Immortal yang muncul. Bahkan sampai Bai Xiouchun berpikir kalau cerita tentang Immortal itu tidak benar. Akhirnya, dia sampai ke atas gunung. Sekalilah, dupa ini hampar habis, dan juga, ada petunjuk kalau ada Immortal yang terbang di sekitar sini.
Dan karena itu Bai Xiouchun ada disituasi seperti ini. Pemikiranya kalau dirinya bisa lebih dekat dengan Immortal, mungkin saja sang Immortal itu bisa merasakan dupa ini.
Berdiri depan gunung, Bai Xiuchun sedikit ragu, lalu dengan paksa memutuskan untuk maju. Sukur saja, gunungnya tidak begitu tinggi, dan tidak butuh waktu lama untuk dirinya mencapai puncak gunung, berhenti, terenggah-enggah. Dia melihat desa dibawah, dan sebuah perasaan emosional muncul diwajahnya. Lalu memandang ke arah dupa yang berukuran sebesar jarinya. Dupa ini jelas sudah beberapa kali dibakar dan hampir habis.
“sudah 3 tahun. Doakan aku , ibu dan ayah. Kali ini harus BEKERJA!” Bai Xiouchun menarik nafas pajang, dan lalu perlahan menyalakan dupanya. Sebuah angin dingin langsung terasa, dan dalam waktu yang cepat sebuah awan hitam menutupi langit. Kilat terlihat dan suara petir terdengar di telinganya.
Pemandang yang megah itu membuat Bai Xiochun gemetar, takut kalau dirinya akan mati karena sambaran petir. Dia hampir saja mematikan dupanya, tapi berhasil menahan diri.
“aku sudah menyalakan dupa ini 12 kali dalam kurung waktu 3 tahun ini, dan ini adalah yang ke 13 kalinya. Aku akan membiarkanya terbakar! Ayolah, Xiochun! Petir ini tidak akan membunuhmu. Paling ya tidak...” 12 kali saat dirinya menyalakan dupa. Selalu ada petir dan kilat, dan juga tidak ada seorang Immortal yang muncul. Setiap kali menyalakanya dia selalu ketakutan dan langsung mematikan dupanya. Dia sebenarnya merasa aneh kalau dupa dari seorang Immortal bisa mati dengan mudah saat dimasukkan kemulutnya.
Bai Xiochun duduk dengan gemetar takut karena suara petir yang terdengar disekitarnya. Tiba-tiba, sebuah cahaya putih muncul dikejauahan.
Cahaya itu adalah seorang laki-laki paruh baya yang memakai baju mewah. Dia memiliki sikap seperti seseorang yang penting, dan lagi dia terlihat capek. Sebenarnya jika kau melihat dengan dekat. Matanya menunjukan sebuah tanda capek yang luar biasa.
“akhirnya aku bisa melihat dengan jelas siapa orang bodoh yang menyalakan dupa selama 3 tahun ini!”
Setiap kali laki-laki ini memikirkan pengalamanya selama beberapa tahun ini, dia jadi sangat marah. 3 tahun lalu, dia merasakan aura obat dari dupa yang dirinya berikan saat masih berada di stage Qi Condensation. Yang langsung membuatnya ingat tentang hutang yang dia lakukan di dunia Manusia.
Pertama kalinya dia mengetahui kalau dupa itu dinyalakan, dia hanya berpikir kalau ini adalah masalah biasa dan langsung akan kembali. Dia tidak bisa membayangkan bahkan sebelum dirinya menemukan dupa, auranya tiba-tiba menghilang, memutuskan koneksinya ke arah dupa itu. Jika terjadi satu kali, mungkin tidak menjadi masalah. Akan tetapi, dalam beberapa tahun ini, auranya muncul lebih dari 10 kali..
Lagi dan lagi pencarianya terputus, membuatnya selalu keluar dari sekte dan kembali lagi. Kembali dan pergi, kembali dan pergi, hal ini jelas penderitaan.
Saat dirinya mendekat dari Gunung Hood, dia melihat sosok Bai Xiochun. Menggerutu beberapa kefrsutasian, laki-laki itu mendarat diatas gunung dan mengayunkan tanganya, langsung memadamkan dupa yang terbakar itu.
Petirnya terhenti, dan Bai Xiochun memandang laki-laki didepanya dengan perasaan kaget.
“Apa kau Immortal?” Bai Xiochun bertanya dengan berhati-hati. Masih bingung dengan keadaan ini, dia memasukkan tanganya kebelakang dan menggenggam Kapak.
“Kau bisa memanggilku Li Qinghou. Apa kau dari Clan Bai?” mata laki-laki paruh baya ini bersinar seperti kilat saat dirinya memandang gerakan dari Bai Xiochun, menghiraukan Kapak yang Bai Xiochun genggam. Baginya, Bai Xiochun adalah orang yang terlihat lembut, hampir cantik, dan mengingatkanya seorang teman lama beberapa tahun lali. Dan lagi, bakatnya terlihat bagus. Kemarahan Li Qinghou mulai menghilang.
Bai Xiochun berkedip beberapa kali. Meskipun dia sedikit takut, dia berdiri dengan tegap dan dengan perlahan bertanya “Junior ini jelas dari Clan Bai, Aku Bai Xiochun.”
“Baiklah, katakan padaku,” Lin Qianghou berkata, suaranya sangat keren “kenapa kau terus-terusan menyalakan dupanya selama 3 tahun ini?” dia sangat ingin tahu jawab dari pertanyaanya.
Sesaat Bai Xiochun mendengar pertanyaan ini, otaknya berpikir keras untuk menemukan jawaban yang tepat. Akhirnya, sebuah expresi menderita muncul diwajahnya, dan dia melihat ke arah desa yang ada di bawah gunung.
“Junior ini orang yang mudah terharu dan lurus,” dia berkata “aku dasarnya tidak ingin berpisah dengan para penduduk desar. Setiap kali aku menyalakan dupanya, aku memiliki perasaan sedih. Memikirkan akan berpisah dengan mereka sangatlah menyedihkan.”
Lin Qinghou memandangnya dengan rasa kaget. Dia tidak pernah memikirkan tentang ini, dan lagi, kemarahan yang ada di dalam dirinya menghilang . dia bisa melihat kalau perkataan anak muda ini jelas anak yang baik.
Akan tetapi, sesaat dirinya mengirimkan kuasanya kebawah desa, dan dia mendengar suara drump serta gong dan suara kebahagiaan. Dia bahkan mendenar para penduduk desa berbicara tentang bagaimana rasa bersyukurnya kalau “Si rubah” ini pergi. Sebuah expresi aneh muncul diwajahnya, dan dia merasakan sebuah sakit kepala muncul. Dia melihat ke arah Bai Xiochun yang berkarisma serta polos ini, yang terlihat kalau dirinya tidak akan bisa melukai lalat, dan tiba-tiba menyadari kalau anak ini adalah penjahat kelas kakap.
“Katakan yang sebenarnya!” kata Li Qinghou, suaranya terdengar seperti petir. Bai Xiochun sangat takut dan mulai gemetar.
“Hey, kau tidak bisa menyalahkanku!” kata Bai Xiaochun, terdengar sangat menyedihkan “dupa menjijikan seperti apa ini!?!? Setiap kali aku menyalakanya , sebuah kilat pasti akan terlihat dan petir yang terdengar di sekeliling! Aku bahkan hampir mati beberapa kali! Sebenarnya, menhindari 13 petir itu memang melelahkan.”
Li Qinghou diam melihat Bai Xioachun.
“Jika kau sangat ketakutan, lalau kenapa kau menyalakanya lebih dari 10 kali!?” tanya dia.
“itu karena aku takut mati!” jawab Bai Xiochun dengan nada marah. “bukankah inti dari berlatih Immortal adalah agar bisa hidup selamanya? Aku ingin hidup selamanya!”
Li Qinghou sekali lagi tidak bisa berkata apa-apa. Akan tetapi dia menemukan kalau jalan hidup anak ini patut dipuji, dan menyadari kalau sifatnya mungkin berubah sedikit sesudah berlatih keras di sekte.
Setelah beberapa menit berpikir, dia mengayunkan lengan bajunya, mengayunkan Bai Xiochun keatas berubah menjadi sinar putih yang terbang menuju kejauhan.
“baiklah, ikut denganku,” katanya.
“kita akan pergi kemana?” tanya Bai Xiochun, tiba-tiba sadar kalau dirinya terbang “Ah, tinggi sekali...” dari tanah, sangat, sangatlah jauh, membuat darah naik kewajahnya. Dia langsung menjatuhkan Kapaknya dan mengenggam dengan erat di kaki sang Immortal.
Li Qinghou melihat kebawah kearah Bai Xiochun yang menggenggam kakinya. Merasa sidikit kehilangan, dia menjawab, “menuju Sekte Aliran Roh”.
Chapter 2
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Chapter 1 : Aku Bai Xiaochun
Gunung Hood terbentang di bagian utara dari hutan bagian utara, dan ¬ dikaki gunung ada sebuah desa kecil. Para peduduknya tinggal dengan bahagia , dan tidak ada banyak urusan dengan dunia luar.
subuh, para penduduk sedang berkumpul didepan gerbang desa untuk menngantar anak muda berumur sekitar 15 hingga 16 tahun. Dia terlihat kurus dan lemah, tapi sangat sehat, memiliki kulit biasa, dan memilik pemapilan yang berkarisma. Dia memakai baju hijau biasa yang terlihat sudah di cuci beberapa kali sampai bersih. Ada sesuatu yang berada dipakaianya, ditambah dengan padangannya yang terlihat polos, membuatnya terlihat cerdas.
Namanya adalah Bai Xiaochun.
“Kepada tetua dan para penduduk sekalian” katanya, “aku sedang dalam perjalanan untuk belajar cara berlatih menjadi seorang Immortal. Aku pasti akan rindu dengan kalian semua!” si anak muda ini menunjukan expresi yang sedikit terluka, seperti jika dirinya tidak bisa menjauh dari para penduduk desa. Yang membuatnya terlihat lebih berkarisma dari sebelumnya.
Para penduduk sekitar saling memandang satu sama lain, dengan wajah yang terlihat tidak bisa berkata apa-apa, dan kemudian berpura-pura terlihat lebih tidak ingin melihat dirinya pergi.
Seorang laki-laki tua berambut putih berjalan kedepan dari kerumunan dan berkata, “Xiaochun, semenjak ayah dan ibumu meninggalkan kita, oh sudah lama sekali, kau... kau sudah, er-” dia berhenti sejenak “- sudah menjadi anak yang baik!!” melihat Bai Xiaochun yang tidak segera pergi, dia melanjutkan perkataanya “jangan bilang kau tidak tertarik untuk hidup selamanya? Yang kau butuhkan hanyalah untuk menjadi Immortal, dan kau nanti bisa hidup selamanya! Ini sudah sangat lama, sangat lama sekali! Yah, sekarang waktunya kau pergi, bahkan anak dari elang pasti akan terbang dari sarangnya.”
“etah situasi seperti apa yang akan kau hadapi nanti, kau harus tetap berjalan kedepan. Sekali kau pergi dari desa ini, kau tidak boleh kembali, karena jalanmu akan selalu berada didepan, tidak dibelakang!” si orang tua itu menepuk punggun Bai Xiaochun dengan lembut.
“hidup Selamanya...” guman Bai Xiaochun. Sebuah getaran terasa diseluruh tubuhnya, dan sebuah padangan keputusan terlihat dengan perlahan di matanya. Dibawah padangan harapan dari si orang tua dan para penduduk lainya, Bai Xiaochun mengangguk dengan serirus dan melihat ke arah semua orang sekali lagi. Akhirnya, dia berbalik arah dan berjalan menjauh dari desa.
Sesaat sosoknya menghilang dikejahuan. Para penduduk desa terlihat lebih dan lebih bahagia lagi. Sebuah expresi sedih berubah menjadi kebahagiaan, dan si orang tua yang baik hati itu langsung gemetar. Tangisan jatuh dari wajahnya.
“Matur Suwun Gusti! Si musang itu... akhirnya pergi! Siapa yang mengatakan padanya kalau mereka melihat seorang Immortal di sekitar sini? Siapapun itu, aku akan memberikanmu hadiah sebagai tanda trimakasih!”
Sebuah suara tangisan dan kebahagian terdengar di desa. Bahkan ada orang yang mengambil Gong dan drump dan mulai memukulnya dengan bahagia.
“si musang itu akhirnya pergi” seseorang berkata “tapi oh, Ayamku yang kasihan, dia membenci ayam jantan yang berkokok di pagi hari, jadi dia entah bagimana membuat seluruh anak kecil memakan ayam yang kita punya..”
“hari ini adalah awal dari era baru..!!”
Saat ini, Bai Xiaochun masihlah dekat dengan desa, dan bisa mendengar sebuah suara gong dan drum yang di pukul oleh beberapa penduduk desa, bahkan dia mendengar sebuah suara tangisan.
Dia menghentikan langkah kakinya, sebuah expresi aneh telihat diwajahnya. Setelah beberapa saat, dia mengeringkan tengorokanya dan lanjut berjalan kedepan. Didampingi oleh suara kebahagian, dia bejalan menuju Gunung Hood.
Gunung Hood bukanlah gunung yang tinggi. Tapi gunungnya ditutupi oleh banyak tumbuhan, karena itu meskipun ini masih subuh, dibawah pepohonan, masihlah gelap dan tenang.
“Double-Dog berkata padaku kalau dia sedang berburu babi liar beberapa hari lalu dan melihat Immortal terbang...” Bai Xiaochun berjalan terus, sambil dadanya terus bedetak. Tiba-tiba, sebuah suara bergerak di sekitar semak-semak. Suaranya seperti babi liar, dan langsung membuat Bai Xiaochun gugup. Rambut yang ada di belakang lehernya berdiri sambil dia bertanya “Siapa disana? Siapa??”
Dengat cepat Bai Xuochun mengeluarkan 4 kapak dan 6 palu dari tasnya, tapi masih belum membuat dirinya tenang, jadi dia juga mengeluarkan sebuah dupa hitam dari dalam jubahnya, yang di genggamnya dengan erat di tangan kirinya.
“Jangan Keluar!” teriak Baik Xuochun, gemetar. “jangan pernah BERPIKIR untuk keluar! Aku punya kapak DAN palu, dan juga dupa yang bisa memanggil Petir dari Surga, dan bahkan memanggil Immortal! Jika kau berani menunjukan dirimu, Kau akan MATI!” akhirnya, Xiouchun berbalik arah dan lari kearah jalan Gunung, dengan serentak mengeluarkan seluruh senjata seperti Kapak dan palu. Sambil sebuah saura bisa terdengar dari jatuhnya Kapak dan palunya di bagian kanan dan kiri.
Apapun itu yang mulai mendekat di sekelilingnya membuat Bai Xiouchun ketakutan. Suara dari kejaran, dan tidak ada hewan liar yang keluar. Bai Xiaochun lari dengan cepat menuju Gunung, mengusap kringat dari dahinya. Saat ini, wajahnya pucat, dan bahkan hampir menyerah untuk mendaki gunung ini, tapi kemudian dia ingat dengan Dupanya, yang telah keluarganya berikan padanya sebelum mereka meninggal. Menurut dugaan, dupa ini di berikan oleh leluhur mereka, sebuah hadiah yang diberikan oleh seorang Immortal yang mereka selamatkan. Sebelum pegi, sang Immortal itu memberikan dupa ini untuk membayar kebaikan yang leluhur Bai Xiaochun berikan. Dan lagi, sang Immortal ini sudah berjanji kalau akan membawa salah satu anggota dari lan Bai sebagai Murid. Dia mengatkan pada mereka hanya dengan membakar dupa ini akan bisa memanggil dirinya.
Bai Xiochun sebenarnya sudah menyalakan dupa ini lebih dari 10 kali beberapa tahun ini, dan masih saja tidak ada Immortal yang muncul. Bahkan sampai Bai Xiouchun berpikir kalau cerita tentang Immortal itu tidak benar. Akhirnya, dia sampai ke atas gunung. Sekalilah, dupa ini hampar habis, dan juga, ada petunjuk kalau ada Immortal yang terbang di sekitar sini.
Dan karena itu Bai Xiouchun ada disituasi seperti ini. Pemikiranya kalau dirinya bisa lebih dekat dengan Immortal, mungkin saja sang Immortal itu bisa merasakan dupa ini.
Berdiri depan gunung, Bai Xiuchun sedikit ragu, lalu dengan paksa memutuskan untuk maju. Sukur saja, gunungnya tidak begitu tinggi, dan tidak butuh waktu lama untuk dirinya mencapai puncak gunung, berhenti, terenggah-enggah. Dia melihat desa dibawah, dan sebuah perasaan emosional muncul diwajahnya. Lalu memandang ke arah dupa yang berukuran sebesar jarinya. Dupa ini jelas sudah beberapa kali dibakar dan hampir habis.
“sudah 3 tahun. Doakan aku , ibu dan ayah. Kali ini harus BEKERJA!” Bai Xiouchun menarik nafas pajang, dan lalu perlahan menyalakan dupanya. Sebuah angin dingin langsung terasa, dan dalam waktu yang cepat sebuah awan hitam menutupi langit. Kilat terlihat dan suara petir terdengar di telinganya.
Pemandang yang megah itu membuat Bai Xiochun gemetar, takut kalau dirinya akan mati karena sambaran petir. Dia hampir saja mematikan dupanya, tapi berhasil menahan diri.
“aku sudah menyalakan dupa ini 12 kali dalam kurung waktu 3 tahun ini, dan ini adalah yang ke 13 kalinya. Aku akan membiarkanya terbakar! Ayolah, Xiochun! Petir ini tidak akan membunuhmu. Paling ya tidak...” 12 kali saat dirinya menyalakan dupa. Selalu ada petir dan kilat, dan juga tidak ada seorang Immortal yang muncul. Setiap kali menyalakanya dia selalu ketakutan dan langsung mematikan dupanya. Dia sebenarnya merasa aneh kalau dupa dari seorang Immortal bisa mati dengan mudah saat dimasukkan kemulutnya.
Bai Xiochun duduk dengan gemetar takut karena suara petir yang terdengar disekitarnya. Tiba-tiba, sebuah cahaya putih muncul dikejauahan.
Cahaya itu adalah seorang laki-laki paruh baya yang memakai baju mewah. Dia memiliki sikap seperti seseorang yang penting, dan lagi dia terlihat capek. Sebenarnya jika kau melihat dengan dekat. Matanya menunjukan sebuah tanda capek yang luar biasa.
“akhirnya aku bisa melihat dengan jelas siapa orang bodoh yang menyalakan dupa selama 3 tahun ini!”
Setiap kali laki-laki ini memikirkan pengalamanya selama beberapa tahun ini, dia jadi sangat marah. 3 tahun lalu, dia merasakan aura obat dari dupa yang dirinya berikan saat masih berada di stage Qi Condensation. Yang langsung membuatnya ingat tentang hutang yang dia lakukan di dunia Manusia.
Pertama kalinya dia mengetahui kalau dupa itu dinyalakan, dia hanya berpikir kalau ini adalah masalah biasa dan langsung akan kembali. Dia tidak bisa membayangkan bahkan sebelum dirinya menemukan dupa, auranya tiba-tiba menghilang, memutuskan koneksinya ke arah dupa itu. Jika terjadi satu kali, mungkin tidak menjadi masalah. Akan tetapi, dalam beberapa tahun ini, auranya muncul lebih dari 10 kali..
Lagi dan lagi pencarianya terputus, membuatnya selalu keluar dari sekte dan kembali lagi. Kembali dan pergi, kembali dan pergi, hal ini jelas penderitaan.
Saat dirinya mendekat dari Gunung Hood, dia melihat sosok Bai Xiochun. Menggerutu beberapa kefrsutasian, laki-laki itu mendarat diatas gunung dan mengayunkan tanganya, langsung memadamkan dupa yang terbakar itu.
Petirnya terhenti, dan Bai Xiochun memandang laki-laki didepanya dengan perasaan kaget.
“Apa kau Immortal?” Bai Xiochun bertanya dengan berhati-hati. Masih bingung dengan keadaan ini, dia memasukkan tanganya kebelakang dan menggenggam Kapak.
“Kau bisa memanggilku Li Qinghou. Apa kau dari Clan Bai?” mata laki-laki paruh baya ini bersinar seperti kilat saat dirinya memandang gerakan dari Bai Xiochun, menghiraukan Kapak yang Bai Xiochun genggam. Baginya, Bai Xiochun adalah orang yang terlihat lembut, hampir cantik, dan mengingatkanya seorang teman lama beberapa tahun lali. Dan lagi, bakatnya terlihat bagus. Kemarahan Li Qinghou mulai menghilang.
Bai Xiochun berkedip beberapa kali. Meskipun dia sedikit takut, dia berdiri dengan tegap dan dengan perlahan bertanya “Junior ini jelas dari Clan Bai, Aku Bai Xiochun.”
“Baiklah, katakan padaku,” Lin Qianghou berkata, suaranya sangat keren “kenapa kau terus-terusan menyalakan dupanya selama 3 tahun ini?” dia sangat ingin tahu jawab dari pertanyaanya.
Sesaat Bai Xiochun mendengar pertanyaan ini, otaknya berpikir keras untuk menemukan jawaban yang tepat. Akhirnya, sebuah expresi menderita muncul diwajahnya, dan dia melihat ke arah desa yang ada di bawah gunung.
“Junior ini orang yang mudah terharu dan lurus,” dia berkata “aku dasarnya tidak ingin berpisah dengan para penduduk desar. Setiap kali aku menyalakan dupanya, aku memiliki perasaan sedih. Memikirkan akan berpisah dengan mereka sangatlah menyedihkan.”
Lin Qinghou memandangnya dengan rasa kaget. Dia tidak pernah memikirkan tentang ini, dan lagi, kemarahan yang ada di dalam dirinya menghilang . dia bisa melihat kalau perkataan anak muda ini jelas anak yang baik.
Akan tetapi, sesaat dirinya mengirimkan kuasanya kebawah desa, dan dia mendengar suara drump serta gong dan suara kebahagiaan. Dia bahkan mendenar para penduduk desa berbicara tentang bagaimana rasa bersyukurnya kalau “Si rubah” ini pergi. Sebuah expresi aneh muncul diwajahnya, dan dia merasakan sebuah sakit kepala muncul. Dia melihat ke arah Bai Xiochun yang berkarisma serta polos ini, yang terlihat kalau dirinya tidak akan bisa melukai lalat, dan tiba-tiba menyadari kalau anak ini adalah penjahat kelas kakap.
“Katakan yang sebenarnya!” kata Li Qinghou, suaranya terdengar seperti petir. Bai Xiochun sangat takut dan mulai gemetar.
“Hey, kau tidak bisa menyalahkanku!” kata Bai Xiaochun, terdengar sangat menyedihkan “dupa menjijikan seperti apa ini!?!? Setiap kali aku menyalakanya , sebuah kilat pasti akan terlihat dan petir yang terdengar di sekeliling! Aku bahkan hampir mati beberapa kali! Sebenarnya, menhindari 13 petir itu memang melelahkan.”
Li Qinghou diam melihat Bai Xioachun.
“Jika kau sangat ketakutan, lalau kenapa kau menyalakanya lebih dari 10 kali!?” tanya dia.
“itu karena aku takut mati!” jawab Bai Xiochun dengan nada marah. “bukankah inti dari berlatih Immortal adalah agar bisa hidup selamanya? Aku ingin hidup selamanya!”
Li Qinghou sekali lagi tidak bisa berkata apa-apa. Akan tetapi dia menemukan kalau jalan hidup anak ini patut dipuji, dan menyadari kalau sifatnya mungkin berubah sedikit sesudah berlatih keras di sekte.
Setelah beberapa menit berpikir, dia mengayunkan lengan bajunya, mengayunkan Bai Xiochun keatas berubah menjadi sinar putih yang terbang menuju kejauhan.
“baiklah, ikut denganku,” katanya.
“kita akan pergi kemana?” tanya Bai Xiochun, tiba-tiba sadar kalau dirinya terbang “Ah, tinggi sekali...” dari tanah, sangat, sangatlah jauh, membuat darah naik kewajahnya. Dia langsung menjatuhkan Kapaknya dan mengenggam dengan erat di kaki sang Immortal.
Li Qinghou melihat kebawah kearah Bai Xiochun yang menggenggam kakinya. Merasa sidikit kehilangan, dia menjawab, “menuju Sekte Aliran Roh”.
Chapter 2