TL : Sunggi
Editor : Rio BW
Maaf 2 hari ini tidak Update karena ada hal yang perlu di lakukan...
Chapter 11 update.. Kalau ada typo Maupun bahasa yang kurang tepat bisa langsung Komentar di Bawah sini..
Trimakasih
Ye Wu Chen melihat ke langit.Cahaya gerhana bulan muncul di langit dengan cahayanya.Dia secara tenang berpikir teryata di sini juga ada bulan bahkan bulanya lebih besar dan lebih bercahaya dari pada dunia itu... apa itu bulan purnama?di dunianya yang sebelumnya,bulan purnama menjelaskan tentang reuni keluarga,apa di sini juga menjelaskan hal yang sama?siapa anggota kelaurgaku,dimana mereka?
Wu Chen menghentikan langkah kakinya,dan memandang bulan purnama seperti dia di tarik.Jantungnya semaki lama semakin berdetak kencang dan semakin kecang...
Akhirnya,dia menyentuh tempat dimana jatung nya berada,menunduk di tanah,lalu seluruh tubuhnya tiba-tiba bergetar.di dahinya ada sebuah keringat dingin muncul semakin banyak dan semakin banyak.
“Uh.... ah..”meskipun dia menahanya dengan seluruh kekuatan,perasaan sakit ini masih keluar dari dalam mulutnya.
“Master! Kamu kenapa master? Kenapa?” Nan er yang tersegel di dalam pedang Nan Huang terlihat ketakutan memanggil namanya tapi tidak mendapatkan jawaban.rasa sakit besar ini membuat kesadaranya,Penglihatan,pendengara,Perasaan menjadi kacau balau.
Pada saat itu Wu Chen melihat ke atas memandang bulan purnama,udara di sekitarnya tiba-tiba berubah,dan lalu tiba-tiba menyerang hampir seperti udara tersebut menyerang organ dalamnya.Ada sebuah udara tipis yang menhentikanya tapi langsung hancur.dia merasa tubuhnya di potong-potong.
Kenapa... Kenapa perasaan Sakit ini sangatlah biasa seperti aku pernah merasakannya... menahan sakit ini?
Karena perasaan sakit yang sangat menyakitkan,kesadarnya mulai menghilang dan mulai menghilang darinya.Wu Chen jatuh ke tanah sambil menggengam tempat Jantungnya berada.
Cerita ini berakhir cepat.... bahkan ini belum di mulai.
Wu Chen berguman,dan lalu dunianya berubah menjadi keabuan,tidak ada cahaya sama sekali.
“Master! Ada apa dengan mu master.... sob... Master bagunlah,jangan membuat Nan Er takut.”
“sob.. Master,bangunlah,Jangan bercanda seperti ini dengan Nan Er.”
“Kashian Nan Er... Aku baru saja menemukan masterku tapi sekarang dia mati... Seseorang bantu Nan Er?”
Tidak ada yang bisa mendengarnya di hutan sunyi ini.Cahaya bulang secara bebas menerangi tubuh Wu Chen yang sudah tidak memiliki tanda kehidupan.waktu pun berlalu,Bulan nya mulai bergerak ke arah barat.
Dengan begitu Malam hari menghilang sambil menunjukan tanda pagipun datang.semua makhluk hidup kembali beraktifitas—kecuali Ye Wu Chen yang tertidur semalaman seperti dia meninggal.
Ye Ning Xue masih berlarian,dia tidak berani istirahat ataukah berhenti.dia takut kalau dia tiak akan bisa mengejar kakaknya jika dia berhenti.di perjalanan,dia tidak tau sudah berapakali jatuh,sudah berapa kali luka yang dia dapat di tangan,kaki dan wajanya karena ranting lancip.Tapi setiap kali dia kesakitan Ning Xue akan segera berdiri dan menahan rasa sakit dan tangisanya.Ning Xue mengusap Tangisanya sambil memanggil Nama Kakaknya dan tetap berlari.
Setelah berlari sehari semalam,dia mendapatkan luka di kakinya lagi dan lagi,dan merasa sangat kesakitan sampai dia tidak bisa merasakan lukanya.dia tidak memakan apapun atau minum air sama sekali.dan lalu dunia di depan matanya mulai berubah buram,abu-abu dia tidak bisa melihat dengan jelas.harapan terbesarnya sekarang ini adalah bayangan kakaknya muncul di depan matanya.
Dan akhirnya kesadaranya mulai menghilang,hanya kakinya yang masih bergerak seperti mesin.dia tidak tau sudah seberapa lama dan sudah seberapa jauh dia berlari,tapi hanya obsesi yang membuatnya bisa sejauh ini agar biasa mengejar kakanya dan tidak akan meninggalkanya selamanya.
Flop!
Dia tersandung sesuatu dan terjatuh di tanah lagi,tapi rasa sakit ini membuat kesarannya semakin jelas.dia mencoba untuk menggunakan tangan kecilnya untuk mengangkat tubuhnya tapi terjatuh kembali.karena terjatuh dia melihat apa yang menyandungnya dan lalu pikiranya jadi kosong.
Karena itu adalah kakaknya yang dia kejar,meskipun dia tertidur di tanah dan wajahnya tidak bisa terlihat,bagaimana bisa dia melupakan baju dan rambut milik kakaknya.
Dia melupakan luka dan kelelahan yang ada di tubuhnya karena sakit dan dia menggigit giginya agar bisa berdiri dan lalu mendekat ke arah kakanya,mengoyangkan tubuh kakaknya dan memanggilnya dengan nada menangis “Kakak,ada apa dengan mu?bagun ini Ning Xue!”
“Kakak,jangan membuatku takut... kakak,bangunlah!”
“Waaa...!!”
Ning Xue akhirnya tidak bisa menahan dan membuat sebuah tangisan yang menyayat hati.
Kota Tian Lie.
Merupakan tempat yang terpencil dan tempat yang jarang di tinggali tapi merupakan tempat yang bagus untuk pengasingan atau menjadi tempat yang bagus untuk pengungsian karena perang tidak akan sampai di sini,tapi masih tidak bisa menahan kekurangan makanan.penduduk asli disini jarang keluar dari tempat ini,karena di sini ada Hewan Langit buas yang Kuat – burung Tian Lie tinggal kurang lebih 10 mil dari kota ini.Karena burung Tian Lie,sebuah gunung di sana itu di panggil Gunung Tian Lie,dan kota ini juga di panggil Kota Tian Lie.
Burung Tian Lie Merupakan Hewan buas tingkat Surga,siapa yang bisa menang melawannya? Kecuali mereka yang jenius yang sudah mencapai Alam Surga dan alam Dewa.Untuk manusia biasa,Hewan ini seperti pelindung malaikat,mereka berani tinggal di sini karena percaya kalau Burung Tian Lie akan melindungi mereka,dan lalu lebih banyak dan lebih banyak lagi orang masuk di kota ini.
Di pagi hari,ada orang tua sekita berumur 60 tahun mengambil keranjang di punggunya dan berjalaan menuju hutan yang berada di utara kota.dia memiliki wajah yang baik dan terlihat seperti petapa tapi melihat alisnya seperti dia mengkawatirkan sesuatu.
“Sudah lebih dari 20 tahun,apa kota Tian Long masih sama seperti yang dulu?’dia berguman sendiri dan mengayunkan semak-semak mencari obat yang dia cari.
Pada saat itu,sebuah suara datang dari kejauhan,orang tua itu mengkerutkan alisnya dan akan menaruh tanganya ke keranjang tapi tiba-tiba dia langsung terdiam.
Seorang gadis yang memiliki luka di seluruh wajah tangan dan bahkan sebuah darah merah muncul di sepatunya yang putih,sedang menyeret laki-laki tidak sadarkan diri dan mengerakanya sedikit demi sedikit.
Ye Ning Xue tidak tau sejauh mana dia sudah menyeretnya tapi dengan penuh kerja keras dia cuman mengumppulkan kekuatanya dari tubuh lemahnya,karena dia tidak bisa membiarkanya meninggal dan dia harus menyelamatkan nyawanya.
Melihat orang tua di depanya,mata Ye Ning Xue menjadi bersinar,dan dia berlutut di tanah dengan kekuatan terakhirnya lalu berkata dengan nada serak “Kakek.... Kakek... Tolong... Selamatkan dia...”
Melihat ke arah wajah pucat kakaknya,Ning Xue akhirnya kehilangan kesadarannya..
Editor : Rio BW
Maaf 2 hari ini tidak Update karena ada hal yang perlu di lakukan...
Chapter 11 update.. Kalau ada typo Maupun bahasa yang kurang tepat bisa langsung Komentar di Bawah sini..
Trimakasih
Heavenly Star Chapter 11
Semakin malam menjadi semakin mencekam,bayangan di hati Wuchen semakin lama semakin besar.saat angin dingin berhembus,angin itu secara perlahan menghembus awan hitam di langit.sedikit demi sedikit,bintang mulai bermunculan,cahaya bintang mulai menghilangkan kegelapan.setelah beberapa lama,Cahaya bulan muncul di keheningan malam.Ye Wu Chen melihat ke langit.Cahaya gerhana bulan muncul di langit dengan cahayanya.Dia secara tenang berpikir teryata di sini juga ada bulan bahkan bulanya lebih besar dan lebih bercahaya dari pada dunia itu... apa itu bulan purnama?di dunianya yang sebelumnya,bulan purnama menjelaskan tentang reuni keluarga,apa di sini juga menjelaskan hal yang sama?siapa anggota kelaurgaku,dimana mereka?
Wu Chen menghentikan langkah kakinya,dan memandang bulan purnama seperti dia di tarik.Jantungnya semaki lama semakin berdetak kencang dan semakin kecang...
Akhirnya,dia menyentuh tempat dimana jatung nya berada,menunduk di tanah,lalu seluruh tubuhnya tiba-tiba bergetar.di dahinya ada sebuah keringat dingin muncul semakin banyak dan semakin banyak.
“Uh.... ah..”meskipun dia menahanya dengan seluruh kekuatan,perasaan sakit ini masih keluar dari dalam mulutnya.
“Master! Kamu kenapa master? Kenapa?” Nan er yang tersegel di dalam pedang Nan Huang terlihat ketakutan memanggil namanya tapi tidak mendapatkan jawaban.rasa sakit besar ini membuat kesadaranya,Penglihatan,pendengara,Perasaan menjadi kacau balau.
Pada saat itu Wu Chen melihat ke atas memandang bulan purnama,udara di sekitarnya tiba-tiba berubah,dan lalu tiba-tiba menyerang hampir seperti udara tersebut menyerang organ dalamnya.Ada sebuah udara tipis yang menhentikanya tapi langsung hancur.dia merasa tubuhnya di potong-potong.
Kenapa... Kenapa perasaan Sakit ini sangatlah biasa seperti aku pernah merasakannya... menahan sakit ini?
Karena perasaan sakit yang sangat menyakitkan,kesadarnya mulai menghilang dan mulai menghilang darinya.Wu Chen jatuh ke tanah sambil menggengam tempat Jantungnya berada.
Cerita ini berakhir cepat.... bahkan ini belum di mulai.
Wu Chen berguman,dan lalu dunianya berubah menjadi keabuan,tidak ada cahaya sama sekali.
“Master! Ada apa dengan mu master.... sob... Master bagunlah,jangan membuat Nan Er takut.”
“sob.. Master,bangunlah,Jangan bercanda seperti ini dengan Nan Er.”
“Kashian Nan Er... Aku baru saja menemukan masterku tapi sekarang dia mati... Seseorang bantu Nan Er?”
Tidak ada yang bisa mendengarnya di hutan sunyi ini.Cahaya bulang secara bebas menerangi tubuh Wu Chen yang sudah tidak memiliki tanda kehidupan.waktu pun berlalu,Bulan nya mulai bergerak ke arah barat.
Dengan begitu Malam hari menghilang sambil menunjukan tanda pagipun datang.semua makhluk hidup kembali beraktifitas—kecuali Ye Wu Chen yang tertidur semalaman seperti dia meninggal.
Ye Ning Xue masih berlarian,dia tidak berani istirahat ataukah berhenti.dia takut kalau dia tiak akan bisa mengejar kakaknya jika dia berhenti.di perjalanan,dia tidak tau sudah berapakali jatuh,sudah berapa kali luka yang dia dapat di tangan,kaki dan wajanya karena ranting lancip.Tapi setiap kali dia kesakitan Ning Xue akan segera berdiri dan menahan rasa sakit dan tangisanya.Ning Xue mengusap Tangisanya sambil memanggil Nama Kakaknya dan tetap berlari.
Setelah berlari sehari semalam,dia mendapatkan luka di kakinya lagi dan lagi,dan merasa sangat kesakitan sampai dia tidak bisa merasakan lukanya.dia tidak memakan apapun atau minum air sama sekali.dan lalu dunia di depan matanya mulai berubah buram,abu-abu dia tidak bisa melihat dengan jelas.harapan terbesarnya sekarang ini adalah bayangan kakaknya muncul di depan matanya.
Dan akhirnya kesadaranya mulai menghilang,hanya kakinya yang masih bergerak seperti mesin.dia tidak tau sudah seberapa lama dan sudah seberapa jauh dia berlari,tapi hanya obsesi yang membuatnya bisa sejauh ini agar biasa mengejar kakanya dan tidak akan meninggalkanya selamanya.
Flop!
Dia tersandung sesuatu dan terjatuh di tanah lagi,tapi rasa sakit ini membuat kesarannya semakin jelas.dia mencoba untuk menggunakan tangan kecilnya untuk mengangkat tubuhnya tapi terjatuh kembali.karena terjatuh dia melihat apa yang menyandungnya dan lalu pikiranya jadi kosong.
Karena itu adalah kakaknya yang dia kejar,meskipun dia tertidur di tanah dan wajahnya tidak bisa terlihat,bagaimana bisa dia melupakan baju dan rambut milik kakaknya.
Dia melupakan luka dan kelelahan yang ada di tubuhnya karena sakit dan dia menggigit giginya agar bisa berdiri dan lalu mendekat ke arah kakanya,mengoyangkan tubuh kakaknya dan memanggilnya dengan nada menangis “Kakak,ada apa dengan mu?bagun ini Ning Xue!”
“Kakak,jangan membuatku takut... kakak,bangunlah!”
“Waaa...!!”
Ning Xue akhirnya tidak bisa menahan dan membuat sebuah tangisan yang menyayat hati.
Kota Tian Lie.
Merupakan tempat yang terpencil dan tempat yang jarang di tinggali tapi merupakan tempat yang bagus untuk pengasingan atau menjadi tempat yang bagus untuk pengungsian karena perang tidak akan sampai di sini,tapi masih tidak bisa menahan kekurangan makanan.penduduk asli disini jarang keluar dari tempat ini,karena di sini ada Hewan Langit buas yang Kuat – burung Tian Lie tinggal kurang lebih 10 mil dari kota ini.Karena burung Tian Lie,sebuah gunung di sana itu di panggil Gunung Tian Lie,dan kota ini juga di panggil Kota Tian Lie.
Burung Tian Lie Merupakan Hewan buas tingkat Surga,siapa yang bisa menang melawannya? Kecuali mereka yang jenius yang sudah mencapai Alam Surga dan alam Dewa.Untuk manusia biasa,Hewan ini seperti pelindung malaikat,mereka berani tinggal di sini karena percaya kalau Burung Tian Lie akan melindungi mereka,dan lalu lebih banyak dan lebih banyak lagi orang masuk di kota ini.
Di pagi hari,ada orang tua sekita berumur 60 tahun mengambil keranjang di punggunya dan berjalaan menuju hutan yang berada di utara kota.dia memiliki wajah yang baik dan terlihat seperti petapa tapi melihat alisnya seperti dia mengkawatirkan sesuatu.
“Sudah lebih dari 20 tahun,apa kota Tian Long masih sama seperti yang dulu?’dia berguman sendiri dan mengayunkan semak-semak mencari obat yang dia cari.
Pada saat itu,sebuah suara datang dari kejauhan,orang tua itu mengkerutkan alisnya dan akan menaruh tanganya ke keranjang tapi tiba-tiba dia langsung terdiam.
Seorang gadis yang memiliki luka di seluruh wajah tangan dan bahkan sebuah darah merah muncul di sepatunya yang putih,sedang menyeret laki-laki tidak sadarkan diri dan mengerakanya sedikit demi sedikit.
Ye Ning Xue tidak tau sejauh mana dia sudah menyeretnya tapi dengan penuh kerja keras dia cuman mengumppulkan kekuatanya dari tubuh lemahnya,karena dia tidak bisa membiarkanya meninggal dan dia harus menyelamatkan nyawanya.
Melihat orang tua di depanya,mata Ye Ning Xue menjadi bersinar,dan dia berlutut di tanah dengan kekuatan terakhirnya lalu berkata dengan nada serak “Kakek.... Kakek... Tolong... Selamatkan dia...”
Melihat ke arah wajah pucat kakaknya,Ning Xue akhirnya kehilangan kesadarannya..