TL : Sunggi
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Editor : Rio Bw
Jika ada salah kata maupun Typo bisa langsung komentar di bawah sini
Trimakasih
Genius Doctor : Black Belly Miss Chapter 2 : Membantu Diri Sendiri (1)
Chapter 2 : “Membantu Diri Sendiri (1)”
Cucu Dari Lin Wang – juga di kenal dengan Tuan Putri yang paling di manja dari Keluarga Lin.Arogan,Sombong dan tidak beralasan,semua orang di hadapanya hanya sesuatu yang tidak terlihat,termasuk para bangsawan.
Lin Wang dan Kaisar Pertama dari Kerajaan,Dulu mereka memiliki Hubungan yang sangat baik dan mereka bahkan bersumpan menjadi Saudara di bawah Surga.Saat kerajaan Qi di bentuk,kaisar pertama secara resmi memberikan Jun Xia sebuah gelar “Lin Wang” Yang membuatnya memiliki segala kekuatan hampir sama dengan keluarga kerajaan.
Di seluruh kerajaan,dia bahkan menjadi salah satu yang paling di puja-puja,bahkan Kaisar yang menduduki tahta sekarang ini harus sopan terhadap mereka.Lin Wang Memiliki 2 anak laki-laki,akan tetapi manjaanya ke cucunya Ju Wu Xie sangatlah tinggi.Saat dia memiliki perasaan ke Pangeran ke dua,Ling Wang memaksa sang kaisar untuk menunangkan Pangeran ke dua dengan Cucunya.
Akan tetapi,Wanita Arogan ini sekarang sudah Terlenta di atas sebuah batu dengan ke adaan yang menyedihkan,Jika bukan karena jiwa Wu Xue,dia akan jadi sebuah Tubuh yang mati di tengah hutan.
“Kedua kakinya patah,tulang rusuknya rusak 3 yang bagian kiri,pergelangan tangan yang kanan salah tempat.... jatuh dari ketinggian ini,secara ajaib tubuh ini berhasil selamat.”
Sebuah suara lainya terdengar dari dalam tubuh Jun Wu Xie.itu adalah suara yang sering di dengarnya suara dari si kucing hitam yang sudah mengikutinya lebih dari 10 tahun dan tanpa di duga kucing itu ada di tubuh yang sama.
“Masih Hidup.” Jun Wu Xie berkata sambil terbaring di atas batu tanpa ada tanda kesakitan di wajahnya,seperti jika luka di tubuhnya tidak ada urusanya denganya.
“Selamat Nyoya,kau berhasil melarikan diri dari kematian lagi.” Sebuah asap hitam muncul di dada Ju We Xie dan berubah menjadi Kucing Hitam.
Dia selamat dari kehancuran akan tetapi dia masihlah ada di depan pintu kematian.
Dia merasa kalau energi yang ada di tubuhnya secara perlahan menghilang sambil gemetar karena hujan terus menerus membasahi tubuhnya.
Dia harus menemukan tempat untuk berteduh dari hujan sebelum temperatur tubuhnya menurun dengan cepat! Syukurlah,di sana ada sebuah gua di bawah jurang .
Mengandalkan kedua tanganya semata-mata untuk bertahan,Wu Xie menggeret dirinya sendiri menuju ke arah gua.
Bajunya yang sobek-sobek,di penuhi dengan keringat serta hujan.darah merah tertinggal di jalan yang di lewati,memberishkan semua hujan yang tiada ampun berjatuh ke tubuh kecil yang sedang menggeret tubuhnya.si kucing kecil ini kadang-kadang memberikan dorongang sebagai semangat saat mereka berjalan ke arah gua.
Setelah mengeluarkan seluruh kekuatan yang ada di tubuhnya,meskipun jaraknya tidaklah jauh,ini sudah cukup untuk menghabiskan seluruh kekuatanya.
Dengan luka sebanyak ini dan hujan yang jatuh ke tubuhnya,bahkan mereka yang memiliki ketahanan tinggi pasti akan pingsan beberapa kali.
Saat Wu Xie sampai ke gua gelap itu,Wajahnya sangatlah Pucat,Putih tanpa ada warna.
Berdempet ke dinding Gua yang dingin,akhirnya bebas dari derasnya hujan,dia mengeluarkan sebuah helaan nafas bersyukur.tiba-tiba sebuah suara tanpa kasap mata terdengar dari dalam gua.
“Si- siapa di sana? ”
Si kucing hitam itu bertanya dengan nada ketakutan,tubuhnya berdiri,seperti kalau suara itu akan menyerang dirinya dan Wu Xie.
“Coba Kau lihat.” Wu Xie batuk saat dia tau kalau keadaanya sangatlah buruk.Sendirian di tempat seperti ini tanpa ada alat pengobatan,Dia jadi tidak bisa merawat dirinya sendiri jadi dia cuman bisa berharap hal lainya.
Memiliki seseorang lainya di sini pasti akan sangat membantunya.
Berjalan ke depan,Si kucing hitam itu berjalan mendekat ke arah suara itu datang.di dalam kegelapan,Wu Xie merasakan adanya seseorang lainya.
“Kau akan Mati.” Sebuah suara laki-laki terdengar dengan nada yang melucu dari atas kepalanya.